eQuator – Jelang kejuaraan Prakualifikasi PON XIX di venue Jakabaring Palembang dan venue Karangkates Surabaya, Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kalbar memutuskan untuk mencoret alias membatalkan keikutsertaannya pada dua kelas pertandingan, yakni kelas kayak dan cano.
Keputusan Pengprov PODSI Kalbar ini disampaikan Ketua Harian Pengprov PODSI Kalbar, Abdi Nurkamil Mawardi, Senin (2/11).
“Satu sisi, kita tidak ingin mengecewakan yang lain. Namun di sisi lain kita harus mengukur kemampuan kita. Jadi kita hanya akan mengikuti nomor yang pasti menang,” ujarnya via seluler.
Jika sebelumnya, PODSI Kalbar berupaya untuk mengikutsertakan 36 pendayung dalam empat kelas. Dengan sebanyak 20 nomor pertandingan. Namun, akhirnya PODSI Kalbar lebih realistis memandang realita tersebut. Karena dengan memaksakan mengikuti empat kelas konsekwensinya bahwa sebagian besar dari 36 atlet pendayung Kalbar “terpaksa” akan melakukan rangkap pertandingan.
“Namun setelah pulang dari Cianjur, saat pengambilan dan penetapan nomor lomba Pra PON, kita juga mengukur kekuatan provinsi lain. Dari sisi waktu kecepatan persiapan kita, rasanya tidak mungkin kita mengimbangi yang lain. Di samping itu, pantauan kita di Jawa Barat, kita juga sudah survei ke berbagai daerah di Kalbar. Atlet bisa habis tenaga kalau rangkap. Itu tidak memungkinkan,” ulasnya.
Selain itu, saat ini perahu yang ada di kelas kayak dan cano yang dimiliki PODSI Kalbar dinilai tidak cukup untuk bersaing dengan daerah lain di Prakualifikasi PON XIX.
“Perahu kita perahu lama, bekas Sea Games dulu. Itu berpengaruh. Pelatih kita juga terbatas. Hanya ada Pak Juanda pelatih rowwing dan Pak Arbain yang juga rangkap untuk kayak, cano dan dragon,” paparnya.
Melihat realita tersebut, alhasil para atlet dragon boat yang juga mengikuti kelas kayak dan cano difokuskan kembali ke dragon boat.
“Jadi untuk kelas kita kurangi. Untuk atlet kita tambah termasuk cadangannya. Dari sebelumnya 36 orang sekarang jadi 42 orang. 24 orang di dragon putra, 14 orang dragon putri. Untuk di rowwing ada 6 orang, untuk mengikuti empat nomor, singel putra dan singel putrid. Kemudian, dobel putra dan rowwing empat pendayung,” ujarnya.
Di dragon boat, secara rinci Abdi menjelaskan, untuk kategori putra dragon boat dengan 24 pendayung akan diikuti tiga nomor. Yakni, (jarak) 1000 meter, 500 meter dan 250 meter. Kemudian, dragon boat 12 pendayung putra dengan tiga nomor. Yakni, 1000 meter, 500 meter dan 250 meter.
Sementara di kelas dragon boat putri 12 pendayung akan mengikuti tiga nomor. Yakni, nomor 1000 meter, 500 meter dan 250 meter. Kemudian ditambah dengan tiga nomor campuran dengan jarak yang sama, yakni 1000 meter, 500 meter dan 250 meter.
Sejauh ini, Abdi menyampaikan, untuk pelatihan terpusat (TC) saat ini terus berlangsung. Untuk para atlet dragon boat, mulai dari 6 Oktober hingga 13 November mendatang.
“Karena tanggal 14 Novembernya kita berangkat. Pra PON-nya sendiri dari tanggal 16-19 November. Kalau untuk rowwing TC-nya sampai 3 Desember nanti. Karena menurut informasi untuk rowwing akan dipercepat jadwal Pra PON-nya. Namun kita belum dapat jadwal pastinya,” terangnya.
Reporter: Fikri Akbar
Redaktur: Andry Soe