PLN Surplus 20 Megawatt, Listrik Jangan Byarpet Selama Ramadan

NUNUKAN, 20/9. TAPAL BATAS SEBATIK INDONESIA-MALAYSIA_MATI LAMPU. Warga menggunakan penerang dari lilin akibat listrik PLN sering padam di Sebatik, Indonesia. FOTO SI/MAMAN SUKIRMAN

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Anggota DPRD Kota Pontianak, H. Suarmadjat ST mengingatkan Perusahaan Listrik Negara agar tidak ada pemadaman listrik selama bulan suci Ramadan. Terlebih, PLN saat ini dikabarkan surplus daya.

“Mudah-mudahan pemadaman itu tidak terjadi lagi, dan kami berharap PLN bisa memaklumi dan mengedepankan kepentingan masyarakat selama bulan Ramadan,” katanya, Minggu (5/6).

Menurut pria yang karib disapa Madjat ini jika listrik masih byarpet menimbulkan banyak dampak yang dirasakan masyarakat. Terutama saat menjalankan ibadah bulan puasa, seperti tarawih, berbuka, dan sahur. “Dulu listrik sering padam saat masyarakat hendak berbuka puasa, bahkan ada yang sampai malam baru hidup. Kejadian seperti itu tentu sangat memanggu aktivitas masyarakat,” pungkasnya.

Terlebih saat terawih dan sahur, Madjat mengingatkan jangan sekali-kali listrik padam. Kedua momen tersebut sangat penting, sehingga umat muslim mengandalkan listrik.“Jangan lagi alasan saat berbuka sampai malam masyarakat tinggi menggunakan listrik, itu kan urusan PLN sebagaa penyedia jasa. Masyarakat telah bayar sesuai ketentuan, dan tidak pernah telat,” tegasnya.

Politisi PKPI ini mengatakan masyarakat membutuhkan bukti, bukan sekedar janji. Pasalnya perusahaan plat merah tersebut kerap berjanji tidak akan ada pemadam saat hari besar keagamaan. Namun kenyataanya sebaliknya. “PLN paling pandai memberikan harapan ke masyarakat, tapi realisasinya bagaimana. Tidak hanya masyarakat Kota Pontianak saja, tapi seluruh Kalbar sudah banyak yang kecewa,” tukas Madjat.

Sementara itu, Deputi Manager Humas dan Hukum PLN wilayah Kalbar, M. Doing memastikan pihaknya tidak akan melakukan pemadaman listrik. Walaupun saat Ramadan penggunaan listrik meningkat. Saat ini daya listrik mencapai 320 megawatt, sementara kebutuhan masyarakat 300 megawatt. “Artinya ada surplus daya 20 megawatt, tapi kita sama-sama berdoa agar tidak ada kendala pada mesin pembangkit, sehingga pasoka listrik saat Ramadan berjalan aman dan lancar,” katanya.

Sebagai antisipasi, PLN sudah melakukan perawatan terhadap mesin-mesin pembangkit yang ada secara berkala. “Secara internal sudah kita persiapkan, misalnya seperti kondisi mesin, jaringan sampai pada perawatan berkala terhadap kondisi mesin,” tutupnya. (agn)