Ruang Kerja Nyaman Kesuksesan di Tangan

Oleh: Zahrul Basimah, ST

Ilustrasi : Internet

eQuator.co.id – Tahun 2017 sudah di depan mata. Sudahkah anda membuat resolusi yang ingin dicapai di tahun mendatang?

Misalnya saja melanjutkan pendidikan atau mungkin memulai usaha. Resolusi-resolusi tersebut dapat anda raih, jika sedari awal berhasil direncanakan dengan baik.

Mengutip perkataan Winston Churchil, jika kamu gagal merencanakan, kamu telah merencanakan kegagalan, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, sudah saatnya untuk merencanakan dengan matang hal-hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan resolusi-resolusi tersebut. Salah satunya merencanakan untuk menata ulang ruang kerja anda.

Ruang kerja yang nyaman merupakan faktor penting dalam meningkatkan produktivitas kerja. Terdapat beberapa elemen desain yang dapat diterapkan dalam menciptakan ruang kerja yang nyaman, diantaranya sebagai berikut:

Kenyamanan Termal

Kenyamanan termal ialah kombinasi yang seimbang antara temperatur, pergerakan udara dan kelembaban. Sangatlah penting untuk mengkondisikan elemen-elemen tersebut untuk menciptakan ruang kerja yang nyaman. Karena bekerja di dalam ruang yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat membuyarkan konsentrasi. Alih-alih meningkatkan produktivitas kerja, pekerjaan malah menjadi terbengkalai.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri, temperatur ideal di ruang kerja ialah 18°C – 28°C dengan kelembaban 40 persen-60 persen. Untuk menciptakan kondisi kenyamanan termal tersebut, solusi desain yang dapat diaplikasikan, membuat jendela yang efektif dan lubang ventilasi dengan ukuran minimal 15 persen dari luas lantai. Sistem ventilasi silang juga dapat diterapkan agar pertukaran udara di ruang kerja dapat berlangsung dengan baik.

Pengendali Kebisingan

Kebisingan ialah bunyi yang tidak dikehendaki yang dapat mengganggu, bahkan membahayakan kesehatan. Setiap orang memiliki tingkat konsentrasi yang berbeda-beda. Ada yang dapat bekerja dalam kondisi ruangan yang bising demikian juga sebaliknya. Standar tingkat kebisingan yang masuk maupun yang dihasilkan di ruang kerja maksimal 85 desibel.

Kebisingan yang masuk ke ruang kerja dapat diantisipasi dengan mengatur zoning dan perletakan ruang kerja di dalam bangunan. Ruang kerja yang bersifat privat, sebaiknya diletakkan di area yang jauh dari sumber kebisingan. Seperti jalan raya atau bangunan tetangga yang kegiatannya menimbulkan kebisingan. Selain itu, kebisingan yang masuk ke ruang kerja juga dapat diredam dengan taman vertikal, membuat bukit buatan dan lain-lain.

Intensitas Pencahayaan

Sangat penting untuk menyesuaikan intensitas pencahayaan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan di ruang kerja. Berdasarkan SNI 2001, intensitas cahaya di ruang kerja ialah 120-350 lux.

Intensitas cahaya tersebut dapat dipenuhi dengan kapasitas pencahayaan buatan atau lampu yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, pencahayaan alami yang masuk ke ruang kerja melalui jendela atau skylight juga penting untuk dikondisikan, agar dapat menghemat penggunaan listrik dan mengantisipasi pemadaman listrik.

Ruang yang Rapi

Ruang kerja yang berantakan mungkin saja dapat meningkatkan kreativitas, namun tidak berlaku untuk meningkatkan konsentrasi dan produktivitas. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapian ruang kerja dengan menyediakan tempat-tempat penyimpanan yang teratur namun mudah dijangkau.

Anda dapat membuat rak-rak atau laci penyimpanan untuk menyimpan dokumen maupun peralatan tulis dan kantor. Tempat penyimpanan ini juga dapat didesain dan ditata sedemikian rupa, menjadi elemen dekoratif ruang kerja anda.

