Sekadau-RK. Pengguna kendaraan di Kabupaten Sekadau dibuat kalang-kabut dengan kekosongan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin. Sudah sejak empat hari terakhir, bensin sulit didapat.
“Bensin susah didapat. Langka,” ucap HM Thamrin, Guru SMP N 1 Sekadau Hilir kepada Rakyat Kalbar, Senin (22/2) sore.
Thamrin mengaku tidak tahu pasti mengapa bensin menghilang di Sekadau sejak beberapa hari terakhir. Namun yang jelas, ia berharap bensin bisa kembali didapatkan. “Harapan kita bisa lancar lah,” tuturnya.
Apa yang disampaikan Thamrin bukan tanpa alasan. Pantauan Rakyat Kalbar di lapangan, siang keamrin hampir semua SPBU di Sekadau kekosongan stok BBM jenis bensin.
Satu diantaranya terlihat di SPBU Vera (SPBU 64.786.06) di bilangan Jalan Sekadau-Sintang, KM 4. Saat awak koran ini datang ke SPBU tersebut sekitar pukul 14.00 WIB kemarin, SPBU itu tampak sepi. Ada plang bertuliskan bensin kosong terpajang di SPBU tersebut. Demikian juga dengan pertamax.
“Bensin sudah habis. Tadi ada datang satu tangki, tapi baru sebentar saja sudah habis,” ulasnya.
Tak hanya di SPBU, di sejumlah kios pengecer, bensin juga kosong. Namun anehnya, beberapa pengecer justru masih menyimpan stok bensin, seperti yang terlihat di dekat SPBU Vera. Meski di SPBU yang jaraknya tak sampai 50 meter dari kios tersebut kosong bensin, namun di kios kecil itu masih ada bensin tersedia, walau pun jumlahnya tidak banyak.
Bambang, salah seorang pemilik kios tak jauh dari SPBU Vera mengaku stok bensin di kiosnya juga sudah tidak ada. “Yang ada hanya pertamax,” ucap Bambang.
Untuk pertamax, dijual seharga Rp11 ribu per liter. Sedangkan beberapa saat sebelum kehabisan bensin, ia menjual besin dengan harga Rp8.500 per liter. “Biasanya saya jual Rp8 ribu. Tapi karena sulit didapat, saya jual Rp8.500,” ucapnya polos.
Bambang juga mengaku hari ini tidak mendapat jatah bensin dari SPBU. Ia hanya menjual sisa pertamax. Tapi siang keamrin, sisa pertamax miliknya hanya beberapa liter saja. “Saya dengar ada SPBU yang menjual BBM ke pengecer menggunakan jeriken saat malam hari,” cetus Bambang.
Soal dugaan penjualan BBM ke pemilik kios-kios eceran yang mengunakan jeriken, pada malam hari langsung direspon jajaran Pemkab Sekadau.“Kita sudah beri imbauan kepada pemilik dan pengelola SPBU-SPBU, supaya kalau ada stok BBM atau mendapatkan pasokan BBM, mendahulukan kepentingan masyarakat ,” ujar H. Isdianto SE, kepala Dinas Perdagangan, Kooperasi dan Usaha Kecil Menegah (UKM) Sekadau, Senin (22/2).
Masuknya laporan masyarakat adanya SPBU menjual BBM kepada pelanggan pengecer kios, Isdianto merasa kecewa. Dia berharap pengelola SPBU tidak mendahulukan kepentingan sekelompok orang dari pada kepentingan masyarakat umum.
Adapun hasil konfirmasi pihaknya (Deperindakkop) kepada Pertamina terkait kelangkaan BBM dalam beberapa hari terakhir, Isbianto menjelaskan, pasokan BBM dari Pertamina untuk Kalbar, khususnya wilayah timur Kalbar yang dibawa mengunakan tengker dalam kondisi tidak bisa berlabuh, dikarenakan tingginya gelombang laut.
“Kita sudah lakukan pengecekan ke sejumlah SPBU di dalam Kota Sekadau, hampir rata-rata dalam kondisi kosong BBM, terutama premium. Ini sebabnya alam, kita tidak bisa melawan alam, tapi mudah-mudahan dalam beberapa hari kedepan pasokan BBM sudah bisa masuk,” ungkapnya.
Sementara itu, Syarif Usman Alkadrie Pengelola SPBU 64.785. 07 Desa Peniti Sekadau Hilir mengatakan, di SPBU yang ia kelola beberapa hari lalu masih menyimpan stok BBM. Meski demikian, sejak Senin 22 Februari siang, kondisi BBM terutama premium sudah kosong.
“Kita buka sampai subuh, jadi kalau SPBU lain sudah kosong, kendaraan dari kabupaten lain mengisi di sini, karena kabupaten kita wilayah lintasan,” ungkap Usman.
Tak jauh berbeda, hasil pemantauan di SPBU 64.786.10 Jalan Merdeka Barat (Sekadau-Sanggau) juga tampak lenggang. Sejumlah konsumen yang datang ke SPBU tersebut untuk membeli BBM premium kecewa, karena tidak tersedinya bahan bakar tersebut.
“Sudah beberapa hari kita kosong. Sekarang pertamax juga sudah habis,” ujar Sumi, pekerja di SPBU tersebut.
Kapolres Sekadau, AKBP Muslikhun mengklaim telah mengecek kelangkaan BBM di wilayah hukumnya. Hasil pengecekan itu, karen ada ketersendatan pasokan dari Pertamina.
“Kapal tanker untuk membawa BBM ke Kalbar tidak dihantam gelombang tinggi,” ucap Muslikhun.
Untuk itu, Muslikhun mengimbau jika sudah ada stok BBM yang masuk ke SPBU, jangan ada permainan, seperti melakukan penimbunan. “Jangan melakukan penimbunan, pihak SPBU juga diharapkan dapat menjelaskan kepada masyarakat mengenai penyebab kelangkaan tersebut dengan baik,” imbaunya.
Muslikhun juga mengingatkan, pemilik kios eceran tidak megambil kesempatan dalam kelangkaan ini. “Jangan jual BBM diatas harga yang sudah ditentukan,” tegas Muslikhun. (bdu)