eQuator – Singkawang-RK. Tanah berserakan di pinggir-pinggir ruas jalan di Kota Singkawang. Bahkan adapula yang melintang di tengah jalan. Bekas-bekas penutupan galian itu sangat ketara terlihat, berantakan. Warga pun protes, menuntut agar bekas galian itu dirapikan kembali.
“Kesal juga kita melihatnya, kenapa tidak dirapikan usai digali. Lihat saja, usai digali lalu ditutup seadanya. Bukan hanya tidak rapi, juga bisa membahayakan pengendara yang melintas,” kata Erick, salah seorang warga yang tinggal di Jalan Bambang Ismoyo kepada wartawan, Jumat (11/12).
Kondisi bekas galian yang berantakan ini, ungkap Erick, bukan hanya terlihat di Jalan Bambang Ismoyo, tetapi juga ada di Jalan Alianyang, Veteran, Tsafiuddin, simpang Jalan Diponegoro dan beberapa ruas jalan lainnya di Kota Amoy ini.
Hal senaga juga disampaikan Ansari. Warga Yohana Godang yang kerap melintas di simpang empat Diponegoro ini tidak habis pikir, mengapa kondisi jalan yang mulus, digali, ditutup kembali dengan tanah secara sembarangan.
“Bayangkan kalau melintasinya pada malam hari. Kalau dalam kecepatan lumayan tinggi, bisa terjungkal. Seperti melewati lubang kecil tetapi memanjang, melintang di jalan,” kesal Ansari.
Keluhan warga itu pun sampai ke telinga Wakil Ketua DPRD Singkawang, Sumberanto Tjitra. Dia pun sangat menyayangkan, bekas galian itu berantakan. Seharusnya dirapikan seperti sediakala. “Jangan usai digali dibiarkan saja, kalau dapat seperti keadaan semula, ketika sebelum digali,” katanya.
Menurutnya, pembangunan atau perbaikan yang sedang berlangsung, diharapkan tidak merusak yang telah dalam kondisi bagus. Agar tidak membahayakan para pengguna jalan. (dik)