Pulang Piket, Pintu Dapur Dibengkas, Brigadir Erwin Kelahi dengan Perampok

TERGULING. Mobil yang digunakan pelaku rampok terguling di bekas areal persawahan tak jauh dari kantor Samsat Sekadau, Rabu (26/10). ABDU SYUKRI

eQuator.co.id – Sekadau-RK. Anggota Sat Reskrim Polres Sekadau, Brigadir Erwin Prasetyo berkelahi dengan kawanan rampok yang hendak menyatroni rumahnya, Rabu (26/10) pukul 01.00 dinihari. Seorang pelaku tertangkap, dua lainnya berhasil kabur.

Malam itu Brigadir Erwin pulang piket dari kantornya, Mapolres Sekadau di Jalan Sekadau-Sintang (Merdeka Timur) KM 02. Sesampai dirumahnya, Desa Sungai Ringin, Jalan Sekadau-Sanggau (Merdeka Barat) KM 4, Nirboyo 2 RT 017/RW 006, Sekadau Hilir, Erwin yang mengendarai sepeda motor hendak memasukkan kendaraannya ke dalam rumah melewati pintu samping, tembus ke dapur.

“Dari depan rumah, motor saya dorong. Waktu lampu motor menyorot ke pintu dapur, saya lihat pintu dapur saya ada bekas congkelan,” ucap Erwin, kemarin.

Melihat hal itu, instingnya sebagai anggota Polri langsung yakin ada yang tidak beres. Erwin pun langsung menelepon tetangganya To yang langsung datang bersama dengan tetangga lainnya, Ayan ke rumahnya.

Dibantu To dan Anyan, Brigadir Erwin langsung mengamati sekeliling rumahnya. Di teras rumah toko (Ruko) yang berada persis di depan rumahnya, mereka melihat mobil Innova berwarna abu-abu metalik bernomor polisi KB 1279 UL. Lampu depan mobil dipadamkan dengan posisi kunci mobil melekat di tempatnya.

Mereka bertiga menghampiri mobil tersebut. Mereka mendapati GA berada di kursi sopir yang pura-pura tertidur. “Saya tanya dia (GA) ngapa di situ. Dia bilang kecapeaan dan tidur sejenak setelah berangkat dari Sintang,” ujar Erwin.

Pemilik nomor keanggotaan NRP 85091242 itu tidak langsung percaya begitu saja. Ia mengitari bagian belakang mobil dan melihat nomor plat mobil ditutupi dengan kantong plastik keresek berwana hitam.

Pria kelahiran Pontianak, 09 September 1985 itu pun masuk ke dalam mobil. Setelah menghidupkan lampu di dalam mobil, Erwin melihat ada sebuah linggis berkurukan lebih dari satu meter.

“Saya langsung yakin itu pelakunya. Saya ajak dia ke kantor, tapi dia menolak dan langsung tancap gas,” ulas Erwin.

Erwin yang berada di kursi tengah mobil langsung merangsek ke depan dan memukuli tersangka dari arah belakang. Sementara To yang berada di samping juga berusaha merebut kunci dan mematikan mobil, tapi pelaku langsung tancap gas sehingga tangan To sempat terjepit pintu dan menderita luka.

Sementara Erwin yang berada di dalam mobil terus berusaha melumpuhkan korban. Namun meski dipukuli bertubi-tubi, pelaku tetap tancap gas dan terus melaju.

“Saya sempat memiting lehernya dari belakang. Tapi pelaku menggigit tangan saya. Kemudian saya berusaha mengendalikan setir,” ucap Erwin.

Karena pergumulan itu, mobil menjadi oleng, bahkan sempat menabrak pohon. Erwin dan pelaku saling berusaha merebut kendali mobil yang berjalan tanpa dihidupkan lampu depannya itu.

Sekitar 1 KM atau tak jauh dari kantor Samsat Sekadau, Erwin langsung membantig setir ke sebelah kiri jalan. Namun pelaku yang tak mau kalah, membanting ke sebelah kanan membuat mobil terbalik dan terguling beberapa kali, hingga masuk ke areal bekas persawahan. Mobil rusak berat, seluruh kaca depan dan sampingnya pecah.

Tak mau menyerah, GA yang sudah sempoyongan langsung mengambil lingggis dan melarikan diri. Ia bersembunyi di semak yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi mobilnya terguling.

Namun To dan warga sekitar yang mengetahui adanya aksi kejahatan itu, langsung mengejarn GA. Belasan warga lain ikut berdatangan. Erwin pun langsung menelepon personil polisi lainnya agar segera datang ke lokasi.

