eQuator – SEKADAU-RK. Kabupaten Sekadau masuk dalam salah satu daerah endemis filariasis atau penyakit kaki gajah. Tak sedikit warga Sekadau yang sudah terserang penyakit tersebut.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau pun tak mau tinggal diam. Upaya pencegahan dan pengobatan pun dilakukan. Salah satunya dengan menggelar pertemuan koordinasi pemberian obat pencegahan masal (POPM) Filariasis Kabupaten Sekadau.
Pertemuan yang dilangsungkan di Hotel Multi Sekadau, Rabu (11/11) itu dibuka langsung Sekda Sekadau, Drs Yohanes Jhon MM. Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua Dharma Wanita Kabupaten Sekadau yang diwakili, Ny Erpina Paula, Kabag Humas dan Protokol, Paulus Ugang SAP, para Camat, dan kepala Puskesmas. Sementara narasumber yang dihadiri dari Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kalbar.
Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Sekadau, Slamet SKM MM Kes mengatakan, pertemuan itu dilakukan dalam rangka mengeliminasi penyakit kaki gajah. “Karena Kabupaten Sekadau termasuk dalam daerah endemis Filariasis,” kata Slamet.
Pertemuan itu juga dimaksudkan untuk menggalang komitmen Pemda dan lintas sektor untuk mencegah kaki gajah di Sekadau. “Diharapkan dengan kegiatan ini, bisa menyeragamkan pemahaman lintas sektoral dalam upaya mencegah dan menanggulangi penyakit kaki gajah,” ucap Slamet.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sekadau, Drs Yohanes Jhon MM mengatakan, filariasis merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. “Dampaknya, terjadi penurunan produktivitas kerja penderita, beban keluarga dan menimbulkan kerugian ekonomi bagi negara yang tidak sedikit,” papar Jhon.
Karna itu Jhon mengingatkan masyarakat perlu mewaspadai beberapa penyakit infeksi terutama yang bersifat ‘new emerging diseases’ dan yg bersifat ‘re-emerging diseases’. “Dan filariasis merupakan termasuk penyakit re-emerging diseases,” ulasnya.
Jhon menyambut baik program eliminasi Filariasis di Kabupaten Sekadau. Jhon juga berharap agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara tuntas. (bdu)