eQuator.co.id – Jakarta-RK. Pascainsiden pemadaman listrik total, Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) turun tangan melakukan penyelidikan. Hal ini guna menemukan penyebab pasti insiden ini terjadi. Sehingga, jika terdapat unsur pidana maka akan diproses aparat kepolisian.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan ada berbagai kemungkinan penyeban pemadaman total ini terjadi.
“Yang jelas untuk dicari dulu penyebabnya. Penyebabnya bisa jadi gangguan teknis, kemudian ada human error, kemudian gangguan lain,” ucap Dedi di Gedung Bareskrim Polri, Senin (5/8).
Dalam pengusutan kali ini Polri turut menggandeng pihak PLN. Keputusan investigasi dalam kejadian ini tak lepas dari kasus serupa yang pernah terjadi pada 2012 lalu di pembangkit listrik Surabaya. Setelah dilakukan investigasi ditemukan fakta ada unsur kesengajaan pada kejadian saat itu.
“Ada kejadian unsur kesengajaan di situ. Ada orang lain. Ada tindak pidana,” ungkapnya.
Namun, Polri akan tetap bekerja sesuai fakta hukum. Bila mana ditemukan unsur pidana, maka proses akan dilanjutkan sesuai Undang-undang yang berlaku
Meski begitu, dalam pengusutan kasus ini, Dedi menilai perlu langkah-langkah ilmiah. Sehingga hasil yang didapat bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya di mata hukum. Oleh karena itu prosesnya harus berjalan bertahap.
“Proses pembuktian secara ilmiah sangat penting untuk membuktikan apa yang jadi faktor penyebab utama kenapa terjadi blackout yang cukup lama. Ada faktor teknis, faktor alam dan faktor lainnya,” tegasnya.
Untuk itu, dia tidak bisa memastikan berapa lama proses investigasi ini akan berlangsung. “Sangat tergantung pada tim di lapangan proses pembuktian masih ditelusuri. Dugaan sementara kan ada gangguan di alur Sutet Jateng. Antara Pemalang dan Semarang. Faktor lain akan didalami semuanya,” imbuhnya.
Diketahui, gangguan listrik yang terjadi sejak kemarin siang berangsur-angsur pulih tadi malam. Seharian kemarin PLN berupaya mengembalikan aliran listrik seperti sediakala.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani memimpin langsung proses perbaikan sistem pembangkit listrik. Recovery dilakukan dari pusat pengendalian beban sistem Jawa-Bali sampai ke unit-unitnya.
Inten menjelaskan, area yang paling terdampak adalah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. “Fokus kami mengirimkan pasokan agar sistem aliran listrik ke DKI Jakarta segera pulih,” terang Inten di Pusat Pengatur Beban (P2B) PLN Depok Minggu sore.
Normalisasi aliran listrik per pukul 17.30 telah mencapai GITET Balaraja di Tangerang dan GITET Gandul di Depok. Listrik dialirkan secara bertahap ke sejumlah pembangkit listrik.
Di antaranya PLTU Suralaya, PLTGU Muara Karang, dan PLTGU Priok. PLN juga mengoperasikan PLTA Saguling dan PLTA Cirata untuk menstabilkan daya tegangan di PLTU Suralaya.
Blackout accident kemarin terjadi karena gangguan pada SUTET 500 kv Ungaran-Pemalang. Pengiriman energi listrik dari timur ke barat gagal atau terputus.
Aliran energi listrik yang terputus memicu trip atau lepasnya jaringan di PLTU yang ada di Jawa Barat dan Banten. Trip hanya terjadi di pembangkit listrik di wilayah barat sehingga pasokan listrik di timur Jawa tetap aman. (Jawa Pos/JPG)