eQuator.co.id – Listrik byarpet bukan barang baru di Kalbar. Sering terjadi. Yang cerita anyar: alat elektronik milik masyarakat yang rusak diganti dan diperbaiki oleh PLN.
Kesabaran warga Dusun Segiring, Desa Pisak, Kecamatan Tujuh Belas, Bengkayang, sampai pada batasnya ketika byarpet terjadi pada Minggu (12/6) sekitar pukul 19.30 WIB. Bagi masyarakat di sana, pemadaman hari itu telah merusak peralatan-peralatan elektronik mereka.
Walhasil, sekitar pukul 21.30 WIB, puluhan warga Segiring datang ke Kecamatan Sanggau Ledo, berdemonstrasi di Polsek setempat. Letak Kantor PLN terdekat dengan Kecamatan Tujuh Belas memang di Sanggau Ledo.
“Tiba tiba datang lima puluh warga membawa beberapa peralatan elektronik karena marah kepada PLN Sanggau Ledo sebab peralatan elektronik itu rusak terbakar karena lampu sering padam. Malam itu juga kantor PLN hendak dibakar. Syukurlah aparat bertindak cepat mengatasi situasi,” ujar Camat Sanggau Ledo, Ali Akbar, Rabu (15/6).
Imbauan dari eksekutif dan permintaan dari legislatif Bengkayang agar PLN tak memadamkan dayanya selama bulan puasa telah disampaikan jauh-jauh hari. Tapi, apa lacur, tetap saja kerap dilakukan hingga akhirnya pelanggan kesal bukan kepalang.
“Aksi unjuk rasa di Polsek itu ditujukan kepada PLN Sanggau Ledo yang disebabkan tegangan tinggi arus listrik yang merusak lampu dan peralatan elektronik masyarakat pada pukul 19.30 WIB,” tutur Ali Akbar.
Sejam massa menunggu kedatangan pihak PLN yang dihubungi Kepala Polsek Iptu Dani. Sekitar pukul 23.30 WIB, Manager PT PLN Bengkayang Pilbert Jonathan tiba di Polsek Sanggau Ledo. Di sana, mediasi pun dilakukan. Masyarakat Dusun Segiring diwakili oleh warga bernama Udit.
“Dari mediasi antara PLN dengan masyarakat Dusun Segiring disepakati hal hal sebagai berikut: PLN turun ke lapangan guna mencari penyebab terjadinya arus tegangan tinggi yang terjadi, PLN bersedia mengganti rugi kerusakan barang-barang elektronik masyarakat yang disebabkan oleh masalah arus listrik tersebut,” beber Ali Akbar.
Setelah kesepakatan tercapai, massa pun meninggalkan Polsek Sanggau Ledo pada pukul 23.55 WIB. “Kita bersyukur unjuk rasa berlangsung aman dan tertib,” tutupnya.
Manager PLN Bengkayang Pilbert Jonathan menduga tegangan tinggi karena adanya kerusakan pada gardu setempat. “Setelah dilakukan mediasi, disepakati semua peralatan elektronik warga yang rusak langsung dicek. Yang tidak dapat diperbaiki diganti, bagi yang masih bisa diperbaiki dibawa ke bengkel elektronik,” terangnya. (*)
Kurnadi, Rakyat Kalbar