Scandinavian Style Trend Interior 2017

Oleh: Zahrul Basimah, ST

Ilustrasi : Internet

eQuator.co.id – Tak terasa kita sudah memasuki penghujung tahun 2016. Seperti halnya fashion, dunia interior juga terdapat trend yang biasanya menjadi acuan dalam proses desain.

Trend interior maupun material selalu mengalami pergantian dari tahun ke tahun. Melihat trend interior tahun lalu, pengolahan ruang dengan tipografi dan pola-pola geometris sebagai aksennya, terlihat sangat mendominasi beberapa area kafe bahkan hunian. Selain itu, dari sisi materialnya, segala sesuatu yang bersifat natural telah menjadi sorotan salama setahun terakhir.

Terjadi sedikit pergeseran di tahun mendatang. Seperti yang dilansir Lea Aziz, Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII), mobilitas masyarakat urban yang tinggi di era ini sangat menguras waktu dan energi. Tingkat kesibukan yang tinggi membuat lebih menginginkan ruang yang dapat membuat nyaman dan mengurangi kepenatan mereka setiap harinya.

Oleh karena itu, pada 2017 nanti, diperkirakan susasana interior dengan konsep yang simple dan menambahkan unsur-unsur alam akan banyak ditemukan. Selain itu, elemen dekorasi interior yang menonjolkan sisi kreativitas juga akan banyak menghiasi dinding, sebagai salah satu sarana aktualisasi diri.

Simple dan natural menjadi dua kata kunci yang dapat diterjemahkan dalam berbagai style desain interior. Salah satunya, Scandinavian style. Style yang pertama kali muncul pada tahun 1950 ini berasal dari negara-negara bagian Scandinavian (Eropa Utara) seperti Denmark, Norwegia, Swedia dan Finlandia.

Pergerakan desain ini memiliki karakteristik desain yang sederhana dan mengutamakan fungsi. Elemen-elemen yang ditampilkan cukup simple dan tidak berlebihan. Material alam dengan pemrosesan yang tidak berlebihan juga sangat menonjol diterapkan pada elemen interiornya. Warna yang diaplikasikan pun cenderung soft dan menenangkan.

Berikut ini beberapa inspirasi Scandinavian style yang dapat diterapkan di rumah anda.

 

Fungsional dan Sederhana

Salah satu karakteristik yang menonjol dari desain interior ala Skandinavia, pemanfaatan ruang secara fungsional dengan ornamentasi yang sederhana. Dengan kata lain, penerapan desain yang bijak dengan “less is more” sebagai mantra.

Misalnya saja dalam penggunaan furnitur, rak yang bertingkat-tingkat didesain untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan yang tidak hanya fungsional, namun juga menarik secara visual. Selain itu, pemilihan sofa, meja dan kursi dengan tampilan yang sederhana, bergaris halus, lurus dan bersudut bulat lebih sering digunakan pada style ini.

Tak jarang di rumah bergaya Scandinavian, khususnya pada ruang tidur, dipan tidak digunakan dan ranjang langsung diletakkan di atas lantai dengan alas karpet saja. Hal ini mendeskripsikan kuatnya konsep fungsionalitas yang diterapkan pada style ini.

 

Dominasi Warna Netral

Warna-warna netral dan menenangkan diasosiasikan sebagai ciri khas dari desain interior ala Scandinavian. Warna putih, abu-abu, hitam dan coklat yang sering digunakan pada style ini dapat memberikan kesan luas dan tenang.

Namun, tidak menutup kemungkinan warna-warna cerah seperti merah muda dan hijau toska digunakan sebagai aksen. Hanya saja, tipikal ruang ala Scandinavian cenderung tetap menggunakan warna putih pada dinding dan lantai agar furniture, maupun karya seni yang dipajang dapat terlihat lebih memikat.

 

Pencahayaan Alami sebagai Kunci

Upaya mengoptimalkan pencahayaan alami sangat penting pada rumah bergaya Skandinavia. Oleh karena itu, ukuran jendela yang besar menjadi ciri khas style ini.

Selain berfungsi untuk memasukkan cahaya, jendela berukuran besar juga memungkinkan penghuni untuk menikmati vista dengan leluasa. Tujuan ialah agar dapat mengurangi kepenatan mereka setelah seharian bekerja.

 

Alami, Alami, Alami

Terakhir dan yang tak kalah penting, memasukkan unsur-unsur alam ke dalam rumah ala Scandinavian. Pemilihan material kayu salah satunya.

Material kayu ini tidak hanya diaplikasikan di lantai, tetapi juga di plafon dan tembok. Biasanya material kayu yang digunakan dicat dengan warna putih atau hanya dengan finishing yang seadanya dan tetap menonjolkan bentuk dan serat aslinya. Namun demi menjaga kelestarian hutan, penggunaan kayu bisa dialihkan pada material komposit yang didesain seperti tekstur kayu.

Selain itu, sangat penting juga untuk memasukkan tanaman untuk mempercantik rumah ala Scandinavian anda. Seperti yang banyak dikatakan oleh penduduk asli Scandinavian, bahwa tanaman bukanlah kemewahan namun kebutuhan.

Dengan menerapkan empat elemen tersebut sebagai panduan, anda juga dapat menciptakan ruang yang menggabungkan fungsionalitas, kesederhanaan dan keindahan dalam desain interior ala Scandinavian anda. Selamat mencoba!. (*)