eQuator.co.id-SANGGAU. Penipuan dengan modus mencatut nama Kepala Kejaksaan Negeri Sanggau yang diduga melibatkan Skd, Kasi Air Bersih Dinas Perumahan, Cipta Karya Tata Ruang, dan Pertanahan (DPC-TRP) Kabupaten Sanggau, terus diselidiki Polres Sanggau.
Kepada wartawan, Skd, membantah dirinya bersekongkol dengan pelaku. Ia mengaku niatnya murni ingin membantu ARS, Kabid di Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM-SDA) Kabupaten Sanggau yang tengah terjerat kasus dugaan tindak pidana korupsi.
“Saya juga jadi korban. Saya berkawan sejak tahun 80an dengan pak ARS ini. Sudah ibarat keluarga, di kantor beliau atasan saya, di luar beliau kawan saya, karena simpati dan ingin membantu tadi itu lah yang mendorong saya menyampaikan pesan si oknum kepada orang terdekat pak Ade,” ungkapnya.
Skd mengaku heran dari mana orang tersebut mendapatkan nomor kontaknya. “Kemungkinan yang ngasih nomor saya ini orang yang kenal dengan saya, ini kan dugaan saya,” ujarnya.
Skd mengaku hanya diminta menyampaikan kepada orang terdekat ARS.
“Saya hanya diminta menyampaikan dengan orang terdekat. Dia minta bicara dengan istri ARS. Saya ndak tau sama sekali, saya ini orang yang ingin bantu kawan tapi jadi korban juga,” pungkasnya.
Isteri ARS akhirnya mentransfer Rp50 juta kepada pelaku yang mengaku sebagai Kasi Intel Kejari Sanggau. (KiA)
