
eQuator.co.id – Sambas-RK. Selama 2016, sudah terjadi 144 kecelakaan lalu-lintas. Bahkan diantaranya merenggut nyawa. Sat Lantas dan Pemkab Sambas berkoordinasi, meminimalisir kecelakaan lalu-lintas.
Menekan angka kecelakaan, Pemkab dan Sat Lantas menggelar rapat koordinasi forum lalu-lintas di Cafe Bedar, Jalan Istana, Sambas, Rabu (23/11). Rakor dihadiri Bupati H. Atbah Romin Suhaili, Lc, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) serta jajaran Sat Lantas Polres Sambas.
“Menekan angka kecelakaan di Kabupaten Sambas, kami berkoordinasi dan birsinergi antarinstansi dan masyarakat. Mengantisipasi kecelakaan, kami melaksanakan Operasi Zebra, targetnya menertibkan pengguna jalan yang melanggar aturan,” kata AKP Saiful Bahri, Kasat Lantas Polres Sambas.
Menurut AKP Saiful, kesadaran dan kedisiplinan berlalu-lintas harus dipupuk sejak dini. Makanya Sat Lantas bekerjasama dengan pemerintah hingga ke tingkat desa.
“Bahkan kita mensosialisasikan tertib berlalu-lintas di kalangan pelajar juga,” ujar Saiful. Dia mengimbau masyarakat di wilayah hukumnya, agar selalu menaati aturan lalu-lintas.
Bupati Atbah Romin Suhaili mengatakan, Pemkab akan berperan dalam memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk tertib berlalu-lintas. Dimulai dari membangun kecerdasan masyarakat untuk patuh terhadap aturan lalu-lintas.
“Sambas merupakan kawasan perbatasan, dinilai perlu menjadi daerah yang tertib dalam berlalu-lintas,” kata Atbah.
Menurut Bupati Atbah, tingginya kecelakaan lalu-lintas juga akibat dari kondisi jalan yang kurang baik. Makanya dia berkomitmen membangun jalan agar berkualitas baik.
“Saya akan menginstruksikan semua kontraktor di Kabuaten Sambas, membangun jalan harus mempunyai kualitas yang baik. Supaya penyebab kecelakaan akibat jeleknya kondisi jalan tidak terjadi lagi,” tegas Atbah.
Bupati menegaskan, pengguna jalan raya harus melengkapi surat kendaraan, seperti SIM dan STNK.
Ketua Forum Lalu-Lintas, H. Jamiad Alkadol mengungkapkan, semua komponen harus mengambil sikap, agar kecelakaan lalu-lintas tidak terjadi lagi. Sebagai daerah perbatasan, harus tertib berlalu-lintas.
“Saya akan mengingatkan seluruh PNS yang berjumlah sekitar 8.000-an beserta keluarganya, harus mematuhi aturan lalu-lintas. Saya akan menginstruksikan kepada semua jajaran, terutama Satpol PP dan Dishubkominfo, melakukan razia terhadap seluruh PNS. Semoga dengan adanya razia ini, bisa mendorong tertib berlalu-lintas,” harap Jamiad.
Kabid Perhubungan Darat Dishubkominfo Sambas, Indra Gunawan mengatakan, penyebabab kecelakaan yang paling banyak dijumpai, karena kelalaian manusianya (human error).
Kemudian kondisi kendaraan dan jalan turut memengaruhi tingginya tingkat kecelakaan. Terbukti, bulan lalu Dishubkominfo menemui 45 sopir truk dan bus. Mereka tidak memiliki surat kendaraan dan SIM.
“Selain itu, banyak truk yang memuat barang tidak menggunakan jaring atau pengaman. Jika terjatuh, tentu akan membahayakan pengguna jalan lainnya,” kata Indra.
Tingginya muatan truk tidak boleh melebihi 4,20 meter. Faktanya, pernah ditemukan kabel Telkom putus karena truk bermuatan barang yang melebihi dari aturan.
“Bahkan sampai ada yang meninggal dunia, karena muatan truk mengenai kabel listrik. Sehingga pengguna sepeda motor yang tepat di belakangnya terkena aliran listrik,” tegas Indra. (sai)