eQuator – Mempawah-RK. Kuliah kerja mahasiswa praktik pengalaman lapangan (KKM-PPL) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Pontianak di Kabupaten Mempawah berakhir, Senin (11/1).
Lima bulan sudah, sejak September 2015 lalu, para mahasiswa ini mengabdi di lingkungan masyarakat Mempawah. Sebanyak 80 mahasiswa peserta KKM-PPL akhirnya kembali ke kampus dan menggelar acara pamitan di Aula Kantor Bupati Mempawah.
“Atas nama lembaga, kami berterima kasih kepada Pemkab Mempawah, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Mempawah, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Camat, dan pihak sekolah, serta semua pihak yang ikut andil dalam pembinaan anak-anak kami. Sehingga apa yang diprogramkan dapat berjalan sesuai dengan harapan,” tutur Prof. Dr. Samion H. AR, M.Pd, Rektor IKIP PGRI Pontianak, kemarin.
Samion mengapresiasi Pemkab Mempawah dan semua pihak terkait, karena mendukung pelaksanaan program KKM-PPL di Bumi Bestari itu. Menurut dia, apa yang telah dilakukan para pihak terkait, menjadi bentuk sinergi dalam memajukan bangsa, khususnya Kalbar. Apalagi Kalbar masih sangat membutuhkan tenaga kependidikan.
“Alhamdulillah secara terus-menerus kita berkomitmen untuk sama-sama membangun Kalbar, terutama dari sisi pendidikan. IKIP tidak akan tinggal diam. Kalbar membutuhkan tenaga kependidikan. Kita sadar sesadar-sadarnya akan hal itu, makanya kita harus sama-sama berjuang,” ucap Samion.
Wakil Bupati Gusti Ramlana atas nama pemerintah dan masyarakat Mempawah, berterima kasih kepada rektor dan jajaran pejabat IKIP PGRI atas pelaksanaan program KKM-PPL di wilayah kerjanya. Dia berharap, ke depan kerjasama IKIP PGRI dengan Pemkab Mempawah dapat dipertahankan.
Menurut Ramlana, dalam sistem pendidikan perguruan tinggi, selain pembelajaran di kampus melalui transfer pengetahuan, peserta didik juga dituntut membangun kapasitas melalui pembelajaran kepada masyarakat. Hal ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu proses penyelenggaraan penelitian, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
“Ini dimaksudkan agar, peserta didik tidak hanya intelek, tapi juga punya skill dan kemampuan beradaptasi dengan masyarakat, dan mampu memahami kondisi yang sebenarnya, yaitu kondisi yang sangat kompleks,” jelas Ramlana.
Kepada Rektor IKIP PGRI, Wabup Gusti Ramlana meminta untuk tetap saling berkoordinasi. Sehingga pelaksanaan KKM-PPL yang telah dilakukan benar-benar memberikan manfaat yang nyata dari berbagai sisi.
“Saya juga berharap untuk program-program hasil penelitian yang telah dikembangkan di perguruan tinggi, bisa diimplementasikan di masyarakat, sehingga akan memberikan dampak untuk kemajuan perkembangan pendidikan di Kabupaten Mempawah,” harap Ramlana.
Koordinator pendamping KKM-PPL wilayah Mempawah, Zusyah Porja Daryanto menerangkan, kerjasama IKIP PGRI dengan Pemkab Mempawah terkait program KKM-PPL telah berlangsung sejak tahun 2011 silam. Kerjasama PPL dilakukan di bawah naungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Mempawah bersama Kementerian Agama Mempawah sebagai pelaksana teknis.
“Dalam kegiatan PPL, ke-80 mahasiswa tersebar di sebelas sekolah yang terdiri atas lima Sekolah Menengah Atas Negeri, satu Madrasah Aliyah Negeri, dan lima Sekolah Menengah Pertama Negeri,” kata Zusyah.
Peserta KKM-PPL sendiri berasal dari 10 program studi (Prodi), yakni Bimbingan Konseling, PPKN, Matematika, Penjaskes, Sejarah, Geografi, Fisika, Bahasa Indonesia dan Sastra, Bahasa Inggris, dan Teknologi Informasi dan Komputer (TIK). (sky)