GA yang sudah terdesak mencoba untuk masuk ke rumah warga untuk mencari sandera. Namun pemilik rumah tidak membuka kan pintu. Ia pun nekat hendak melawan menggunakan linggis di tangannya.

Karena warga sudah membeludak, GA pun ditangkap dan menjadi bulan-bulanan. Polisi yang datang terpaksa melepaskan dua tembakan peringatan untuk mencegah warga bertindak anarkis.

Waka Polres Sekadau, Kompol Adi Dwi Wayulo dan Kasat Reskrim Iptu Muhammad Resky Rizal, SIK langsung meluncur ke lokasi. Polisi mengamankan pelaku ke Mapolres Sekadau.

Akibat pergumulan itu, Erwin menderita luka di pipi kiri, terkena pecahan kaca. Pergelangan tangan kanannya juga luka akibat gigitan pelaku. Sementara kaki kirinya memar terbentur saat mobil terguling.

Mulyani, salah seorang warga yang tak jauh dari lokasi mengaku terbangun mendengar teriakan minta tolong dan teriakan maling. “Saya lihat ada warga pakai motor mengejar mobil macam film di TV,” ucapnya.

Man, warga lainnya mengatakan, ia terbangun begitu mendengar mobil terguling. “Saya dengar ada pencuri dan saya langsung bawa samurai,” kata Man.

Beruntung polisi langsung cepat mengamankan pelaku. “Kalau tidak, mungkin sudah mati pelakunya,” ujar Man.

Sempat Belanja

Rumah Brigadir Erwin Prasetyo berbentuk Ruko permanen dua pintu. Rumah tersebut juga dijadikan toko sembako.

Saat kejadian, di rumah hanya ada istrinya, Nadiyah Sidik, 30 dan dua anaknya, Zahafirah, 5 dan Zidan yang masih berusia tiga tahun.

“Waktu kejadian, saya tidak ada dengar apa-apa. Karena sedang tidur pulas. Kebetulan tadi malam kurang enak badan,” ucap Nadiyah kepada Rakyat Kalbar.

Nadiyah baru terbangun setelah suaminya datang dan menelepon agar tetap dalam rumah, karena ada yang tak beres. Dan setelah pelaku dilumpuhkan, baru dirinya berani keluar rumah.

Berbeda dengan malam-malam sebelumnya, Nadiyah memang memilih menutup tokonya lebih awal, sekitar pukul 20.00. Tapi sebelum tutup, ada seseorang yang mencurigakan belanja di tokonya.

“Orang itu belanja tapi pelengak-pelengok. Setelah saya tutup, saya intip dari jendela samping. Saya lihat dia berjalan ke arah jalan menuju Sanggau,” kenangnya.

Namun setelah pelaku ditangkap dan ditunjukkan identitas lainnya, barulah Nadiyah teringat, pelaku ada belanja di tokonya. “Mungkin dia sudah mengintai toko saya,” yakin Nadiyah.

Beraksi di Bodok

GA bukan pemain baru. Dia juga pernah terlibat kasus perampokan. Dari catatan kepolisian, GA merupakan warga Kembayan, Sanggau. Dia pernah melakukan aksi perampokan di daerah Bodok, Sanggau beberapa waktu lalu.

“Dia ini residivis. Akibat kasusnya terdahulu, pelaku sempat divonis satu tahun lebih penjara dan sekarang sudah bebas,” ucap Iptu Muhammad Resky Rizal, Kasat Reskrim Polres Sekadau.

Informasi yang dihimpun, saat melakukan kejahatan di Bodok, pelaku mengendarai mobil untuk kabur. Dalam perjalanan, pelaku sempat menabrak warga hingga tewas.

Diungkapkan Rizal, usai dilakukan penangkapan, polisi melakukan test urine terhadap pelaku. Dari hasil test urine, diketahui GA mengonsumsi Narkoba. “Jadi dia sempat pakai Narkoba sebelum beraksi,” ulas Rizal.

Rizal mengaku, GA beraksi bersama rekan-rekannya. “Sekarang kita masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya. Identitasnya sudah kita kantongi. Kita minta mereka menyerahkan diri,” tegas Rizal.

Saat ini, GA berikut kendaraan yang digunakan sudah diamankan di Mapolres Sekadau. Polisi juga menyita linggis dan kantong keresek penutup plat mobil sebagai barang bukti.

Kepada polisi, GA mengaku pernah melakukan kejahatan di Bodok. “Sekarang sudah bebas,” kata GA.

GA juga tidak bisa berkelit, mengonsumsi sabu sebelum beraksi. “Supaya tidak ngantuk,” alasannya. (bdu)