-ads-
Home Pendidikan Sikapi Keluhan Masyarakat, Bupati Citra Lihat Langsung Kondisi SDN 08 Siduk

Sikapi Keluhan Masyarakat, Bupati Citra Lihat Langsung Kondisi SDN 08 Siduk

TINJAU: Bupati Citra Duani meninjau kondisi fisik SDN 08 dan rencana lahan untuk relokasi di Siduk, desa Simpang Tiga, kecamatan Sukadana, Minggu (24/2). Kamiriluddin/RK

eQuator.co.id – SUKADANA. Bupati Kayong Utara, Drs. Citra Duani meninjau SDN 08 Siduk di desa Simpang Tiga, kecamatan Sukadana, Minggu (24/2). Kunjungannya yang mendadak dan saat proses belajar libur itu,  menyusul keluhan masyarakat yang menyebutkan kalau di sekolah tersebut sudah tak efektif untuk kegiatan belajar mengajar.

Sebelum meninjau sekolah yang berdiri di kawasan padat pemukiman dan dekat dengan pasar, Bupati Citra lebih dulu meninjau lahan kosong milik pemerintah di Siduk. Lahan yang lumayan luas itu rencananya sebagai tempat jika SDN 08 direlokasi.

“Lahan ini sangat baik dan layak dan jauh lebih aman dari yang ada sekarang untuk kegiatan belajar mengajar. Saya akan perintahkan dinas terkait untuk mengkaji termasuk masalah aset lahan ini,” katanya.

-ads-

Kepala Desa Simpang Tiga, Rajali mengungkapkan sudah sejak lama mengusulkan relokasi SDN 08 Siduk. Sebab, kondisi sekolah yang sekarang sudah tidak layak dengan berbagai pertimbangan.

“Sekolah yang ada sekarang, rawan  karena terlalu dekat dengan jalan nasional. Volume kendaraan padat dan dikhawatirkan mengancam keselamatan siswa. Sering terjadi kecelakaan disana,” terangnya.

Bahkan, sambung Kades Rajali, setiap pelaksanaan ulangan atau ujian, pihaknya terpaksa melayangkan surat ke bengkel-bengkel di sekitar sekolah supaya tidak berisik yang ganggu kelancaran ujian berlangsung.

Sementara Kepala SDN 08 Siduk, Karmini, S.Pd mengakui keamanan sekolah dari jalan raya. Pihaknya, berharap ada dibangun pagar sekolah yang representatif sehingga lebih menjamin keamanan siswa. Selain itu, ia juga mengeluhkan lahan sekolah yang sempit dan tak lagi bisa mendirikan gedung baru. “sebetulnya, pada beberapa tahun lalu kami mengusulkan empat gedung baru. Alhamdulillah, satu gedung dibangun pada tahun lalu. Tinggal tiga gedung lagi yang kami perlukan, namun kami sudah tidak ada lahan untuk bangun gedung baru, sudah mentok karena di belakang sekolah sudah sungai,” jelasnya. (lud)

Exit mobile version