eQuator – Pontianak-RK. Tak kurang dari 2 x 24 jam lagi, partai puncak Internasional Air Force Boxing Championship antara Iwan ‘Sniper’ Zoda melawan Phupa Por Nobnom akan digelar. Publik Kalbar berdebar-debar, mampukah Sang Sniper menumbangkan petinju Thailand itu untuk mempertahankan gelar juara Asia Pasifik versi WBO?
Sabuk yang kini melingkar di pinggang petinju asal Kabupaten Kayong Utara tersebut sebelumnya milik Petchchorhae Kokietgyim. Sama seperti Phupa, dia berasal dari Negeri Gajah Putih. Pada 4 September 2015, Zoda memberikan kenangan buruk kepada publik Thailand.
Selain merebut gelar juara, Zoda juga memaksa Kokietgyim mencium matras di ronde 12. Bisa dibayangkan bagaimana menggebunya semangat Pupha membalas kekalahan rekan senegaranya itu pada malam tahun baru 2016 nanti di Gedung Pontianak Convention Center (PCC).
Pelatih Zoda, Damianus Jordan, menyatakan Phupa mempunyai kekuatan pukulan dan ketahanan fisik yang sama dengan anak asuhnya. “Tapi, Iwan Zoda bisa memukul KO Phupa, maksimal paling lama dalam tujuh ronde,” yakin dia, saat memberikan keterangan pers di Lanud Supadio, Minggu (27/12).
Memang, ia mengakui, umur Zoda lebih muda dari Phupa. Untuk ukuran postur atau tinggi badan pun, Zoda sedikit lebih kecil dari lawannya. Meski demikian, Damianus terlihat tidak mengkhawatirkan hal itu.
“Iwan Zoda sudah mulai bertinju dari usia dini, sejak masih di level amatir. Dengan motivasi bertanding di kandangnya sendiri, saya yakin kepercayaan diri dan pengendalian emosinya stabil,” tuturnya.
Disamping itu, menurut dia, sosok Zoda cukup ditakuti lawan-lawannya karena memiliki taktik dan teknik mumpuni. “Bukan Iwan Zoda namanya jika tidak memberikan kejutan dalam setiap laga. Julukan ‘Sniper’ karena teknik tinjunya yang sulit terbaca, cepat, tepat, melesak bak peluru,” seloroh Damianus.
Yang membuat dia lebih Pede (percaya diri) karena sedikit banyak telah membaca dan mengetahui gaya bertinju dan strategi Si Petinju Thailand. “Kita sudah mempelajari rekaman pertandingan Phupa,” ujarnya.
Sejauh ini, persiapan Zoda sudah matang. Kendati begitu, Damianus sangat mengharapkan dukungan serta doa dari masyarakat Kalbar untuk kemenangan Zoda pada pertandingan kali ini.
Sebelumnya, Ketua Panitia Penyelenggara, Mayor Kal Yudi Setiawan memberitahukan bahwa Air Force Boxing Championship akan menampilkan tujuh partai tambahan, selain partai utama Zoda versus Phupa. Selaku tuan rumah, secara khusus ia berharap kemenangan Zoda.
“Kalau dia (Zoda,red) menang, akan kita arak dari PCC sampai ke Bundaran Untan, akan dirayakan di sana,” ujarnya di Hotel Aston, beberapa waktu lalu.
Jadi, apakah Zoda bakal memenuhi ekspektasi publik untuk menang dan mempertahankan sabuk juara Asia Pasifik versi WBO-nya? Tunggu saja tanggal mainnya, 31 Desember 2015.
Laporan: Fikri Akbar
Editor: Mohamad iQbaL