-ads-
Home Rakyat Kalbar Kayong Utara Simpang Hilir Terancam Gagal Panen

Simpang Hilir Terancam Gagal Panen

Pintu Klep Diduga Dirusak Pemilik Walet

Gagal Panen. Pintu air pengendali irigasi pertanian diduga dirusak warga yang tidak ingin rumah Waletnya kebanjiran. Kamiriluddin/Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Simpang Hilir-RK. Warga Desa Nipah Kuning, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara (KKU) terancam gagal panen. Pasalnya, satu di antara pintu klep yang berada tepat di bawah jembatan diduga dirusak warga. Dengan alasan khawatir rumahnya terendam banjir.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan dari sejumlah warga setempat menuturkan, di dekat pintu klep air terdapat usaha walet milik warga yang diduga merusak keberadaan pintu klep tersebut agar bangunan waletnya tidak terendam air.

“Semenjak pintu klep ini dibangun kita sudah bisa bertani sekitar hampir setahun. Jadi kami bisa menikmati bertani. Sekarang pintu klep ini dirusak pelaku. Akibat pintu klep ini rusak warga kita gagal panen dan warga pasti keberatan karena pintu ini dirusak serta menuntut mereka yang merusak ini agar dapat diproses secara hukum,” tegas warga Desa Nipah Kuning, Herman, Jumat (23/12).

-ads-

Herman menambahkan, warga setempat sudah mencoba untuk melaporkan kejadian perusakan tersebut kepada kepala desa. Namun, ternyata kepala desa tidak dapat memberikan solusi sehingga warga sepakat melaporkan pelaku perusakan pintu klep tersebut kepada kepolisian.

“Saya harap pelaku dapat dihukum sesuai perbuatannya. Karena apa yang dilakukan pelaku mengakibatkan kerugian masyarakat. Terlebih pertanian ini satu-satunya mata pencaharian masyarakat. Saya berharap agar pintu klep yang dirusak itu dapat segera diperbaiki. Kami sudah menyampaikan ke desa supaya kepala desa mendatangi pelaku. Namun setelah kepala desa pulang dari rumah pelaku tidak membuahkan hasil,” bebernya.

Kepala desa, sambung Herman, mempersilahkan warga yang ingin melaporkan hal tersebut ke kepolisian. “Kepala desa menyuruh tidak dan menegahkan pun tidak. Dia (Kades) mempersilakan. Jadi kami melapor ke Kapolsek dan minta yang merusak diproses,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Herman membeberkan, sejumlah barang bukti yang sudah diserahkan ke Polsek Simpang Hilir. Seperti, pintu klep yang dipotong oleh pelaku perusakan.

Sementara itu, kata Herman, berdasarkan keterangan dari warga setempat bahwa kepala desa sempat menyaksikan kejadian perusakan pintu klep tersebut.

Reporter: Kamiriluddin

Redaktur: Andry Soe

Exit mobile version