-ads-
Home Bisnis Putar Otak Atasi Kenaikan Ongkos Kirim Barang

Putar Otak Atasi Kenaikan Ongkos Kirim Barang

BERINOVASI. Tampak konsumen tengah melihat-lihat produk kacamata di Optik Pontianak milik Primansyah RO di Jalan Pancasila, Selasa (12/3). Pelaku usaha mesti berinovasi untuk mengatasi kenaikan harga pengiriman barang atau kargo, agar usahanya tidak merugi. (Nova Sari-RK)

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Tingginya ongkos pengiriman barang atau kargo membuat sejumlah pelaku usaha putar otak. Mereka melakukan strategi tersendiri untuk tetap bertahan dan memperoleh keuntungan. Strategi khusus itu semacam melakukan inovasi baru. Sehingga tetap dilirik konsumen.

Seperti halnya yang dilakukan Primansyah RO. Atau yang kerap disapa Emon, pengusaha Optik Pontianak ini mengakui, jasa pengiriman barang atau kargo sebetulnya bukan baru kali ini terjadi kenaikan. Tapi dulunya, kenaikan itu belum terasa signifikan.

“Naik ini bukan baru kali ini, tapi dari sebelum-sebelumnya sudah naik,” ujar Emon kepada Rakyat Kalbar, Selasa (12/3).

-ads-

Kondisi tersebut, tentu saja berdampak pada produk atau barang yang umum diambil dari luar. Atau sebaliknya produk pengiriman barang lokal Kalbar ke luar daerah. Untuk itu, sebagai pelaku usaha yang mengambil produk dari luar Kalbar, Emon menyebutkan perlu menyiasati kondisi seperti demikian. Sehingga dapat bersaing baik dari sisi harga maupun kualitas yang tetap terjaga.

“Kita harus pandai-pandai berinovasi, seperti usaha optik saya ini tetap memberikan diskon kepada pelanggan. Sebab ini merupakan sarana promosi kami ke customer agar datang ke outlet kita,” ucapnya.

Ayah satu anak ini menyebutkan, saat ini konsumennya bahkan jauh lebih pintar dalam memilih sebuah produk. Artinya dapat ‘menikahi’ kualitas produk yang baik dan berkualitas.

“Ada rupa tentu ada harga, jadi mereka biasanya paham, tanpa diskon pun pasti mereka tertarik untuk membeli, apalagi didiskon, pasti lebih menarik,” katanya.

Di samping itu, kata Prima, yang terpenting dalam membangun sebuah usaha adalah, semangat yang tinggi dan tekun perlu terus dimiliki oleh pelaku usaha.

“Banyak hal yang buat kita mengeluh, biaya produksi tinggi kita mengeluh, pelanggan sepi kita juga mengeluh. Tapi sebagai pengusaha atau orang yang baru memulai usaha wajib memiliki semangat yang tinggi. Dengan begitu mental pengusaha juga dapat terbentuk, dengan harapan usaha juga laris manis,” ungkapnya.

Sama halnya  dengan Prima, Guntur salah seorang  pengusaha butik yang berlokasi di Jalan Pancasila, juga menyebutkan hal yang sama. Dia mengeluhkan biaya pengiriman barang yang naik.

“Sekarang ongkos kirim barang naik, jadi berdampak pada penjualan kami,” kata Guntur saat dijumpai di butiknya kemarin.

Sehingga adanya kenaikan ini, mau tidak mau meniadakan promo atau diskon yang biasanya menjadi program di tokonya.

“Sebelumnya kita ada member, jadi pelanggan yang memiliki member dapat potongan harga, namun sekarang tidak ada lagi. Ini lantaran ongkos kargo yang naik, sehingga tidak menutupi biaya produksi kita,” jelasnya.

Namun begitu, lanjut Guntur, pihaknya tidak serta merta menaikkan harga produk yang dijual. Sebab jika dilakukan, kata Guntur, dikhawatirkan pelanggan enggan untuk berkunjung dan membeli produk yang dipasarkan.

“Kita tidak bisa naikkan harga, sebab kalau naik takut pelanggan tidak mau beli, mau tidak mau diskon kita tiadakan,” pungkasnya.

 

Laporan : Nova Sari

Editor : Andriadi Perdana Putra

 

 

Exit mobile version