Rumah Dilahap Api Penghuninya Tewas

TERBAKAR. Petugas memadamkan api yang membakar rumah Rohana di Dusun Sewak, Desa Mungguk, Sekadau Hilir, Jumat (23/6) lalu. ABDU SYUKRI

eQuator.co.idSekadau-RK. Warga RT 04/RW 01 Dusun Sewak, Desa Mungguk, Sekadau Hilir dikejutkan dengan kebakaran yang melanda rumah Rohana, 50, Jumat (23/6) lalu sekitar pukul 03.55. Musibah tersebut menewaskan Sabli alias Jamel, 35.

Sabli merupakan putra sulung Rohana. Dia tewas Jumat petang sekitar pukul 16.55 setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Sekadau.

Sumber api belum diketahui secara pasti. Saat kebakaran terjadi, Jamel hanya tinggal sendirian di rumah berukuran 4×5 meter persegi tersebut. Semnetara ibunya tinggal di rumah terpisah yang bersebelahan dengan tempat tinggalnya.

“Apinya dari dalam rumah,” kata salah seorang warga kepada Rakyat Kalbar di lokasi kebakaran.

Jamel memiliki riwayat epilepsi dan keterbelakangan mental. Saat kebakaran, kakinya masih dirantai. Korban terpaksa dipasung, karena jika dilepas, sering menyerang warga. Sementara upaya pengobatan yang dilakukan pihak keluarga, tidak membuahkan hasil. Bahkan Sabli sudah beberapa kali dibawa ke Puskesmas Jiwa di Selalong, Sekadau, namun tak kunjung sembuh. Sehingga pihak keluarga terpaksa merantainya.

“Waktu apinya berkobar, kami beberapa kali mencoba menariknya. Tapi gagal karena kakinya dirantai. Tapi setelah kami dapatkan kunci rantai, langsung kami buka dan kami tarik keluar,” kata warga lain yang ikut menyelematkan Jamel saat kebakaran terjadi.

Mengetahui adanya kebakaran, warga setempat bahu-membahu memadamkan api. Warga juga menghubungi pemadam kebkaran Pemkab Sekadau.

Kediaman Sabli memang tidak seluruhnya hangus. Hanya beberapa bagian dinding dan plafon saja yang terbakar. Namun beberapa perangkat elektronik yang berada di dalam rumah tidak bisa diselamatkan.

“Waktu itu, ibunya di rumah bawah. Kami yang bangunkan. Dia juga awalnya tidak tahu jika rumah yang ditempati anaknya terbakar,” kata warga tersebut.

Sabli menderita luka bakar serius di bagian dada, tangan, telapak kaki dan wajahnya. Kemudian dibawa ke RSUD Sekadau. Namun setelah mendapat pertolongan medis, pagi itu sekitar pukul 06.30, pihak keluarga membawa sabli pulang ke rumahnya.

“Waktu pulang sih, korban masih sadar. Cuma korban memang tidak bisa bicara. Karena sudah lama menderita sakit di tenggorokan,” kata Oos, warga lainnya.

Namun takdir berkata lain. Jumat sore, kondisinya menurun dan kritis. “Korban akhirnya meninggal di RSUD Sekadau,” sambung Oos.

Kapolsek Sekadau Hilir Iptu Masdar mengatakan, kasus kebakaran itu masih dalam penyelidikan pihaknya. “Masih kita selidiki sumber apinya,” kata Masdar kepada wartawan.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sekadau, Ir Akhmad Suryadi MT mengatakan, begitu mengetahui adanya kebakaran, pihaknya langsung menerjunkan mobil pemadam kebakaran. “Api berhasil kita kendalikan sebelum sempat membesar,” singkat Akhmad. (bdu)