Posisi Duduk Cornelis Dikritik Panwaslu

TEMPAT DUDUK. Inilah posisi duduk Ketua DPD PDIP Cornelis (baju merah) di bangku Forkopimda Kapuas Hulu yang dikritik Pan- waslu Kapuas Hulu saat berlangsungnya Debat Kandidat Calon Bu- pati-Wakil Bupati Kapuas Hulu, Rabu (25/11). ARMAN HARIADI -RK

eQuator – Jelang Pilkada Kapuas Hulu 2015, dinamika perpolitikan di kabupaten terujung Kalimantan Barat itu semakin berderap. Meski digugat Tim Pasangan Calon (Paslon) nomor Urut 2 Fransiskus Diaan-Andi Aswad usungan PDIP -Demokrat-Hanura, Ketua Panwaslu Kapuas Hulu, Seno Hartono, tidak lantas diam saja. Ia tetap berupaya menegakkan aturan.

Rabu (25/11), Seno mengeritik posisi duduk Ketua DPD PDIP Kalbar, Cornelis, dalam Debat Kandidat Bupati-Wakil Bupati Kapuas Hulu, Rabu (25/11). Menurutnya, sesuai undangan dalam acara yang mengambil tempat di Ruang Paripurna DPRD Kapuas Hulu itu, Cornelis selaku ketua partai seharusnya duduk di kursi belakang, bukan bersama Forkopimda Kapuas Hulu.

Saat debat, Cornelis memang duduk di bangku depan. Ia diapit Kapolres Kapuas Hulu AKBP Sudarmin SIK dan perwakilan dari Kodim 1206/Psb. KPU Kapuas Hulu, kata Seno, sebagai panitia sudah berusaha mengarahkan posisi duduk Cornelis.

“Dikatakan Cornelis menggantikan Pj. (Penjabat) Bupati karena dia tidak datang. Dia itukan datang sebagai DPD, ya seharusnya duduklah di belakang. Itu seharusnya tidak boleh dilakukannya,” cetusnya, usai acara.

Yang berhak menggantikan posisi duduk Pj. Bupati di Forkopimda, Seno melanjutkan, adalah Sekda Kapuas Hulu. Namun, Sekda justru duduk di belakang. “Sanksi memang tidak ada, cuma secara etiknya itu sudah salah,” terang dia.

Terkait posisi duduk Cornelis ini, Ketua KPU Kapuas Hulu, Lizma Roliza menilai masih dalam kewajaran. Meski begitu, ia menegaskan, memang dalam undangan, Cornelis hadir berkapasitas sebagai Ketua DPD. KPU Kapuas Hulu pun sebenarnya telah menyiapkan kursi.

“Karena Beliau sudah menuju tempat duduk depan, ya sudahlah. Tapi, saya rasa tadi pun kan tidak ada juga persoalan kan,” singkat Lisma.

Dikonfirmasi, Cornelis mengatakan bahwa ia diminta duduk di sana. “Saya kan tamu, kalau disuruh duduk di situ, saya duduk di situ. Kalau disuruh duduk di belakang, saya duduk di belakang. Saya diperintah, saya pun tidak komplain, karena saya memang tamu,” jelasnya.

Namun, sebagai pembina politik dalam negeri, ia mengaku berhak melihat jalannya debat tersebut. “Karena saya Pembina politik dalam negeri di Republik ini. Jelas itu kan,” pungkas Cornelis.

LANCAR

Dari pantauan, jalannya debat antara Paslon nomor 1, A.M. Nasir-Antonius L. Ain Pamero, dengan Paslon nomor 2, Fransiskus Diaan-Andi Aswad, berlangsung meriah meski tidak begitu tertib.

Dimulai sekitar pukul 09.30, aturan yang telah disepakati bahwa audience tidak memberikan tepuk tangan pada saat Paslon menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan, maupun memberikan tanggapan, kurang dipatuhi. Pendukung tetap memberikan aplaus ketika masing-masing Paslon berbicara.

Topik dalam debat yang dipandu akademisi Jumadi ini adalah “Kapuas Hulu Memilih Untuk Kesejahteraan Rakyat”. “Kegiatan ini penting dan strategis, karena dapat berkompetensi secara sehat dengan menawarkan misi, visi, dan program unggulannya, untuk memajukan Kapuas Hulu,” kata Ketua KPU Lisma Roliza.

Menurut dia, debat juga menjadi referensi masyarakat untuk menentukan pilihan pada 9 Desember 2015. “Kita bersyukur secara keseluruhan debat ini berjalan lancar, itu poin pentingnya,” ujarnya.

Terkait anggapan debat berlangsung monoton, Lisma menjawab, itu semua tergantung Paslon. KPU Kapuas Hulu sudah berupaya agar di setiap pertanyaan saling berdebat.

“Dua Paslon lah yang memegang peranan dalam situasi debat tadi,” terangnya.

Selama berlangsungnya Pilkada, ia mengimbau semua pihak menjaga suasana kondusif. “Pada tanggal 9 Desember nanti, diharapkan semua yang sudah terdaftar sebagai pemilih agar datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya,” tutup Lisma.

Terpisah, untuk pengamanan debat, Polres Kapuas Hulu menerjunkan 2/3 kekuatan atau 210 personil. Mereka diback-up Kodim 1206/Psb 30 personil, Satpol PP Kapuas Hulu 28 perseonil, dan Dishubkominfo Kapuas Hulu 18 personil. Dibantu pula BKO Brimob Polda Kalbar sebanyak 90 personil.

