eQuator.co.id – Bengkayang. Sebanyak 13 orang mahasiswa STIK-PTIK melakukan penelitian terhadap kenakalan remaja yang terus meningkat dalam kurun waktu terakhir di Kabupaten Bengkayang
Selama Lima (5) hari sejak 22-26 April 2019, para siswa Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) angkatan 76 menemukan ada lima permasalahan yang mendorong naiknya kenakalan remaja di Kabupaten Bengkayang saat dilakukan Pengabdian Masyarakat (DIANMAS)
Sedikitnya kami menemukan ada Lima (5) faktor penyebab kenakalan remaja di Kabupaten Bengkayang, terang Kombes Pol Agus Kurtubi,SIK Kepada Rakyat Kalbar Selasa (23/4) ditemui di Mapolres Bengkayang yang didampingi oleh dosen STIK-PTIK Dr.Yopik Gani.SIP,MSi
kegiatan yang kami namai DIANMAS diikuti oleh 13 mahasiswa STIK-PTIK dan saya bersama dengan Dosen Dr.Yopik Gani.SIP,MSi mendampingi khusus dalam rangka penelitian Penanggulangan Kenakalan Remaja/anak yang menjadi pelaku kejahatan di Kabupaten Bengkayang.
Pada hari pertama (Kemarin) kami melakukan audiensi dengan Bupati Bengkayang dan para mahasiswa STIK-PTIK mendapat arahan dari Bupati untuk dapat membantu Pemerintah Kabupaten Bengkayang untuk mengkaji akar masalah penyebab maraknya kenakalan remaja yang ada di kabupaten bengkayang.
Dan dari hasil kajian itu diharapkan dapat memberikan rekomendasi sebagai solusi untuk memecahkan persoalan maraknya kenakalan remaja yang berujung kejahatan yang dilakukan oleh remaja di kabupateng bengkayang.
Dari hasil kajian yang telah kami lakukan dapat diidentifikasi beberapa faktor penyebab,antara lain berdasarkan hasil temuan dilapangan bahwa kenakalan anak yang terjadi dipengaruhi beberapa sebab diantaranya:
Pertama,Kultur budaya Di kabupaten bengkayang terdapat dua gawai yaitu gawai padi dan gawai pesta rakyat, dimana dalam setiap pesta atau gawai rakyat mengundang Band, penyanyi dan penari yang mempertontonkan tarian Striptis dan cenderung akan diikuti oleh remaja.
Kedua, adanya pengaruh penggunaan handphone yang tidak diawasi oleh orang tua sehingga didalam handphone terdapat video porno yang dapat ditonton setiap saat.
Ketiga, Adanya peredaran minuman keras yang tidak terkontrol dan aturan hukum yang belum ada berupa Peraturan Daerah (Perda).
Keempat, Pengawasan orangtua yang kurang terhadap anak dan banyak anak yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sehingga mencari kebebasan diluar rumah.
Kelima, Masih tingginya angka anak putus sekolah di Kabupaten Bengkayang,walaupun pendidikan gratis sudah dicanangkan.
Sehingga kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa angkatan 76 diharapkan mampu memberikan masukan dan saran untuk upaya menanggulangi kenakalan remaja yang menjadi pelaku kejahatan di kabupaten bengkayang,” terang Agus.
Sementara itu Bupati Kabupaten Bengkayang Suryadman Gidot membenarkan pihaknya telah merekomendasikan kepada mahasiswa STIK-PTIK untuk mengkaji persoalan kenakalan remaja di Kabupaten Bengkayang.
Kami telah memberikan arahan kepada para mahasiswa STIK-PTIK untuk dapat membantu Pemerintah Kabupaten Bengkayang untuk mengkaji akar masalah penyebab maraknya kenakalan remaja atau anak.
Nantinya dari hasil kajian tersebut diharapkan Mahasiswa STIK-PTIK yang sedang melakukan Pengabdian Masyarakat atau DIANMAS dapat memberikan rekomendasi sebagai solusi untuk memecahkan persoalan maraknya kenakalan remaja yang berujung pada prilaku tindak kejahatan,” tegas Gidot (Kur)