-ads-
Home Rakyat Kalbar Sintang Semua Pejabat Eselon di Sintang Harus Pakai Avanza

Semua Pejabat Eselon di Sintang Harus Pakai Avanza

Jangan Bangga Makan Raskin

MOBIL DINAS. Para pejabat eselon di Kabupaten Sintang masih mengendarai mobil dinas merek Toyota Hilux, kendaraan yang terbilang mewah, saat melakukan kunjungan kerja beberapa waktu lalu. Achmad Munandar-RK

eQuator – Sintang-RK. Belum saja dilantik, Wakil Bupati Sintang terpilih, Askiman sudah berancang-ancang untuk mendepak mobil mewah di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sintang. Semua pejabat eselon diharuskannya menggunakan mobil dinas merek Toyota Avanza.

“Saya dan Pak Jarot Winarno (Bupati Sintang terpilih, red) sudah sepakat, bahwa kendaraan dinas SKPD dan penjabat eselon harus menggunakan Avanza,” kata Askiman saat ditemui di kediamanya, Rabu (6/1).

Askiman mengungkapkan, saat ini kendaraan dinas di SKPD Sintang kebanyakan merek Toyota Hilux dan Avanza. Usai dilantik kelak, tidak ada lagi pejabat eselon yang menggunakan mobil dinas Hilux. Semuanya harus mamakai Avanza.

-ads-

Dia menjelaskan, keharusan menggunakan kendaraan dinas Avanza ini untuk menghemat APBD Sintang. Sehingga digunakan untuk pembangunan yang lebih nyata, sesuai visi dan misi Bupati-Wakil Bupati terpilih.

“Avanza juga bisa sampai ke wilayah perbatasan dan terisolir seperti Nanga Bayan di Kecamatan Ketungau Hulu, Nanga Pari di Kecamatan Sepauk, dan Ambalau. Jadi tidak perlu mobil mewah di Sintang, lebih baik uangnya kita fokuskan ke pemerataan pembangunan,” papar Askiman.

Penyeragaman kendaraan dinas yang lebih “murah” ini, merupakan salah satu wujud dari keseriusan Jarot Winarno-Askiman untuk membangun Sintang. “Kita berdua serius membangun Sintang. Apalagi Sintang sudah ditetapkan sebagai wilayah tertinggal,” kata Askiman.

Selain mengurangi biaya pembelian kendaraan dinas dengan mengharuskan pejabat eselon menggunakan maksimal mobil Avanza, di saat bersamaan Askiman juga akan menghilangkan kebanggaan dalam mengkonsumsi Beras Miskin (Raskin). “Kalau kita bangga masyarakat makan Raskin. Berarti kita bangga rakyat kita miskin,” ucapnya.

Tetapi untuk mengubah kebanggaan mengkonsumsi Raskin itu, menurut Askiman, tidak semudah membalikkan telapak tangan, memerlukan proses yang berkesinambungan. “Tidak mudah. Butuh proses yang berjalan,” katanya.

Dia juga berjanji akan lebih peka terhadap persoalan di tengah masyarakat. Sehingga masyarakat merasakan kehadiran pemerintah, melalui pengalokasian anggaran yang memang seharusnya untuk mereka, bukan untuk membeli mobil mewah pejabat eselon. “Selama ini respon pemerintah terhadap masyarakat sangat minim. Maka, ke depan kita akan lebih peka lagi,” janji Askiman.

Laporan: Achmad Munandar

Editor: Mordiadi

Exit mobile version