PLN Singkawang Pinta Persoalan Layangan Jadi Perhatian Bersama

eQuator.co.id – SINGKAWANG-RK. Intensitas gangguan listrik hingga menyebabkan padam akibat kawat layang-layang beberapa pekan terakhir ini cukup meningkat. Terutama di bilangan Jalan Sudirman, Perumnas, Roban dan sekitarnya. Listrik padam terjadi pada petang menjelang berbuka puasa.

 

“Kawat layang-layang langsung menyebabkan korsleting atau hubungan singkat saat menyentuh jaringan listrik, hingga padam pun tak bisa kita hindari. Dan lebih berbahaya lagi karena dapat mengancam keselamatan jiwa warga hingga maut merenggut,” ungkap Manager PLN UP3 Singkawang, Sumarsono dalam keterangannya, Senin (13/5).

 

Dia menjelaskan, sebetulnya bukan hanya  layang-layang dengan menggunakan tali kawat saja, bahkan dengan tali biasa pun dapat menyebabkan gangguan listrik meski prosesnya tidak langsung karena membutuhkan kondisi basah.

 

“Sehingga benang plastik yang semulanya bersifat tidak bisa menghantarkan listrik (isolator) namun karena embun mulai turun atau hujan maka otomatis akan berubah menjadi penghantar listrik (isolator),” jelasnya.

 

Terlebih benang dalam keadaan basah karena embun atau hujan yang turun, benang plastik layang-layang pun berubah menjadi penghantar listrik hingga terjadi hubungan singkat dan listrik pun padam.

 

“Makanya malam hari pun  layang-layang dapat mengancam pasokan listrik,” ungkapnya.

 

Diakui Sumarsono, pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan dengan melakukan razia bersama Satpol PP dan aparat keamanan terhadap para pemain layang-layang. Namun tingkat kesadaran masyarakat masih rendah meski sudah banyak korban yang berjatuhan.

 

“Padahal layang-layang bertali kawat sudah dilarang sesuai Perda Ketertiban Umum Nomor 1 Tahun 2016, sehingga pelakunya bisa dijerat hukum,” ucapnya.

 

Ia menilai terkait persoalan tersebut, hendaknya menjadi perhatian bersama, terlebih melihat dari sisi dampak buruknya dirasakan oleh masyarakat termasuk PLN.

 

“Seharusnya warga Kota Singkawang dapat merasakan perbedaan kondisi kelistrikan saat sebelum masuk bulan Ramadan dan saat bulan Ramadan seperti sekarang ini. Dimana intensitas gangguan listriknya meningkat, dan itu lebih disebabkan oleh masalah eksternal, yakni ulah para pemain layang-layang,” tegas Sumarsono.

 

Saat melakukan patroli dengan dibantu anggota TNI Brigade Infanteri Singkawang, Sumarsono berharap semoga para pemain layang-layang dapat menyadari dampak buruk yang disebabkan oleh ulah mereka.

 

“Tolong bantu PLN dalam menjaga suplai listrik minimal dengan mencegah atau melarang anggota keluarga untuk tidak bermaing layang-layang terutama dengan menggunakan tali kawat. Sekuat apapun upaya yang  kami lakukan untuk mengamankan pasokan listrik namun jika tidak ada dukungan dari masyarakat maka jangan bermimpi listrik kita aman,” pungkasnya. (ova)