eQuator.co.id – Singkawang-RK. Lima dari sembilan anak ngelem yang diajarkan ilmu agama selama sepuluh hari Ramadan, kabur dari lokasi pesantren kilat masjid di Sedau, Minggu (12/6).
“Memang benar ada lima anak ngelem yang kabur. Mungkin mereka tidak tahan dibina mentalnya dalam didikan agama. Memang untuk menjadi baik itu perlu perjuangan,” ujar Drs H Jawani, Kepala Kantor Kemenag Singkawang kepada Rakyat Kalbar, Selasa (14/6).
Sebelumnya, anak-anak ini mendapatkan mengikuti pembinaan agama pada program pesantren kilat di Sedau. Mereka dibina Jamaah Tabligh.
“Saat itu mereka sudah bagus, ada yang sudah bisa sholat dan mengaji. Namun mungkin tidak tahan, akhirnya kabur. Saat ini anak-anak itu masih dicari Pak Kapolsek Singkawang Barat untuk diberikan pembinaan khusus,” jelas Jawani.
Kaburnya lima anak ngelem ini, jelas Jawani, maka pola pembinaan kedepan akan diubah. Mereka tidak dikelompokkan semua, namun dipecah di berbagai masjid hingga tidak terlalu ramai. “Agar diantara mereka tidak saling mempengaruhi,” ujarnya. (hen)