Polres dan MUI Sekadau Dzikir dan Doa Bersama

Melawan Teror Ketukan Pintu

Ilustrasi.NET

eQuator.co.idSekadau-RK. Aksi teror ketukan pintu terus menghantui warga Sekadau. Penyelidikan yang tak kunjung menemukan titik terang, memaksa polisi mencari solusi lain untuk mengurangi keresahan masyarakat.

“Kita dari Polres Sekadau berencana mengadakan istiqosah yang diisi dengan dzikir akbar dan doa bersama,” ucap AKP Muhadi, Kapolsek Sekadau Hilir kepada wartawan, kemarin.

Dzikir akbar itu rencananya akan digelar di Masjid Jami’ At-Taqwa, Desa Mungguk, Sekadau Hilir, Selasa (14/2) malam ba’da Isya. Kegiatan tersebut diselenggarakan atas kerjasama kepolisian dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta pengurus masjid At-Taqwa.

Keputusan menggelar dzikir bersama ini dilakukan, karena belum terungkapnya pelaku teror ketukan pintu. Bahkan rumah yang menjadi korban bertambah dan daerahnya meluas.

“Rencana kita, akan mengundang 500 orang. Kita berharap dzikir akbar dan doa bersama ini bisa membuat masyarakat kita menjadi tenang,” ungkap Muhadi.

Kegiatan dzikir akbar itu, juga mendoakan kondisi bangsa tetap aman dan tenteram di tengah memanasnya perpolitikan karena Pilkada serentak. Kegiatan tersebut rencananya akan dipimpin langsung Kapolres Sekadau, AKBP Yury Nurhidayat, SIK.

“Kegiatan dilaksanakan dalam rangka memohon kepada Tuhan agar Negara Indonesia, khususnya Kabupaten Sekadau selalu dalam kondisi aman dan damai,” jelas Yury.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan, bangsa Indonesia dan Kabupaten Sekadau khususnya mendapatkan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa serta terhindar dari berbagai bencana serta musibah. “Dan Kabupaten Sekadau selalu terjaga dalam kondisi yang kondusif,” sambung Yury.

Ketua MUI Sekadau, Kyai Mudlar membenarkan kegiatan tersebut. Dzikir dan doa bersama ini dimotori Polres Sekadau.

“Tujuan diadakanya kegiatan ini untuk meminta perlindungan dari Allah Swt menyikapi situasi dan kondisi berkembang di Indonesia jelang pelaksanaan Pemilukada serentak di beberapa kabupaten/kota, serta menyikapi kejadian-kejadian akhir-akhir ini di Sekadau,” papar Kyai Mudlar.

Menurut Kyai Mudhlar, kegiatan ini melibatkan seluruh element masyarakat Sekadau yang beragama muslim. Melibatkan juga Dewan Masjid Indonesia (DMI) serta jemaah safari subuh, khususnya para tokoh masyarakat dan aparatur beberapa desa yang sering mendapatkan teror ketuk pintu di malam hari beberapa waktu terakhir.

“Kami menyambut baik kegiatan dan mendukung kegiatan ini, dikarenakan MUI memandang perlu, guna memotivasi dan memberikan semangat kepada masyarakat, terutama warga yang desanya menjadi korban teror ketuk pintu,” ujar Kyai. (bdu)