eQuator.co.id – MOROWALI-RK. Satu unit Helikopter yang dicarter PT. IMIP Site Morowali dari sebuah perusahaan penerbangan bernama White Sky Avition (WSA) mengalami insiden mengenaskan. Saat terbang, helikopter yang dipiloti oleh Rudi (42) jatuh tepat di kawasan Industri milik PT. IMIP Site Morowali, Jumat (20/4).
Informasi yang dihimpun Radar Sulteng (Jawa Pos Group) di tempat kejadian perkara (TKP), awalnya Helikopter yang memuat penumpang sebanyak enam orang berasal dari Tiongkok terbang dari Helipad milik PT. IMIP Site Morowali sekitar pukul 09.15 WITA. Namun, lima menit kemudian Helikopter tersebut hendak mendarat ulang. Belum sempat turun, Helikopter mengalami nasib naas. “Belum capai ketinggian yang cukup jauh, Helikopter tersebut diduga mengalami gangguan mesin sehingga menyebabkan helikopter itu balik lagi dan jatuh tepat di Pos II milik PT. IMIP Site Morowali,” ujar Security PT. IMIP Site Morowali, Kadek Dedi H.
Dijelaskannya, sebelum helikopter tersebut jatuh dirinya melihat salah seorang karyawan PT. IMIP Site Morowali bernama Aris Heni Irawan (23) berada di lokasi jatuhnya helikopter. Teman-temannya begitu lihat helikopter mau jatuh, langsung lari semua. Sementara korban Aris, masih mau buka sepatu dan sempat melompat ke sebelah pagar. “Tapi naas terkena baling-baling helikopter yang terlempar. Makanya sebagian badannya terbelah dan kakinya juga terputus,” ungkap Dedi.
Sementara itu, Koordinator Komuniti Relation PT. IMIP Site Morowali, Thomas Deny Bintoro mengatakan, ke enam penumpang asal Warga Negara Asing (WNA) masing-masing Xi Lai Wang (56), Yan Yun (32), Di Yi Fei (28), Guan Kejang, Zhao Yipu dan Gui. WNA asal Tiongkok tersebut mengalami luka ringan.
“Tujuan ke enam WNA itu datang ke PT. IMIP ini yaitu, hanya untuk melihat kegiatan yang ada dalam kawasan Industri PT. IMIP dan mencari tahu terkait hasil investasi warga mereka (Tiongkok) di sini,” jelas Thomas.
Terpisah, Koordintor Media Relation PT. IMIP Site Morowali, Dedy Kurniawan mengatakan, sebelum terjadi musibah, helikopter baru lepas landas dari helipad PT. IMIP Site Morowali. Helikopter hendak berangkat ke salah satu Bandara di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara mengantar ke enam WNA untuk terbang pulang ke kampung halamannya Tiongkok.
“Ke enam WNA yang menjadi korban dalam insiden jatuhnya helikopter ini, berstatus hanya sebagai tamu di PT. IMIP Site Morowali,” tuturnya.
WNA tersebut adalah kru dari salah satu rumah produksi di Tiongkok. Mereka mendapat tugas mengambil video dokumenter di kawasan industri ini. Sementara dua korban lainnya, yaitu satu Pilot (Rudi, red) dan Delita Hasiolan Gulo yang mana bertugas sebagai Engine Masines. Helikopter jatuh, sekitar lima menit usai take of dari Helipad milik PT. IMIP Site Morowali,” ujar Dedi.
Terkait dugaan tamu ke enam korban asal Tiongkok yang masuk ke Indonesia secara ilegal, Dedy Kurniawan membantahnya. Dedy sapaan akrabnya menjelaskan, bahwa ke enam WNA yang menjadi korban masuk ke Indonesia secara legal.
“Untuk ilegal tidak. Ke enam WNA itu masuk ke Indonesia hingga tiba di perusahaan PT. IMIP ini, memiliki visa kunjungan dan mempunyai paspor. Intinya, mereka masuk ke Indonesia sesuai prosedural dan sama sekali tidak ilegal,” terangnya.
Dedy menambahkan, bahwa helikopter yang jatuh tersebut hanya satu-satunya helikopter yang berada dalam kawasan industri PT. IMIP Site Morowali. Dan selama ini kata Dedy, helikopter tersebut hanya digunakan sebagai operasional udara oleh setiap Manajemen PT. IMIP Site Morowali.
“Untuk jam terbang pilot yang kemudikan helikopter ini, jelas punya pengalaman. Tidak mungkin, tidak ada lisensi bisa jadi pilot, karena si pilot itu mengikuti sekolah pilot,” tuturnya.
Untuk salah seorang karyawan PT. IMIP Site Morowali bernama Anis Heri Irawan yang menjadi korban jatuhnya helikopter kata Dedy, bahwa pihak perusahaan bertanggung jawab secara keseluruhan. Sesuai prosedur yang sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk dilaksanakan. “Dipastikan akan diberikan santunan,” tuturnya. Namun Dedy enggan menyebutkan lebih lanjut besaran santunan yang diberikan.
