
eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Bersandi Operasi Lilin Kapuas 2018, pengamanan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 dari kepolisian, siap dimulai pada 23 Desember. Selama sepuluh hari. Apel gelar pasukan diselenggarakan di Jalan Rahadi Usman, Taman Alun-alun Kapuas, Jumat pagi (21/12).
Sebanyak 2.400 personel gabungan TNI Polri, Satpol PP serta Instansi terkait akan dikerahkan dalam operasi ini. “Tentunya ini menandakan kesiapan kita, baik dari aspek personel, maupun sarana dan prasarana,” ujar Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono kepada pewarta usai memimpin apel gelar pasukan.
Di Kalbar, pengamanan ini secara proaktif, seperti arus lalu lintas, terminal, udara, laut dan darat. Kemudian di tempat keramaian, seperti mal serta tempat wisata dan tentunya rumah ibadah. Petugas nantinya akan berkoordinasi dengan pihak gereja dan jemaat setempat. “Kita lakukan sterilisasi,” ucap Didi.
Jenderal bintang dua itu menegaskan, tidak boleh ada ormas yang melakukan sweeping dalam pelaksanaan dua perayaan ini.
“Warga Kalbar, di sini sangat memahami tentang bagaimana keramahtamahan dan mengantisipasi hal yang dapat mengganggu situasi yang tidak baik,” ujar Didi.
“Di kita (di Kalbar) saya rasa tidak ada (sweeping), karena memang warga kita sangat paham, bagaimana hidup bersama, bertoleransi dan saling menghargai,” sambung Didi.
Ia menegaskan, kepolisian akan bertindak jika ada yang pesta narkoba di malam pergantian tahun nanti. “Pasti kita tindak, kita sudah punya komitmen semua. Narkoba pasti ditindak, jangan main-main, jangan ada pesta narkoba,” tegas Didi.
Sementara itu terkait kebutuhan pokok jelang hari raya umat Kristiani ini, Didi menjelaskan, pihaknya sudah membentuk Satgas Pangan. Didalamnya ada Polri, instansi pemerintah (dinas), masyarakat, hingga pedagang.
Didi menuturkan, beberapa waktu lalu memang ada harga yang naik. Contohnya, daging ayam. Namun, kata Didi, kenaikan harga itu bisa dipantau Disperindag, sehingga kenaikan pun masih dalam batas normal.
“Kemarin kita langsung lakukan operasi pasar ternyata karena musim hujan, pasokan berkurang. Kebutuhan meningkat, sementara ketersedian terbatas, sehingga harga naik,” jelasnya.
Begitu juga dengan LPG (liquefied petroleum gas) ukuran 3 kilogram yang ketersediannnya dikeluhkan warga Kota Pontianak belum lama ini. Didi mengatakan, kepolisian telah berkerjasama dengan Pertamina untuk mengatasi hal ini.
“Sudah ada polanya, bagaimana bersinergi dalam pemantauan dan berkontribusi,” paparnya.
Didi menambahkan, situasi Kamtibmas di Kalbar saat ini sangat kondusif. Di penghujung tahun 2018 ini pihaknya juga mereview apa yang telah dilaksanakan bersama jajaran TNI, Pemda Kabupaten/Kota dalam hal mengelola stabilitas Kamtibmas di wilayah hukumnya.
Dia memaparkan, sampai dengan November ini, untuk kejahatan-kejahatan konvensional terjadi penurunan yang cukup signifikan. Sementara kejahatan yang merugikan kekayaan negara, transcriminal crime, pengungkapannya juga cukup signifikan.
“Ini merupakan upaya bersama, sehingga wilayah Kalbar ini terjamin stabilitas keamanannya terjaga oleh seluruh kita semua,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, Pemerintah Kota Pontianak memberikan rasa aman kepada umat Kristiani yang akan beribadah Natal dan Tahun Baru. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan TNI Polri. “Saya yakin, kita amankan semuanya,” ujarnya.
Untuk itu, Edi mengajak keharmonisan yang telah terjalin baik selama ini harus dijaga. “Karena inilah inti dari pertumbuhan pembangunan Kota Pontianak dan Kalbar,” ucap Edi.
Laporan: Ambrosius Junius
Editor: Ocsya Ade CP