Sikap Keras Orang Tua Bisa Membuat Anak jadi Anti-Sosial

ilustrasi. net

eQuator.co.id – Membangun kedisiplinan pada anak hal yang penting. Namun, bersikap tegas dan keras untuk mendisipilinkan  ternyata bisa menjadi bumerang dan membuat anak-anak jadi lebih anti-sosial.

Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa menunjukkan perilaku yang kurang sayang terhadap anak-anak Anda bisa membuat mereka agresif dan anti-sosial.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang bersikap lebih keras di rumah ikut memengaruhi bagaimana anak-anak mereka menjadi agresif. Apakah mereka menjadi kurang empati dan kurang moral, satu set karakteristik yang dikenal sebagai sifat berperasaan-emosional/callous-unemotional (CU). “Penelitian ini menunjukkan bahwa pengasuhan dan bukan hanya gen berkontribusi pada pengembangan sifat-sifat tidak berperasaan,” kata rekan penulis studi, Luke Hyde, Associate Professor di University of Michigan, AS, seperti dilansir laman India Times.

“Karena kembar identik memiliki DNA yang sama, kita bisa lebih yakin bahwa perbedaan dalam mengasuh si kembar bisa memengaruhi perkembangan sifat-sifat ini,” tambah Hyde.

Tim peneliti menganalisis perbedaan kecil dalam pengasuhan yang dialami oleh setiap kembar untuk menentukan apakah perbedaan ini memprediksi kemungkinan munculnya perilaku anti-sosial.

Mereka juga menilai perilaku anak dengan meminta ibu untuk melaporkan 35 sifat yang terkait dengan sifat agresi dan CU. Studi adopsi berikutnya, dari orang tua dan anak-anak yang tidak terkait secara biologis, muncul juga hasil yang konsisten.

“Kami tidak bisa menyalahkan genetika karena anak-anak ini tidak berbagi gen dengan orang tua mereka,” kata penulis utama studi, Rebecca Waller, Asisten Profesor di University of Pennsylvania.

“Tapi itu tetap tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa ada sesuatu tentang karakteristik genetik anak yang membangkitkan reaksi tertentu dari orangtua angkat,” tambah Waller.

Dengan kata lain, orang tua yang hangat dan positif mungkin mengalami kesulitan mempertahankan perilaku tersebut jika anak itu tidak pernah membalasnya. (jpnn)