Rakyat Kalbar. Umat Kristiani menyambut Natal 2015 dengan penuh suka cita, berbagi kasih kepada sesama umat. Mereka yang tidak merayakannya, mesti menjaga toleransi dan PLN harus optimal memenuhi kebutuhan listrik, agar suasana Natal tidak terganggu.
Pj Bupati Ketapang, Kartius, SH, MH berharap kasih Yesus Kristus selalu dalam diri umat Kristiani. Ungkapannya tersebut disampaikan ketika Safari Natal di beberapa kecamatan.
Seperti di Gereja Santo Carolus Boromeus Kecamatan Sungai Melayu Raya, Kartius mengatakan, Safari Natal Pemkab Ketapang untuk meningkatkan kebersamaan antara pemerintah dengan masyarakat. Sekaligus memberikan imformasi tentang pembangunan di segala bidang.
“Melalui Safari Natal mari tingkatkan semangat kebersamaan dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan, ciptakan rasa kekeluargaan antar umat beragama,” kata Kartius, Selasa (22/12).
Ia berpesan, perayaan hari Natal hendaknya tidak sebatas kepada seremonialnya saja. Akan tetapi lebih dari itu, aktualisasi 10 perintah Tuhan dan 5 perintah gereja bagi umat Kristiani. “Ikuti jejak Kristus. Saling harga menghargai. Hiduplah dengan rasa aman damai dan sejahtera. Atas nama pemerintah dan pribadi maupun keluarga, saya mengucapkan selamat merayakan Natal dan tahun baru 2016,” ucapnya.
Kartius mengatakan, bantuan yang diberikan Pemkab Ketapang hendaknya jangan dilihat dari jumlah, melainkan untuk menutupi kekurangan. Pemkab Ketapang juga terbatas dalam bantuan yang diberikan.
“Harus dimaklumi, bantuan yang diberikan sangat terbatas dan dirasa kurang, terima kasih kepada pihak gereja yang telah membina umatnya dengan baik serta menciptakan toleransi kerrukunan antar umat beragama. Untuk itu kami Pemkab Ketapang sangat berterima kasih kepada pihak gereja. Utamanya dalam membina umat dan menjaga toleransi beragama,” tegas Kartius usai menyerahkan bantuan di gereja yang dikunjunginya.
Safari Natal dan Kunker Pj Bupati Kartius dan rombongan di beberapa kecamatan diwarnai dengan penyerahan berbagai bantuan, baik paket sembako Natal bagi umat Kristiani yang kurang mampu, juga kepada segenap Pastur juga diserahkan bantuan berupa Laptop, berikut meja kursi dan printernya. Dalam setiap kesempatan diserahkan alat-alat pertanian, bibit sapi bali, dan bibit tanaman karet unggul kepada kelompok tani.
Bantuan sembako yang diserahkan di empat kecamatan jumlahnya 400 paket. Masing- masing kecamatan mendapatkan 100 paket sembako bagi umat Kristiani yang kurang mampu, untuk merayakan Natal dan Tahun Baru. Empat kecamatan tersebut, Marau, Jelai Hulu, Tumbang Titi dan Sungai Melayu Raya.
Jaga Toleransi
Kementerian Agama (Kemenag) Sanggau mengimbau masyarakat tetap menjaga toleransi antara umat beragama. Terlebih, ada dua perayaan keagamaan yang jatuh hanya selang sehari, Maulid Nabi Muhammad Saw dan Natal.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka Kemenag) Sanggau melalui Kasi Penyelenggara Syariah, H. Abdurrahman pada rapat lintas sektoral Opspol Lilin Terpusat Lilin Kapuas tahun 2015 di Aula Mapolres Sanggau, Selasa (22/12), meminta semua masyarakat melakukan deteksi dini terkait ancaman gangguan di masyarakat, menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Umat muslim tanggal 24 nanti akan mengadakan perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi ini sifatnya seremonial bukan ritual. Perayaannya bisa dilaksanakan sebelum tanggal 24, bisa juga pada hari H maupun hari setelah tanggal 24. Biasanya rentang waktunya itu selama satu bulan, biasanya ini diadakan ceramah-ceramah keagamaan di masjid atau mushola,” kata Abdurrahman dalam Rakor .
Ia melanjutkan, pada tanggal 25 bertepatan dengan hari Jumat, lanjutnya, umat muslim dipastikan juga akan mengadakan salat Jumat.“Saya berharap kedua kegiatan ini dapat berjalan baik dan kondusif,” pesanya.
Jika ada hal-hal yang diperkirakan dapat mengganggu Kamtibmas, segera laporkan pada aparat keamanan.
“Pantauan kami dari FKUB situasi dan kondisi jelang Natal dan Tahun Baru sudah sangat baik. Mudah-mudahan hal ini bisa kita jaga bersama. Atas nama Kepala Kantor Kementerian Agama, saya mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga toleransi antarumat beragama sesuai keyakinan dan agama kita masing-masing,” kata Abdurrahman.
