-ads-
Home Rakyat Kalbar Pontianak Road Show Upaya Tekan Kecelakaan Lalu Lintas

Road Show Upaya Tekan Kecelakaan Lalu Lintas

Korban Tewas Didominasi Generasi Milenial

ROAD SHOW. Irjen Pol Didi Haryono memberikan pemaparan yang dipandu Yuliansyah (kiri) serta didampingi Edi Rusdi Kamtono (dua dari kanan) dan Kombes Pol Nanang Masbudi (kanan) saat acara road show ‘Millenial Road Safety Festival’ di IMI Coffe, Jalan WR. Supratman, Pontianak, Minggu malam (27/1). Zainudin-RK

eQuator.co.id-PONTIANAK-RK. Dalam rangka mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalbar dan Ditlantas Polda Kalbar gelar road show ‘Millenial Road Safety Festival’, Minggu (27/1) malam.

Kegiatan di IMI Cofe Jalan WR. Supratman Pontianak ini untuk mewujudkan milenial cinta lalu lintas menuju Indonesia gemilang.
Road show dihadiri Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Kapolresta Pontianak Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir, dan Ketua IMI Kalbar Yuliansyah.

Dihadiri pula dari Dinas Perhubungan, Jasa Raharja, para Bikers se Kota Pontianak dan undangan lainnya. Road show kemarin diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di Kalbar.

-ads-

“Dengan adanya road show ini, bagaimana supaya dapat berkendara yang baik dalam menjaga keselamatan,” ujar Kapolda.

Didi kemudian menjelaskan teori generasi. Menurutnya, dalam teori generasi yang dikemukakan Graeme Codrington dan Sue Grant-Marshall, Penguin (2004) dibedakan lima generasi manusia berdasarkan tahun kelahirannya.

Yaitu Generasi Baby Boomer (lahir tahun 1946-1964), Generasi X (1965-1980). Generasi Y atau sering disebut generasi milenial (1981-1994), Generasi Z disebut juga iGeneration, GenerasiNet, Generasi Internet (1995-2010) dan Generasi Alpha (2011-2025).

“Generasi tersebut memiliki perbedaan pertumbuhkembangan kepribadian,” jelas Kapolda.
Dijelaskan dia, tahun 2018 ternyata korban kecelakaan lalu lintas didominasi generasi milenial. Kecelakaan lalu lintas di Indonesia tahun 2018 terdata 30.000 lebih orang meninggal dunia. “60 persennya adalah generasi milenial,” jelasnya.

Di tahun sama, kecelakaan lalu lintas di Kalbar juga cukup besar. Sekitar 1300 orang. Korban meninggal dunia berjumlah 502 orang. “Ini sangat prihatin bagi kita,” ujarnya.
Dari jumlah 502 korban tewas, sekitar 50 persen generasi milenial.

Anak-anak yang masih muda kelahiran 1981-1994. Kota Pontianak peringkat teratas pada kecelakaan lalu lintas ini. Disusul Kabupaten Mempawah dan Sanggau.
Kapolda berharap, generasi milenial jangan sampai ketinggalan informasi. Terutama generasi milenial di Kalbar. Pahami benar wilayah Kalbar.

“Jadi kita datang ke sini ramai-ramai, bagaimana menyelamatkan generasi milenial dari hal-hal merugikan diri sendiri atau meninggal sia-sia,” terangnya.
Dikatakan Didi, kalau meninggalnya membela negara, pasti dikuburkan ke taman makam pahlawan.

Tak hanya di Makam pahlawan, tanda jasa pun sudah menunggu. “Wah mantap. Tapi kalau meninggalnya gara-gara kecelakaan lalu lintas, tidak pakai helm. Nah, itu harus diantisipasi,” paparnya.

Menurutnya, kecelakaan disebabkan empat faktor. Yakni faktor manusia, kendaraan, jalan dan alam. Bahkan, pemerintah daerah sudah terus berupaya meningkatkan sarana prasarana jalan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.

“Mari pahami bersama, selamatkan generasi milenial tidak menjadi korban kecelakaan,” serunya.

Sebagai penerus, generasi milenial harus berkarya dalam mensukseskan estafet kepemimpinan dan pembangunan bangsa. Karena generasi milenial ini yang akan mengisi pembangunan dan bertugas mengawal generasi Y dan Alfa.

“Tentunya sebuah negara besar, kita ingin generasi penerus yang nantinya akan mengisi negara ini, tentu dijaga, dikawal dan diberikan arahan serta contoh yang baik,” ujarnya.

Oleh karena itu, jajaran kepolisian berupaya menjaga dan menyelamatkan generasi milenial sebagai korban kecelakaan lalu lintas. Apa lagi sampai mengakibatkan meninggal dunia.

