eQuator.co.id – Pontianak-RK. LPP RRI menggelar seminar nasional menjelang peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan RI. Seminar yang mengangkat tema ‘Mewujudkan Kalbar yang Aman, Damai Sejahtera serta Memperkuat Rasa Nasionalisme dalam Bingkai NKRI’ tersebut digelar di lantai tiga gedung Rektorat Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kamis (9/8).
Direktur Program dan Produksi LPP RRI, Soleman Yusuf saat membuka seminar tersebut mengatakan, Indonesia adalah negara besar dan negara hebat. Terdiri dari 714 suku bangsa yang tersebar 513 kabupaten dan kota, negara ini mampu terus eksis dan berkembang sampai di usia ke 73 tahun kemerdekaan.
“Di negara lain, suku bangsanya sedikit saja, ada yang belum bisa bersatu. Kita bisa lihat Uni Soviet, negara yang pernah paling ditakuti di planet ini, hanya bertahan 69 tahun, sebelum pecah menjadi enam negara. Belum lagi negara-negara lain, seperti Yugoslavia, Jerman Timur. Negara-negara tersebut hancur, karena gagal melakukan asimilasi budaya, asimilasi agama dan suku bangsa,” katanya.
Berkaca pada hancurnya negara-negara yang gagal menyatukan perbedaan yang ada, Soleman menegaskan, jika melalui seminar nasional ini, LPP RRI ingin ambil bagian dalam menjalankan perannya menyatukan sejumlah kekuatan besar yang ada dalam satu panggung, yang muaranya pada pemberian pemahaman wawasan kebangsaan dan rasa nasionalisme.
Seminar nasional ini pun juga diikuti ratusan mahasiswa dari sejumlah Universitas di Pontianak, dan disiarkan secara langsung oleh RRI Pontianak, Sintang dan Entikong.
Mewakili Rektor Untan Pontianak, Rien Pentekostasi selaku Kepala Biro Perencanaan, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat mengapresiasi langkah yang dilakukan LPP RRI, dengan menggelar seminar nasional menjelang peringatan HUT RI ini.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi momentum tepat untuk meneladani dan mengingat jasa para pahlawan yang mampu bersatu bersama, berjuang memerdekakan bangsa ini.
“Kita sebagai generasi penerus masih memiliki berbagai tantangan dan ancaman yang harus dihadapi. Seperti rendahnya kesejahteraan, rendahnya tingkat pendidikan dan kwalitas kesehatan, kriminalitas, konflik sosial, terorisme dan dampak negatif lainnya. Ini juga terjadi di Kalbar, karena menjadi bagian dari NKRI,” jelas Rien.
Mengingat masih banyaknya persoalan bangsa yang akan dan harus dihadapi, Untan Pontianak lanjut Rien, selaku wadah dalam menciptakan Sumber Daya Mansia (SDM) Kalbar yang mumpuni, mengajak semua elemen bangsa di daerah ini, bersatu dan tetap menjaga persaudaraan, demi keutuhan NKRI.
Di tempat yang sama, Staf Ahli Gubernur Kalbar Bidang Hukum dan Pemerintahan, Amunnudin mengungkapkan, seminar tentang wawasan kebangsaan perlu diadakan secara rutin. Apalagi, kondisi saat ini menuntut masyarakat Indonesia khususnya di Provinsi Kalbar, lebih arif dan bijak dalam menyikapi perkembangan yang terjadi. Khususnya isu politik di tahun politik.
“Kita harus memahami gejala yang berkembang saat ini. Kalbar baru saja selesai melakasanakan Pilkadaserentak. Ini tentu menjadi pengalaman yang berharga bagi masyarakat kita. Alhamdulillah, Kalbar tetap aman. Kedepan akan ada lagi Pemilu 2019, banyak isu hoax dan isu politik lainnya yang dapat memanaskan situasi. Karena itu, kita harus tetap menjaga kebersamaan ini,” ujarnya.
Seminar nasional yang diadakan LPP RRI ini diikuti oleh sejumlah pemateri. Antara lain, Let Kol. ARH. Amansius Rikol dari Kodam XII Tanjungpura, Syarif Toto Thaha Al-Qadri Tokoh Masyarakat Melayu, NCH. Saiyan Tokoh Adat Dayak dan Syafarudin Osman Sejarahwan Kalbar. (oxa/*)