eQuator – Ketapang-RK. Manajer PLN Area Ketapang Sumarsono mengungkapkan pihaknya melalui Kantor PLN wilayah Pontianak telah memperpanjang kontrak mesin dengan PT. Bina Pertiwi. Namun pemadaman tetap terjadi lantaran kebutuhan daya tiga ribu kilo watt, baru bisa disuplai 2500 kilo watt.
“Pemadaman hanya malam hari, itupun tidak seperti sepekan terakhir ini. Ini demi pelayanan kepada pelanggan,” jelasnya.
Idealnya untuk kembali seperti semula memang pemadaman harusnya tujuh hari sekali, hanya saja karena suplai dari mesin sewa belum full sehingga saat ini pemadaman lima hari sekali. Dalam waktu dekat akan kembali normal tujuh hari sekali.
“Kita usahakan kembali 7 hari sekali jadwal pemadamannya dan ini butuh proses, jadi kita minta masyarakat bersabar,” harapnya.
Menurutnya, selain menunggu suplai daya full dari PT Bina Pertiwi, Sumarsono juga mengaku pihaknya tetap terus memperbaiki mesin yang saat ini terkendala pada barang material berupa AVP yang berfungsi mengatur daya keluar.
“Kita juga sedang lakukan percepatan perbaikan mesin, jadi kalau mesin sudah baik dan suplai dari BP full maka kita dapat menekan defisit daya biar pemadaman hanya tujuh hingga depalan hari sekali,” katanya.
Saat ini ia mengklaim pemadaman berangsung-angsur sudah dapat dikurangi. “Kondisi pemadaman yang sepekan terakhir bertambah karena putusnya kontrak sewa mesin sebesar 3.000 kilo watt, kini kembali tersambung usai dilakukan perpanjangan kontrak pada Kamis (3/12), sehingga pemadaman yang terjadi 4-3 hari sekali kini hanya 5 hari sekali,” ungkapnya.
Masyarakat diminta hemat dalam penggunaan listrik, agar persoalan listrik yang ada di Ketapang segera teratasi. Sumarsono juga berterimakasih atas dukungan masyarakat sehingga
pihak pemilik mesin bersedia kembali di menyewakan mesinnya walaupun urusan lobi ke pemilik ada di kantor wilayah Pontianak.
Supervisor PT Bina Pertiwi, Andi Alamsyah membenarkkan telah kembali di suplai daya dari mesin pihaknya ke PLN Area Ketapang lantaran persoalan kontrak sudah dilakukan kembali, sehingga pada Kamis siang, pihaknya langsung mensuplai kembali listrik untuk memenuhi kebutuhan PLN Ketapang. “Sudah ada kesepakatan untuk kontrak kembali, makanya sudah kita suplai daya lagi,” jelasnya.
Ia menjelaskan, persoalan tidak di suplainya daya ke PLN karena kontrak putus dan belum menemui kesepakatan untuk perpanjangan kontrak, sehingga dirinya tidak berani berani menyuplai listrik sebelum ada keputusan kontrak yang jelas.
“Sekarang sudah tidak ada masalah lagi sudah ada kontrak dan kita juga sudah suplai lagi ke PLN,” pungkasnya.
Reporter: Jaidi Chandra
Editor: Kiram Akbar