“Harus disampaikan, disosialisasikan dan ajarkan agar dapat berhati-hati dalam berkendaraan,” tutup Kapolda.Ditlantas Polda Kalbar

Kombes Pol Nanang Masbudi menambahkan, road show ‘Millenial Road Safety Festival’ diadakan sebagai tanggungjawab moral dan pengembang fungsi lalu lintas dan idak hanya memandang dari sisi penegakan hukum saja.

“Kita merasa bertanggungjawab bagaimana supaya kita bisa menekan para milenial ini tidak menjadi korban sia-sia di jalan,” katanya.

Ia menjelaskan, Polda Kalbar akan memfasilitasi secara gratis sekolah safety riding untuk anak yang baru menginjak 17 tahun. “Ini merupakan program utama di Indonesia,” jelasnya.

Orangtua member sepeda motor sebagai kado kepada anak yang sudah berusia 17 tahun. Tapi, orang ua tidak menilai apakah anaknya sudah terampil menggunkana kendaraan bermotor. Kepolisian ingin semua punya tanggungjawab moral.

“Maka, kami membuat MoU dengan semua dealer. Bagi masyarakat memiliki kendaraan bermotor, wajib harus sekolah ditempat kita. Gratis,” ungkapnya.

Dealer-dealer sudah mengalokasikan anggaran melalui CSR-nya. Para orangtua juga diajak untuk bergantengan tangan dengan kepolisian dalam rangka menyelamatkan generasi milenial agar tidak meninggal dunia sia-sia di jalan.

Ketua IMI Kalbar, Yuliansyah mengatakan, pihaknya tetap mendukung pihak kepolisian. Agar dapat menciptakan keselamatan berkendara dan meminimalisir kecelakaan lalu lintas.
“IMI Kalbar selalu mendukung apapun. Karena IMI mitra kerjanya bersama pihak kepolisian,” ungkapnya.

Melalui road show kemarin, komunitas motor diharapkan semakin memperdalam bagaimana berkendara aman di jalan raya. Dengan selalu meningkatkan kewaspadaan saat berkendara.

“Bukan hanya untuk kepentingan kita sendiri. Tapi juga untuk kepentingan masyarakat dan semua,” katanya.
Dijelaskan Yuliansyah, ada 153 track dan 3000 komunitas di Kalbar yang siap mendukung generasi milenial. “Marilah kita ciptakan bagaimana cara berkendara dan tata tertib lalu lintas itu,” ajaknya.

Tak hanya itu, IMI Kalbar juga sudah menyiapkan sekolah untuk balapan motor maupun gasstrack. Bagi yang ingin mengejar karier menjadi pembalap, pihaknya mempersilahkan. “Tapi kita juga ikut aturan,” tegasnya.

IMI Kalbar, akan terus memacu komunitas dan pembalap motor di Kalbar. Alhamdulillah, tahun 2018 Kalbar mewakili region Kalimantan. “Mudah-mudahan Kalbar bisa menduduki posisi nasional juga,” harap Yuliansyah.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono dalam sambutannya mengatakan acara ini salah satu kegiatan inovasi dalam rangka untuk menekan kecelakaan lalu lintas di jalan. Dimana 60 persen korbannya adalah kaum milenial.

“Di sinilah inovasi kepolisian mengajak dan upaya kita bersama dimulai generasi milenal menciptakan berkendara yang aman,” katanya.

Tahun 2019, Pemkot juga memprogramkan proyek traffic manajemen. Jadi, pihaknya akan menata setiap simpang dan jalan. “Ini adalah salah satu untuk memberi ruang luas yang aman dan nyaman, sehingga menjadi lebih lancer,” ungkapnya.

Setelah itu menempatkan rambu-rambu lalu lintas yang akan dikoordinasikan dengan Kasat Lantas Polresta Pontianak dan Ditlantas Polda Kalbar. “Untuk menunjukkan arah,” ucapnya.

Mudah-mudah dengan dilaksanakannya kegiatan ini bisa memberikan pencerahan dan bersama-sama berkalaborasi. Terutama kaum milenial bisa sebagai duta lalu lintas bagi rekan yang lain. “Minimal bisa mengurangi,” demikian Edi.

Pertemuan kemarin diharapkan memunculkan dan menumbuhkan satu persamaan persepsi dalam menjaga keselamatan berlalu lintas. Road show dibarengi deklarasi yang menjadikan komitmen semua untuk mengawal, menjaga diri agar tidak menjadi korban sia-sia. Deklarasi dibacakan Kapolda dan diikuti generasi milenial.

Laporan: Zainudin
Editor: Arman Hairiadi

Exit mobile version