Ditemui usai rakor, Waka Polres Sanggau, Kompol Edwin Saleh menjelaskan, rapat lintas sektoral yang dilaksanakan di aula Mapolres, bertujuan melihat sejauh mana kesiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru. Dalam rapat ini juga dievaluasi pelaksanaan pengamanan Natal dan Tahun Baru yang dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya, sebagai gambaran pelaksanaan tahun 2015.
“Di sini kita juga berharap dalam pelaksanaan Operasi Lilin Kapuas, masing-masing instansi terkait membantu kita. Karena Polri tidak akan mampu bekerja sendiri tanpa partisipasi instansi terkait sesuai tupoksinya masing-masing. Tujuannya terpelihara Kamtibmas,” kata Waka Polres.
Dalam rapat ini, pihaknya juga berkesempatan mendengarkan berbagai masukan dan saran dari berbagai pihak dan instasi terkait. Masukan-masukan ini akan segera ditindaklanjuti.
“Salah satunya, tadi disampaikan ada posisi gereja yang kawasannya rawan kecelakaan. Saya sudah minta Kabag Ops floting daerah rawan laka-lantasnya, di situ nanti kita tempatkan petugas, nah inilah fungsi rapat ini,” katanya.
Ia juga mengingatkan, kejahatan yang cenderung meningkat jelang Natal dan Tahun Baru yang perlu menjadi perhatian dan kewaspadaan masyarakat adalah transaksi masyarakat di pasar-pasar, bank-bank, di tempat jual beli perhiasan, rumah-rumah yang kosong ditinggal penghuninya. “Nah ini yang menjadi atensi kita untuk menggelar patroli,” bebernya.
Untuk kasus konvensional jumlahnya menurun jika dibandingkan tahun lalu. Untuk menjaga situasi Kamtibmas, Polres terus melakukan evaluasi disetiap Polsek-Polsek.
Upayakan Tidak Byarpet
PLN Ranting Putussibau menegaskan, akan berusaha optimal dalam memenuhi kebutuhan listrik pada momen Natal 2015 dan Tahun Baru 2016, agar tidak byarpet. Pasalnya, penggunaan listrik masyarakat hampir menyentuh batas maksimal daya listrik yang mampu dihasilkan pembangkit listrik milik PLN Ranting Putussibau. Di sisi lain masih banyak jaringan listrik yang masih beresiko tertimpa dahan pohon.
Menager PLN Ranting Putussibau, Martua Mario Gultom mengaku telah melakukan beberapa hal untuk mengoptimalkan suplai listrik kepada pelanggan. Baru-baru ini, PLN melakukan pemangkasan dahan atau pohon yang berpotensi menimpa dan memutuskan jaringan listrik. “Kendala utama kita adalah pohon, itu yang buat selama ini padam. Tapi kami sudah melakukan pemangkasan pohon, di desa Nanga Awin dan desa Bika,” kata Mario kala ditemui di Mapolres Kapuas Hulu, Selasa (22/12).
Menurut Mario, selain pada kedua desa tersebut masih banyak lagi di lokasi lain yang jaringan listriknya beresiko tertimpa dahan pohon. Sedikitnya ada tiga jalur yang rawan, Putussibau Selatan, Mentebah dan Nanga Suruk. Pada kawasan tersebut mayoritas jaringan listrik melintasi pepohonan. “Jaringan ini jika tersentuh pohon pada seluruhnya padam,” jelasnya.
Disisi lain, kata Mario ada permasalahan yang dihadapi PLN dalam melakukan sterilisasi jaringan listrik. Beberapa masyarakat ada minta ganti rugi atas beberapa pohon yang dipangkas. “Kami tidak ada anggaran ganti rugi, jadi kami tidak lakukan pemangkasan di kawasan itu. Hal ini terjadi di Desa Melapi. Tapi sudah dikomunikasikan dengan tokoh agama sekitar lokasi tersebut, supaya masyarakat dapat mengerti tujuan pembersihan jaringan dari pohon ini untuk kepentingan masyarakat juga,” ungkap Mario.
Ia pun menambahkan, untuk menyambut hari raya Natal 2015 dan Tahun baru 2016, stok Bahan Bakar Minyak (BBM) mesin pembangkit PLN Ranting Putussibau aman. Hanya saja ada sedikit krisis daya antara beban puncak dan kemampuan pembangkit listrik.
PLN Putussibau ada 23 unit pembangkit utama ditambah 17 PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) kecil, kondisinya masih aman. Hanya saja kekuatan 17 PLTD yang mengakomodir daerah Putussibau Kota mepet, daya yang dihasilkan 6.400 KW, sementara ada 6.300 KW beban maksimal yang dibutuhkan masyarakat. Kalau back up pembangkit tetap beroperasi optimal, maka tetap aman dan tidak ada pemadaman. “Tapi kalau tidak mampu tepaksa listrik dimatikan,” jelas Mario.
Laporan: Jaidi Chandra, Kiram Akbar, Arman Hairiadi
Editor: Hamka Saptono