Pencairan BPJS Ketenagakerjaan milik Aries pun akan segera dicairkan. Pihak PT. IMIP berjanji akan terus mengawal hingga urusan tersebut selesai.
“Mulai dari biaya pemakaman hingga biaya lainnya, pihak perusahaan akan bertanggung jawab. Dan mewakili pihak PT. IMIP Site Morowali, kami mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga korban atas insiden yang dialami oleh korban ini,” akunya.
Sementara Kapolres Morowali AKBP Dadan Wahyudi ditemui di lokasi kejadian mengatakan, dari informasi sementara yang dia didapatkan melalui anggotanya, bahwa jumlah keseluruhan penumpang helikopter tersebut sebanyak delapan orang.
“Seluruh penumpang heli sebanyak delapan orang termasuk pilot selamat dan hanya mengalami luka-luka,” ujarnya.
Untuk dugaan bahwa ke enam WNA itu masuk ke Indonesia secara ilegal kata dia, tunggu hasil pemeriksaan. Begitu pula terkait penyebab jatuhnya helikopter ini, pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari pihak KNKT dan pihak safety perusahaan, yaitu, PT. IMIP Site Morowali.
Satu Pegawai Meninggal Ditempat
Sementara itu, berdasar data yang diterima Jawa Pos, Helikopter Bell 429 yang jatuh di sekitar Pos 2 PT IMIP di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) milik Whitesky Aviation itu terbang dengan registrasi PK-WSX. Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hery Murwono menjelaskan bahwa korban akibat jatuhnya helikopter tersebut berjumlah sembilan orang.
Pria yang lebih akrab dipanggil Hery itu mengungkapkan, sembilan korban itu terdiri atas dua awak pesawat bernama Rudi yang bertugas sebagai kapten dan Deliati Hasiolan Gulo sebagai co pilot. Meski terluka, keduanya dipastikan selamat. Sedangkan tujuh korban lainnya merupakan penumpang dan seorang karyawan PT IMIP. “Satu orang karyawan PT IMIP meninggal dunia dan enam orang penumpang mengalami luka-luka,” ungkapnya.
Lebih lanjut Hery menjelaskan, seorang karyawan PT. IMIP yang meninggal dunia bernama Aris Heni Irawan. Dia merupakan karyawan bagian stoker di perusahaan tersebut. Saat helikopter jatuh, Aris dilaporkan hendak masuk kerja. Dia meninggal dunia lantaran tertimpa baling-baling helikopter tersebut. Jasadnya ditemukan petugas dalam kondisi mengenaskan. “Dievakuasi ke (Kecamatan) Bungku Tengah,” imbuhnya.
Sementara itu, enam penumpang mengalami luka ringan bernama Xia Lai Wang, Yan Yun, Di Yi Fei, Guan Kejang, Zhao Yipu, serta Du Gui. Seluruhnya merupakan warga negara asing (WNA) asal Tiongkok yang bertugas membuat company profilePT IMIP. Hery pun membenarkan helikopter yang ditumpangi enam orang WNA Tiongkok itu jatuh sekitar pukul 09.20 WITA. “Bertempat di depan Pos 2 PT IMIP,” kata dia.
Dari laporan yang dia terima, sambung Hery, helikopter tersebut sudah lepas landas dari helipad PT IMIP sekitar pukul 09.15 WITA. “Hendak menuju Kendari,” ujarnya. Namun, tidak berselang lama helikopter bermesin ganda itu berbalik arah. “Menuju landasan helipad PT IMIP,” tambahnya. Nahas, helikopter tersebut jatuh sebelum mendarat di helipad. Akibatnya helikopter itu rusak parah.
Pertolongan pertama untuk sembilan korban jatuhnya helikopter carteran itu dilakukan oleh seorang petugas piket bernama Adi Topan. “Bersama anggotanya melakukan pertolongan terhadap pilot, copilot, dan enam orang penumpang,” terang Hery. Selanjutnya, anggota Polsek Bahodopi meluncur ke lokasi kejadian untuk memasang police line dan melakukan pengamanan TKP.
Selain itu, Polda Sulteng menyerahkan proses identifikasi kepada Polres Morowali. Termasuk soal penyebab jatuhnya helikopter itu. “Penyebab terjatuhya helikopter sementara dilakukan penyelidikan oleh anggota Polsek Bahodopi,” bebernya. Tentu saja semua dilakukan bersama seluruh stakeholder yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab menengani kecelakaan udara.
Sementara Kepala Bandara Halu Oleo Kendari Rudy Ricardo mengatakan, jika helikopter yang jatuh tersebut akan menuju Bandara Halu Oleo Kendari. “Sumber penyebab kecelakaan belum diketahui,” katanya saat dihubungi Jawa Pos.
Rudy menambahkan, jika pihaknya siap jika diminta untuk transfer perawatan lanjut atau mediafax bagi korban kecelakaan. (Jawa Pos/JPG)