eQuator.co.id – Pontianak-RK. Ketersediaan pasokan ayam potong di Kota Pontianak dipastikan aman untuk beberapa bulan ke depan. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak pun terus melakukan pemantauan di sejumlah pasar tradisional.
Menurut Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, pemantauan disesuaikan dengan kebutuhan, agar tidak terjadi kelangkaan. Sisi lain, jika terjadi kelangkaan ayam potong, maka akan dipasok daging beku. Sebab, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk memasok ayam maupun daging beku.
“Kita selalu mengontrol antara pasar satu dengan pasar yang lainnya di Kota Pontianak, bahkan kita koneksikan dengan digital harga,” ujarnya, Senin (22/2).
Pria yang akrab disapa Edi ini mengatakan pihaknya senantiasa melampirkan setiap harga kebutuhan masyarakat di sejumlah pasar. Penerapan ini guna memberikan informasi pada konsumen agar sebelum berbelanja ke pasar, bisa melihat langsung harga tanpa bertanya lagi pada penjual. “Tidak hanya pasokan saja, harga semua pasar juga kita awasi,” tukasnya.
Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pontianak ini memastikan daging ayam yang dipasok pun sudah dipastikan aman untuk dikonsumsi.
Sementara itu, Dinas Perindustrian, Pedagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (Disperindag dan UMKM) Kota Pontianak, Haryadi menjelaskan, masalah pemantauan memang di bawah pengawasan pihaknya. Makanya, sejauh ini pihaknya terus melakukan pemantauan sebagai langkah agar tidak terjadi kelangkaan, permainan harga dan segala macam yang membuat masyarakat menjadi resah. “Hal ini kami lakukan agar harga dan stok ayam potong tetap aman di Pontianak,” ucapnya.
Harga ayam potong di pasaran sejauh ini masih bisa dikatakan stabil. Untuk harga ayam ras potong Rp48 ribu per ekor atau rata-rata per kilonya Rp30 ribu-Rp 32 ribu dengan berat ayam tersebut sekitar 1,5 kilogram. (agn)