eQuator.co.id – Sekadau-RK. Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio akan berakhir Selasa (15/3) hari ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sekadau berharap target tercapai, yakni mengimunisasi 18.127 Bayi di Bawah Lima Tahun (Balita).
“Mudah-mudahan target itu bisa tercapai,” harap Slamet SKM MKes, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK), Dinas Kesehatan Sekadau kepada Rakyat Kalbar, Senin (14/3).
Sejak dimulainya PIN Polio pada 8 Maret lalu, kata Slamet, Dinas Kesehatan Sekadau sudah berusaha untuk mendorong agar ibu-ibu yang mempunyai Balita membawa anaknya ke Pos PIN. “Totalnya 211 Pos PIN yang kita siapkan se-Kabupaten Sekadau,” ungkapnya.
Pos PIN tersebut, tambah dia, tersebar di seluruh kecamatan di Sekadau. Bahkan sampai ke tingkat dan dusun. “Ada di Posyandu, Puskesmas dan lokasi lainnya,” beber Slamet.
Dengan jumlah dan sebaran Pos PIN itu, Slamet berharap bisa menjangkau semua warga Sekadau yang wajib diimunisasi polio, yakni yang berumur 0 hingga 59 bulan. “Mudah-mudahan dengan ini, tidak ada warga Sekadau yang tidak mendapatkan imunisasi polio,” harapnya.
Selain Pos PIN, Dinas Kesehatan juga mempersiapkan tenaga medis untuk melayani imunisasi polio tersebut. “Per Pos PIN, setidaknya ada lima kader dan denga petugas dari Puskesmas,” tutup Slamet.
Slamet mengingatkan bahwa polio atau poliomyelitis merupakan penyakit yang disebabkan virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pada sebagian kasus menyebabkan kematian.
Kebanyakan penderita polio tidak menyadari bahwa diri mereka terinfeksi, karena virus polio pada awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak sama sekali, dan tidak membuat mereka menjadi sakit.
Penderita polio dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama, Polio Non-Paralisis merupakantipe polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan. Gejalanya tergolong ringan. Gejalanya berupa muntah, lemah otot, demam, meningitis, merasa letih, sakit tenggorokan, sakit kepala, serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit.
Kedua, Polio Paralisis merupakan tipe polio yang paling parah dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Polio paralisis bisa dibagi berdasarkan bagian tubuh yang terjangkit, seperti batang otak, saraf tulang belakang, atau keduanya.
Gejala awalnya seringkali sama dengan polio non-paralisis, seperti sakit kepala dan demam. Namun biasanya dalam jangka waktu sepekan, gejala polio paralisis akan muncul. Di antaranya, sakit atau lemah otot yang serius, kaki dan lengan terasa terkulai atau lemah, dan kehilangan refleks tubuh.
Beberapa penderita polio paralisis bisa mengalami kelumpuhan dengan sangat cepat atau bahkan dalam hitungan jam saja setelah terinfeksi dan kadang-kadang kelumpuhan hanya terjadi pada salah satu sisi tubuh. Saluran pernapasan mungkin bisa terhambat atau tidak berfungsi, sehingga membutuhkan penanganan medis darurat.
Dan Ketiga, Sindrom Pasca-Polio, biasanya menimpa orang yang rata-rata berusia 30 hingga 40 tahun, sebelumnya pernah menderita penyakit polio. Gejala yang sering terjadi di antaranya sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi atau mengingat, persendian atau otot makin lemah dan terasa sakit, depresi atau mudah berubah suasana hati, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah lelah, massa otot tubuh menurun.
Laporan: Abdu Syukri
Editor: Mordiadi