Simpan Banyak Uang di Saku Celana, Pria 56 Tahun Tewas Dirampok

Polisi memantau tempat kejadian perkara (TKP) penemuan mayat Afa alias Paku di belakang rumah Ajin, Selasa (17/5). DEDI IRAWAN

eQuator.co.id – Nanga Pinoh-RK. Warga Jalan Sirtu Dusun Natai Mawang, Desa Tanjung Tengang dihebohkan dengan penemuan mayat Afa alias Paku, 56, Senin (16/5) sekitar pukul 21.30.

Warga Gang Gawi, Desa Tanjung Niaga, Nanga Pinoh itu ditemukan dalam kondisi setengah telungkup ke selokan di belakang rumah milik Ajin, Jalan Sirtu. Afa hanya mengenakan celana pendek tanpa baju, terdapat bekas tusukan benda tajam di dada kanan dan kirinya.

Pemilik rumah, Ajin mengatakan, mayat Afa pertama kali ditemukan saudara dan istrinya. Sementara dirinya pada saat penemuan mayat, tidak berada di tempat, masih mencari kodok di belakang rumah temannya yang juga masih di Jalan Sirtu.

Berdasarkan cerita istrinya, Ajin mengisahkan penemuan mayat Afa. Sekitar pukul 20.00, ada sebuah sepeda motor yang bunyinya knalpotnya melenting seperti sepeda motor Ninja, bolak-balik di depan rumah Afa.

“Pada saat itu saya sudah tidak ada di rumah, saya sudah kerumah teman saya si Is untuk mencari kodok, dan rumah saya kunci dari luar,” jelas Ajin yang juga tetangga korban.

Mendengar suara motor tersebut, lanjut Ajin, istrinya yang bernama Diah, berada di dalam rumah mengintip dari kaca jendela. Terlihat ada helm di atas meja santai warung miliknya, kemudian melihat seseorang kurus tinggi tidak memakai baju (ciri-ciri korban) menadah air hujan dengan tangannya.

“Jadi firasat istri saya, kalau orang itu hanya berteduh. Tapi sehabis nyuci tangan, orang tak berbaju tadi nyelonong dari pinggir rumah sebelah kanan menuju ke belakang rumah. Melihat hal itu istri saya pensaran. Istri saya lansung mengintip dari kaca jendela dapur. Tiba-tiba melihat ada satu orang lagi di dapur. Karena melihat itu, istri saya lansung takut dan masuk ke dalam kamar,” jelas Ajin.

Karena takut, istri Ajin lansung mencoba mencari bantuan, menelepon adik suaminya yang tinggal di pasar, serta tetangga depan rumah, untuk menjaganya dari luar rumah, sampai keluarganya (adik Ajin) datang dari pasar.

“Karena takut, istri saya pun coba menelepon adik saya, karena pada saat itu saya tidak bawa handphone. Setelah itu istri saya menelepon tetangga depan untuk menjaganya di depan pintu, karena pintu depan tidak bisa dibuka, karena saya kunci dari luar, sementara mau kekuar dari dapur takut. Jadi setelah tetangga depan duduk di teras luar, helm tadi sudah tidak ada,” jelasnya.

Setelah adik Ajin datang dari Pinoh, lansung membawa tetangga yang menunggu di depan rumahnya itu melihat ke belakang. Ketika dilihat dan disenter, ternyata melihat seseorang sudah tergeletak setengah terlungkup ke selokan.

“Nah, saya baru dengar teriakan dari adik saya ketika mereka sudah melihat korban tergeletak tadi. Adik saya berteriak memanggil saya sambil mengatakan ada masalah ini. Merasa ada yang tidak beres, saya pun langsung bergegas pulang, dan kaget melihat seorang tak bernyawa tergelak di belakang rumah saya,” katanya.

Ajin lansung menghubungi polisi, serta menelepon petugas RT, Desa. Hingga kerumunan warga pun menjadi sangat ramai ingin melihat mayat. “Sampai Kapolres dan Kasat Reskrim datang, baru mayat itu diangkat. Sebelumnya mana ada yang berani mengangkatnya,” cerita Ajin.

Kasat Reskrim Melawi, AKP Siswadi mengatakan hal yang sama dengan apa yang diceritakan Ajin. “Ibu Diah ini sempat mendengar suara gerebak gerebuk di belakang, sehingga dia berlari ketakutan masuk ke kamar, hingga keluarga dan tetangganya dating, baru berani membuka pintu dapur melihat ke belakang, dan ternyata sudah ada mayat,” jelas Siswadi.

Siswadi mengatakan, indikasi sementara korban dibunuh dan dirampok. Sehari-harinya, Afa sering membawa banyak uang kemana-mana di saku celananya. “Ditubuh korban pun terdapat bekas tusukan di dada kiri dan kanan, serta saku celananya yang biasa tempatnya menyimpan uang disayat. Uang korban juga tidak ada,” terangnya.

Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Jasad Afa akan diotopsi. “Kami sedang mencari siapa pelakunya,” tegas AKP Siswadi. (ira)