Potensi Terpendam Warga Ambalau

Kerajinan Tangan Kualitas Tinggi

APRESIASI. Bupati Jarot Winarno meninjau lokasi pembuatan sarana rumah tangga hasil kerajinan tangan masyarakat Desa Kolangan Joui, Ambalau, Senin (7/11). ACHMAD MUNANDAR

eQuator.co.id – Sintang-RK. Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno mengapresiasi kerajinan tangan masyarakat “Kolangan Joui” Kecamatan Ambalau. Dia berkomitmen membantu memajukan produk yang dihasilkan, termasuk pemasarannya.

“Ini hasil kerjinan Kolangan Joui. Ini merupakan kerjaninan sangat potensial untuk dipasarkan,” kata Bupati Jarot saat berkunjung ke desa paling hulu muara Sungai Gilang, Kecamatan Ambalau, Senin (7/11).

Menurut Jarot, Pemkab sangat mendorong kemajuan ekonomi masyarakat untuk tumbuh. Menghasilkan produk kerajinan salah satunya. Apalagi kualitas kerajinan masyarakat Kolangan Joui sangat bagus. Bahan bakunya berkualitas tinggi, terbuat dari kayu ulin.

Hasil kerajinan masyarakat yang desanya hanya bisa ditempuh melalui jalur sungai beriam deras ini, seperti barang kebutuhan rumah tangga, termasuk asbak rokok. Kemudian anyam-anyaman. Sayangnya pemasaran kerajinan tangan itu belum optimal.

Kepala Desa Kolangan Joui, Yulita Suryani sangat berharap bantuan Pemkab Sintang dalam memajukan produk kerajinan warganya. Tidak lupa buat pengembangan dari produk yang dihasilkan, misalnya dengan memberikan pelatihan.

“Kerajinan tangan masyarakat ini dibuat secara rumahan. Bahan bakunya alami. Karena itu, kami berharap penuh kepada pemerintah, supaya dapat membantu. Karena akses desa kami sangat jauh dan terpencil,” kata Yulita.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Sintang, Sudirman juga mengapresiasi hasil kerajinan tangan masyarakat Kolangan Joui. Dia berkomitmen membantu pemasarannya. “Kita akan menyertakan dalam pameran. Supaya hasil kerajinan masyarakat Kolangan Joui bisa dikenal luas,” katanya.

Menurut Sudirman, potensi kerajinan dari Ambalau cukup banyak. Tidak hanya kerajinan tangan. Tapi ada diantaranya membuat kursi dari rotan. Menjadi kendala masalah pemasaran. Kemudian biaya angkut ke Sintang juga tinggi.

Sudirman bakal mendorong kerajinan-kerajinan masyarakat Ambalau dikerjakan di Kota Sintang. Bahan baku dan perajin tetap dari Ambalau. Cuma lokasi pembuatannya saja di Sintang. “Kedepan bisa kita realisasikan. Ini sebagai solusi untuk mengatasi masalah pemasaran,” janji Sudirman.

 

Laporan: Achmad Mundzirin

Editor: Hamka Saptono