eQuator.co.id – Pontianak-RK. Anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pontianak terpaksa menembak mobil Avanza KB 1247 WB yang dikemudikan Leonardo Yosep Kafaru.
Mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak itu tujuh kali menabrak pengendara dari Jalan Ahmad Yani hingga Jalan Adisucipto, Sabtu (18/6).
Aksi heroik pemuda asal Kabupaten Sanggau ini seperti syuting film action yang lokasinya dibeberapa ruas jalan raya Kota Pontianak. Selain kejar-kejaran dengan petugas, menabrak para pengguna jalan raya, juga menabrak anggota polisi.
Untuk menghentikan aksi nekat Yosep, polisi terpaksa melepaskan tembakan ke udara dan tanpa sengaja mengenai pemuda asal Sanggau itu.
“Anggota kita berupaya menghentikan dengan memberi tiga kali tembakan peringatan ke udara sambil mengejar. Setelah mendahului kendaraan tersebut, anggota bermaksud melakukan penembakan ke arah ban satu kali, namun kemungkinan rekoset, sehingga mengenai pelipis pengemudi kendaraan tersebut,” kata AKBP Iwan Imam Susilo, Kapolresta Pontianak, kemarin.
Iwan menjelaskan, kejadian bermula sekitar pukul 09.45, disaat Polantas tengah melakukan pengamanan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan di depan Mega Mall Jalan Ahmad Yani I arah Mapolda Kalbar. Saat itu arus dan situasi lalu-lintas tengah ramai. Tiba-tiba dari arah belakang mobil Avanza yang dikemudikan Yosep menabrak sepeda motor yang belum diketahui identitasnya di sekitar lokasi.
“Anggota kemudian mendatangi mobil tersebut hendak memberikan peringatan kepada si sopir dengan mengetuk kaca mobil. Namun, si sopir justru kabur dengan kecepatan tinggi,” kata Iwan.
Dengan sigap, anggota pun melakukan pengejaran ke arah Tugu Digulis Untan. Mobil yang disopiri pemuda kelahiran 1996 itu berbelok ke arah Jalan Daya Nasional (Magister Untan). “Sesampainya di pertigaan Jalan Imam Bonjol dan Jalan Daya Nasional, dia kembali menabrak mobil pengguna jalan,” jelas Kapolresta.
Meski demikian, Yosep masih belum menyerah untuk berhenti. Ia terus melarikan diri. Bahkan, tembakan peringatan pun tak dihiraukannya. Ia justru tancap gas ke arah Jalan Adi Sucipto atau arah Sungai Raya. Tepat di depan sekolah Islamiyah, pemuda ini kembali menabrak sepeda motor bernomor polisi KB 5470 NT yang dikendarai Aipda Edi Purwanto, anggota Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Kalbar.
Untuk kedua kalinya, tembakan peringatan anggota Sat Lantas Polresta Pontianak sebanyak tiga kali pun tak dihiraukan Yosep. Anggota terus mengejarnya. Hingga pada akhirnya setelah berhasil didahului, anggota bermaksud menembak ke arah ban mobilnya, karena kemungkinan rekoset dan terkena kaca bagian depan hingga mengenai pelipis Yosep.
“Anggota yang mengejar curiga, kenapa sopir mobil ini melarikan diri dan tindakannya juga sudah sangat berbahaya dan membahayakan orang lain. Apalagi sudah banyak korban yang ditabraknya. Ini mengancam keselamatan yang bersangkutan dan warga lainnya, makanya kita lakukan langkah untuk menghentikan aksi ini,” tegas Iwan.
Meskipun pelipisnya diserempet peluru, pemuda ini tetap tangguh. Dia masih memacu kencang mobilnya. Tak jauh dari depan sekolah itu, tepat di depan Gang Busri, Yosep kembali menabrak sepeda motor. Menyusul mobil Honda Jazz KB1592QL dan Hilux yang ditabraknya. Masih searah, Yosep kembali menabrak mobil taksi KB 138 AM di kawasan sebelum SPBU Parit H Husein 1. Anggota yang saling berkoordinasi dengan jajaran mengatur strategi.
“Di simpang RSUD Soedarso, mobil patroli Polantas dihadangkan. Namun, lagi-lagi si sopir Avanza itu masih dapat menghindar dan terus melaju ke arah Kubu Raya,” jelas Iwan.
Yosep akhirnya lelah. Karena, kondisi mobil pasca menabrak beberapa kendaraan itu dalam kondisi ringsek, berasap dan rodanya reot. Mobil itu terhenti tepat di depan Markas Komando Brimob Polda Kalbar Jalan Adisucipto, Kubu Raya.
“Pengemudi langsung diringkus petugas, karena nyaris dikeroyok massa,” ungkap Iwan.
Iwan menjelaskan, setelah diamankan, Yosep dibawa ke RS Anton Soedjarwo (Bhayangkara) Polda Kalbar untuk diberi pertolongan medis. Dia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Santo Antonius. “Kita sudah melakukan pemeriksaan darah dan tes urinnya, hasilnya negatif,” papar Iwan.
Mobil yang dikendarai Yosep sudah disita petugas sebagai barang bukti. Sedangkan polisi yang melakukan penembakan juga diamankan. “Petugas yang menembak itu sudah ditangani Propam Polresta. Kita juga menurunkan fungsi Intel dan Binmas untuk antisipasi lainnya,” jelas Iwan.
Kasat Lantas Polresta Pontianak, Kompol Wahyu Jati Wibowo menambahkan pihaknya tengah menyelidiki kasus ini. Hasil keterangan sementara, Yosep takut, makanya melarikan diri. “Katanya takut. Tapi ini belum jelas, kita masih selidiki dan menunggu kondisi sopir itu pulih dulu, baru dimintai keterangan,” papar Wahyu.
Wahyu berharap masyarakat dapat bersabar. Biarkan kepolisian yang menangani kejadian ini. “Kita harapkan suasana tetap kondusif. Karena kita sudah menjalankan tugas sesuai prosedur, dan kejadian ini masih kita tangani,” harapnya.
Laporan: Ocsya Ade CP, Acmad Mundzirin
Editor: Hamka Saptono