Kursi dan Meja Kerja

Kursi dan meja yang nyaman dan baik di ruang kerja ialah yang sesuai dengan standar ergonomi. Pastikan kursi kerja sesuai dengan tulang punggung anda, agar tidak menyebabkan penyakit dan kelainan pada tulang punggung di kemudian hari. Selain itu, kursi yang dapat disandarkan lebih rendah baik untuk mengurangi tekanan pada tulang punggung dan meminimalisir nyeri punggung bagian bawah.

Tinggi meja kerja juga harus disesuaikan dengan posisi duduk di kursi, agar dapat dengan nyaman menulis atau bekerja dengan komputer. Sebaiknya, layar monitor berada di bawah atau sejajar ketinggian mata dengan jarak 24-36 inchi dari mata.

Berdampingan dengan Alam

Berdasarkan penelitian di Journal of Experimental Psychology pada tahun 2014, menghadirkan tumbuhan di ruang kerja dapat meningkatkan produktivitas pekerja. Kehadiran tumbuhan dalam ruang kerja juga dapat membahagiakan dan mengurangi stress pengguna ruangan.

Hal ini dikarenakan kehadiran tanaman dapat mengurangi polusi udara di dalam ruangan. Termasuk senyawa organik volatil atau volatile organic compound (VOC). Karena diindikasikan tingginya level VOC di ruang kerja dapat mengganggu konsentrasi dan pengambilan keputusan.

Salah satu media tanam yang sedang naik daun dan dapat anda hadirkan di ruang kerja ialah terrarium. Terrarium merupakan wadah yang terbuat dari kaca atau plastik transparan yang berisi tanaman untuk dekorasi. Media ini sangat cocok untuk diletakkan di ruang kerja yang luas maupun sempit, karena ukurannya yang dapat menyesuaikan.

Jenis tanaman yang biasanya ditanam di media ini ialah tanaman yang mudah dalam perawatannya seperti kaktus dan succulent. Media ini juga dapat didesain sesuai konsep ekosistem yang ingin dihadirkan, misalnya ekosistem padang pasir, ekosistem tropis, ekosistem terrestrial dan lain-lain.

Warna yang Memotivasi

Seluruh warna yang ada di sekitar kita dapat mempengaruhi suasana hati dan pikiran. Warna-warna yang terang dapat meningkatkan akurasi dan fokus.

Warna biru diasosiasikan dapat memberikan ketenangan. Warna merah dapat menambah energi. Warna kuning dapat meningkatkan kreativitas dan jingga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan antusiasme.

Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menghadirkan warna-warna yang dapat memotivasi kita untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Anda dapat mempertimbangkan untuk mewarnai ulang ruang kerja atau menambahkan dekorasi ruangan yang didominasi dengan warna-warna tersebut.

Aroma yang Menstimulasi

Seperti warna di suatu ruang kerja, aroma juga dapat mempengaruhi mood, pola pikir dan meningkatkan produktivitas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Takasago, produsen aromaterapi terbesar di Jepang, telah terbukti bahwa suatu aroma dapat memberikan efek yang kuat pada performa kerja.

Sebesar 54 persen tukang ketik melakukan lebih sedikit kesalahan ketika mencium aroma lemon, 33 persen ketika mencium aroma melati dan 20 persen ketika mencium aroma lavender.

Anda dapat menggunakan lilin aromaterapi atau essential oil dengan aroma-aroma berikut untuk menjaga pikiran anda tetap focus. Aroma pinus dapat meningkatkan kesadaran. Aroma cinnamon atau kayu manis dapat memfokuskan pikiran. Aroma lavender dapat membuat anda rileks. Aroma peppermint dapat memperbaiki mood dan aroma citrus menambah semangat anda.

Kedelapan elemen di atas dapat dengan mudah anda terapkan untuk menciptakan ruang kerja yang meningkatkan produktivitas dan performa kerja anda. Guna memastikan anda melakukan yang terbaik untuk mewujudkan resolusi-resolusi di tahun mendatang. Selamat mencoba! (*)