eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. “Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaika Laa Syarii kala kalabbaik. Innal Hamda Wanni’mata Lakawalmulk Laa Syariikalah”. Bacaan talbiyah ini menggema di halaman Masjid Nurul Huda, Patok 4, Rasau Jaya 1, Rasau Jaya, Kubu Raya, Rabu (21/8) pagi.
Bukan tanpa sebab, Iafal tersebut berasal dari ratusan anak PAUD atau kelompok bermain yang sedang melaksanakan manasik haji. Tingkah polah anak-anak yang lucu membuat suasana manasik semakin seru.
Sebagaimana Iayaknya menjalankan ibadah haji, semua peserta mengenakan ihram serba putih seperti yang dikenakan para calon jamaah haji.
Prosesi manasik diawali pelepasan jamaah. Dilanjutkan prosesi wukuf di Padang Arafah. “Setelah itu melaksanakan Tawaf atau keliling Ka’bah sebanyak tujuh kali,” jelas Drs Fauzan M.Pd saat memandu peserta manasik haji.
Dalam memandu peserta, Fauzan didampingi Fauzi S.Pd dan guru-guru PAUD lainnya. Setelah mengelilingi Ka’bah, lanjut Fauzan, peserta manasik berlari kecil antara bukit Shofa dan Marwa.
“Kemudian Iempar Jumroh. Dilanjutkan posesi akhirannya ada tahalul (potong rambut) tapi sedikit. Lalu minum air zam-zam,” ujarnya.
Sekitar 200 anak-anak PAUD yang mengikuti manasik haji ini. Mereka berasal dari 15 PAUD yang ada di Rasau Jaya.
“Di Rasau Jaya, ada 17 PAUD atau kelompok bermain. Tapi, pada manasik haji hari ini, hanya ada 15 kelompok bermain yang ikut. Dengan total 200 lebih anak-anak,” jelas Iis Megawati, Ketua Panitia Manasik Haji Kelompok Bermain se-Kecamatan Rasau Jaya.
Iis menerangkan, manasik haji ini dilaksanakan setiap tahunnya. Pada musim haji. Kali ini bertema: Menumbuhkan Semangat Berhaji Sejak Dini.
“Jadi, kegiatan ini juga untuk mengenalkan dan menguatkan konsep pada anak-anak tentang rukun Islam yang kelima, yakni menunaikan ibadah haji,” ujar Iis.
Senada dengan Iis, Ketua Himpaudi Kecamatan Rasau Jaya, Sopiah juga mengatakan bahwa manasik haji ini merupakan agenda tahunan. Tujuannya mengenalkan nilai-nilai rukun Islam keIima kepada anak-anak.
“Manasik ini untuk memotivasi dan mengajarkan anak beserta orangtua yang mendampingi, tentang ibadah haji,” terangnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, meskipun terpancar kebingungan dari muka anak didik ini, namun mereka antusias mengikuti tiap tahapan yang dilakukan. Hal ini, kata dia, sebagai bekal awal agar saat dewasa kelak, mereka bisa menjalankan perintah agama.
“Harapannya setelah mengikuti manasik ini mereka jadi tahu dan mungkin bisa menabung sejak dini untuk kelak bisa ke tanah suci,” harapnya. (oxa)