Sejarah, RSUD Kayong Utara Sukses Lakukan Operasi Sesar Perdana

OPERASI: Dokter dan tenaga medis RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I berhasil melaksanakan operasi sesar untuk pertama kalinya dengan lancar dan selamat. Istimewa for Rakyat Kalbar

eQuator.co.idSUKADANA. 9 April 2019, menjadi sejarah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Muhammad Jamaludin I. Pasalnya, pada tanggal tersebut, Rumah Sakit milik Pemkab Kayong Utara ini sukses melakukan operasi sesar perdana kepada pasien asal Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara.

Dikatakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Muhammad Jamaludin I, dr Maria Fransisca Antonelly S.Mars. operasi perdana ini dilakukan karena melihat kondisi pasien yang perlu mendapatkan penanganan secepatnya sehingga pihak

RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I mengambil tindakan operasi kepada pasien tersebut. Dilanjutkannya lagi, dari tanggal 9 April hingga sampai tanggal 11 April 2019 sudah ada 3 pasien yang dilakukan operasi darurat.

“kita lakukan operasi perdana sesar, kondisinya memang pasien yang membutuhkan ini pasien darurat, karena kalau ditunda membahayakan pasien, baik bayi, atau ibunya, sampai hari ini sudah 3 kali kita melakukan operasi sesar,” terang Direktur RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I, dr Maria Fransisca Antonelly S.Mars, saat ditemui wartawan, Kamis (11/4).

Ia selaku Direktur RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I perlu memberikan penjelasan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kayong Utara, bahwa tindakan operasi ini dilakukan karena penanganan pasien yang bersifat urgent, mengingat ketersediaan darah yang belum tersedia. Saat ini pihak RSUD Sultan Muhammad Jamaludin mengaku masih bertergantungan dengan ketersediaan darah dari RSUD Ketapang.

“Mungkin yang perlu disampaikan kepada masyarakat bahwa ini untuk kasus sementara ini memang oeprasi sesar yang dilakukan jika terindikasi gawat darurat. karena kita belum menjamin ketersediaan darah jadi mesti harus di ketapang, idealnya kita harus siap sedia apapun yang terjadi.

Lanjutnya lagi, untuk tenaga medis hingga sarana yang dibutuhkan untuk penanganan operasi saat ini diakui dr Maria Fransisca Antonelly S.Mars, pihak rumah sakit tidak ada kendala yang berarti, namun yang masih menjadi kendala yang perlu diperhatikan pihak RSUD Sultan Muhammad Jamaludin ialah ketersediaan darah.

“spesialis anastesinya, tenaga kebinanan kandungan, kemudian spesialis bedah, dokter spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam juga ada. kendalanya darah ini tersedianya di ketapang, yang mana transportasinya kesana perlu, tempat penyimpanan darahnya kita belum ada, “tambahnya.

Penanganan jangka pendek yang perlu dilakukan pihaknya di tahun 2019 ini ialah mempersiapkan tempat penyimpanan kantong – kantong darah, apa bila membawa kantong – kantong darah dari Kabupaten Ketapang, mengingat tempat penyimpanan kantong darah ini harus memiliki standar penyimpanan khusus.

“ditahun ini, minimal untuk penanganan jangka pendeknya, setidaknya kita memiliki kulkas, atau box darah yang bisa membawa darah dengan aman dari ketapang kesini (kayong utara). ini yang jangka pendeknya, di tahun 2019 yang perlu kita penuhi,” harapnya.

Untuk persiapan jangka panjangnya, diakui Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Muhammad Jamaludin, dr Maria Fransisca Antonelly S.Mars pihaknya harus memiliki Bank darah dan unit transfusi darah, sehingga ketika ada pasien yang perlu penangan operasi pihak RUSD tidak perlu lagi menunggu bantuan kantong darah dari RSUD Ketapang.

“jangka panjangnya kita harapkan rumah sakit perlu Bank darah yang lengkap, atau bahkan kayong utara punya unit transfusi darah seperti ketapang,” tuturnya. (lud)