eQuator.co.id – Pontianak. 23 Oktober 2017, Kota Pontianak berusia 246 tahun. Sejurus dengan pertambahan usia, Pontianak berkembang begitu pesat. Jalan-jalan dibangun lebar, pemukiman warga tertata, kesehatan dalam stabilitas baik hingga pembangunan sektor pendidikan.
Pontianak yang dilintasi garis khatulistiwa boleh dibilang ‘miskin’ dari sisi Sumber Daya Alam (SDA). Tapi dari sisi SDM, kota yang dinakhodai Wali Kota Sutarmidji itu terus mencatat torehan penting. Banyak sudah prestasi dibidang pendidikan tingkat provinsi maupun nasional yang diraih.
Bukti nyata, Kota Pontianak berhasil mempertahankan rekor terbaik Ujian Nasional se Provinsi Kalimantan Barat selama dua tahun berturut-turut (2016-2017). Mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga SMA/SMK.
Bukan hanya terdepan dari sisi akademik, prestasi seni, olahraga, matematika hingga sains juga borong para pelajarnya. Melihat fakta yang ada, boleh dibilang Kota Pontianak saat ini sudah menjadi barometer pendidikan di Kalbar. warganya tak jarang mewakili provinsi Kalbar untuk meladeni berbagai kejuaraan nasional bahkan internasional. Dengan tekad membawa medali juga mengharumkan nama daerah.
Prestasi-prestasi membanggakan yang diraih selama ini, tentu tidak datang begitu saja. Ada faktor yang mempengaruhi. Tentunya adalah para tenaga pendidik yang handal dan berdedikasi tinggi. Di tahun 2017 saja, guru-guru di Kota Pontianak berhasil meraih medali emas dan keluar sebagai juara III untuk kepala sekolah tingkat nasional. Termasuk pengawas dan guru berprestasi, Kepala TK, SD, SMA, Guru TK, SD, SMA, SMK, Pengawas SMP, Laboran, TU SMA, dan perpustakaan tingkat Provinsi Kalbar.
Inovasi di dunia pendidikan juga tak pernah berhenti. Selalu ada yang baru. Dr H Mulyadi Msi, sebagai ujung tombak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan secara aktif melakukan terobosan. Baik secara langsung maupun berbasis teknologi informasi (IT). Tujuannya untuk menghadirkan pelayanan publik secara cepat, murah dan transparan di dunia pendidikan.
Makanya, jangan heran apabila Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak berhasil meraih penghargaan Kihajar Award dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebanyak dua kali. Yakni pada tahun 2014 dan 2016 berkaitan dengan inovasinya dalam penggunaan dan menerapkan IT di dunia pendidikan.
Pembanguan sekolah-sekolah juga terus dilakukan untuk mencapai visi misi Kota Pontianak. SD dan SMP di seluruh wilayah Kota Pontianak dibangun megah demi menunjang warganya menimba ilmu. Harapannya, dengan fasilitas plus sarana dan prasarana yang baik, dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
Rekor Muri, Khataman Massal
Sepanjang Indonesia merdeka, Baru Kota Pontianak yang sukses menggelar khataman massal. Tak tanggung-tanggung sebanyak 27,744 jiwa ikut mengaji di Masjid Raya Mujahidin.
Wali Kota Pontianak H Sutarmidji mengatakan, Khataman Al Quran massal ini dalam rangka Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke-246. Pesertanya melibatkan 27 ribu lebih pelajar mulai dari tingkat SD hingga SMA maupun sederajat.
Jumlah tersebut, kata dia, tingkat sekolah pendidikan sama dengan satu angkatan. “Kita mau lihat program Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yakni siswa tamat SMP harus sudah khatam Al Quran dan itu berjalan baik. Sehingga program ini dikatakan sukses,” serunya. (dsk)