“Alhamdulillah, debat publik ini berjalan aman, sesuai yang telah direncanakan” kata Kapolres AKBP Sudarmin SIK.

Ia berharap, selama tahapan Pilkada, situasi Kapuas Hulu tetap aman dan kondusif. Untuk itu, pihaknya telah menyusun rencana kegiatan dengan melibatkan 437 personil untuk setiap TPS, ditambah 120 personil BKO dari Brimob Polda Kalbar yang akan ditempatkan di beberapa kecamatan. Beserta sejumlah personil TNI yang akan di-BKO-kan.

“Sampai saat ini, untuk tindak pidana Pemilu belum ada yang laporannya masuk ke kepolisian. Begitu pula dengan gangguan Kamtibmas, belum ada. Mudah-mudahan ini terus berlanjut hingga selesai Pilkada,” harap Sudarmin.

SAMA-SAMA OPTIMIS

Calon Bupati Kapuas Hulu nomor urut 1, A.M. Nasir, optimis bisa mengalahkan pasangan Fransiskus Diaan-Andi Aswad. Menurut dia, masyarakat Kapuas Hulu masih percaya dengan dirinya untuk membangun Bumi Uncak Kapuas agar lebih baik kedepan. “Insya Allah, kami pasti menang,” ucapnya.

Pria yang biasa dipanggil Lay ini mengatakan, pihaknya memiliki visi, misi, dan program, yang akan dapat membangun Kapuas Hulu lebih baik. Bila dipercaya kembali sebagai kepala daerah, ia melanjutkan, bersama Antonius Pamero akan mewujudkan kondisi lingkungan yang mampu mendorong masyarakat Kapuas Hulu untuk memenuhi kehidupannya dengan baik secara ekonomi dan sosial. Serta meningkatkan pembangunan yang telah dicapai secara berkelanjutan.

“Kami akan membuat Kapuas Hulu berdaya saing dengan berkemampuan daerah untuk menggali dan mengoptimalkan potensi unggulan dalam meningkatkan produktifitas daerah,” terangnya.

Pasangan yang mengusung jargon “SEKABAN” ini bertekad memperkuat pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada sumber daya daerah berkelanjutan. “Kami juga akan meningkatkan layanan infrastruktur dasar dengan memperhatikan kelestarian lingkungan,” papar Lay.

Terkait jalannya debat, Lay mengaku belum puas. Sebab, waktu untuk bertanya, menjawab, maupun menanggapi jawaban, relatif singkat. “Saya melihat waktunya terbatas. Hanya diberi waktu menjawab dua menit,” ungkapnya.

Dengan singkatnya waktu, sambung dia, penyampaian program yang sudah dirancang juga tidak tuntas. Meski begitu, Lay menilai materi dalam debat sudah sesuai dengan dinamika di Kabupaten Kapuas Hulu

“Tapi, saya melihat juga, jadwal KPU sudah di luar yang ditetapkan. Mestinya 28 Oktober lalu, tapi diundur sekarang,” tutur dia.

Sang Rival, Fransiskus Diaan yang karib disapa Sis, merasa puas dengan jalannya debat. Menurutnya, ia bisa menyampaikan agenda-agenda yang menjadi prioritasnya bersama Andi Aswad jika terpilih nantinya. Waktu debat pun dianggapnya cukup.

Sis memprioritaskan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik, dan komunikasi. Kebutuhan dasar ini mesti terpenuhi bagi masyarakat Kapuas Hulu.

“Bagaimana nanti kami akan menghadirkan pendidikan di semua tingkatan,” ungkapnya.

Ia mengaku miris melihat Kecamatan Puring Kencana yang belum ada SMA. Padahal, di kecamatan perbatasan tersebut dapat dibangun SMA sebab ada 30 siswa.

“Begitu pula untuk pendukung-pendukungnya, SD, SMP, sehingga bisa dilakukan pembangunan sekolah tersebut,” ujar Sis.

Selama kampanye, Sis mengaku telah turun langsung ke masyarakat. Sehingga mengetahui situasi dan kondisi serta berinteraksi dengan warga. “Karena itulah kita optimis, masyarakat menginginkan suatu perubahan lebih baik dari kondisi saat ini,” tegasnya.

Dia menyakini pasangan Nasir-Anton bukanlah lawan yang berat. Jika berat, kata Sis, ia dan Andi tidak akan menantang petahana. “Hanya saja untuk persentase kemenangannya kita masih belum diketahui,” tutup dia.

Sementara itu, selain mengkritik posisi duduk Ketua DPD PDIP Kalbar, Cornelis, Ketua Panwaslu Seno Hartono selanjutnya juga menyayangkan closing statement (pernyataan penutup) dari Paslon nomor 2. Sebab, keluar pernyataan dari Paslon nomor 2 yang mengatakan jangan memilih bupati yang lama. Menurut dia, itu seharusnya tidak boleh dilakukan.

“Karena sesuai aturan yang ada, tidak boleh melarang orang untuk memilih. Seharusnya memberi imbauan agar semua masyarakat memilih. Terkait masalah ini, kita akan koordinasikan ke pusat dan provinsi,” tegasnya.

Terkait jalannya debat, lanjut dia, sudah oke. “Hanya saja, dalam debat ini Paslon banyak text book,” demikian Seno Hartono. (baca juga halaman 13, Uncak Kapuas, terkait somasi dan gugatan dari Tim Paslon nomor 2 kepada KPU dan Panwaslu Kapuas Hulu).

Laporan: Arman Hairiadi

Editor: Mohamad iQbaL

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.