eQuator.co.id – Pontianak-RK. Pariwisata menjadi industri yang patut diperhitungkan. Meski tak punya destinasi sebanyak daerah lainnya, Pemerintah Kota Pontianak tetap serius mendorong pertumbuhan pariwisatanya.
Menurut Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak Syarif Saleh, Tugu Khatulistiwa saat ini sudah cukup dikenal. Begitu pula dengan sungai Kapuas menjadi daya tarik utama wisatawan ke Kota Pontianak. Karena Sungai Kapuas sangat unik, sehingga bisa manfaatkan untuk tur kapal-kapal pesiar.
“Sekarang sudah dimulai misalnya berbagai tur wisata menyusur sungai Kapuas seperti dari Kabupaten Kapuas Hulu menuju Pontianak,” katanya disela-sela pelaksanaan Festival Titik Kulminasi atau atau Pesona Kulminasi Matahari di Tugu Khatulistiwa, Selasa (21/3).
Sementara di dalam Kota Pontianak sendiri, para wisatawan bisa menikmati perjalanan singkat menyusuri sungai Kapuas.
“Rute sudah ada, rute ke tugu ada, rute ke arah jembatan, juga sudah ada kulinernya di kapal,” tukasnya.
Selain itu, taman-taman di Kota Pontianak juga jadi salah satu destinasi wisata andalan dengan berbagai yang ada. Nanti di Taman Alun Kapuas dan Taman Nostalgia, akan dibuat live musik setiap malam Minggu. Tujuannya untuk memanjakan para turis yang menghabiskan akhir pekan di Kota Pontianak. “Event olahraga juga akan terus kita dipertahankan. Seperti balap sepeda nanti akan kita gelar,” ungkapnya.
Untuk pelaksanaan Titik Kulminasi Matahari di Maret ini sendiri Saleh menyebutkanya masih sekedar pemanasan. Puncaknya, nanti di September. Sebab penataan Taman Tugu Khatulistiwa belum selesai. Pihak pengelola berkomitmen penataan tersebut rampung September.
“Seperti lampu kan ini sekarang belum ada, nanti September sudah ready semua,” jelasnya.
Saleh mengklaim Festival Kulminasi Matahari telah dikenal luas. Setiap tahun wisatawan mancanegara yang datang cukup ramai. Walau diakuinya masih kurang sarana pendukung, dia berani memasang target pengunjung dalam festival kali ini jumlahnya mencapai ribuan.
Dia pun menjanjikan berbagai terobosan pengembangan pariwisata di Kota Pontianak, terutama dalam hal promosi. Pihaknya memanfaatkan semua media.
“Jadi cerita kurang dipromikan itu cerita lama, tak ada lagi itu,” tukasnya.
Menurutnya, tugas mempromosikan pariwisata Kota Pontianak kewajiban bersama berbagai pihak. Seperti ASITA (Asosiasi Tour dan Travel) dan PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran) yang juga berkepentingan untuk ikut mempromosikan wisata Kota Pontianak.
“Dengan majunya pariwisata Kota Pontianak, baik bisnis tour travel, hotel dan restoran akan ikut mendapat manfaat,” tukas Saleh.
Pelaksanaan hari pertama Festival Pesona Kulminasi Matahari sendiri mendapat sambutan antusias masyarakat. Beberapa turis mancanegara turut menyaksikan fenomena hilangnya bayangan. Sayang cuaca Pontianak yang berawan membuat fenomena tersebut tak dapat terpantau maksimal. Selain itu acara tersebut juga sempat diwarnai insiden mati lampu sekitar setengah jam hingga menjelang detik-detik kulminasi. Akibatnya pertunjukan tarian terpaksa tampil tanpa diiringi musik.
Laporan: Iman Santosa
Editor: Arman Hairiadi