PLN Oke-oke Saja

Pemkab Sekadau Akan Bangun Dua PLTMH Lagi

PEMBANGKIT LISTRIK. Mantan Wakil Bupati, Rupinus, saat meninjau PLTMH yang dibangun Pemkab Sekadau di Lubuk Tajau, Kecamatan Nanga Taman, beberapa waktu lalu. Jarak Ibukota Kabupaten Sekadau menuju Lubuk Tajau sekitar 50 kilometer. Abdu Syukri

eQuator – Sekadau-RK. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sekadau berencana membangun dua Pusat Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang diharapkan bisa rampung tahun ini. Tak merasa dilangkahi, penyedia jasa setrum negara oke-oke saja.

“Satu berada di daerah Gurung Urau, Desa Lembah Beringin, Nanga Taman, dan satunya lagi di daerah Seburuk, Desa Seburuk, Kecamatan Belitang Hulu. Selama ini, kedua daerah tersebut belum menikmati aliran listrik PLN,” beber Nur Hasibuan, Kepala Bidang (Kabid) Pertambangan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Pertambangan Sekadau, kepada Rakyat Kalbar, di Sekadau, Kamis (28/1).

Upaya menambah kemampuan menerangi desa-desa yang jauh dari Kota Sekadau itu mendapat respon positif dari PLN Ranting Sekadau. Mungkin sadar diri tak mampu menyediakan pelayanan listrik terbaik, mereka mengaku tidak merasa tersaingi dengan pembangunan PLTMH tersebut.

Dikatakan Dwija Ardya Pradipta, Manager PT PLN Ranting Sekadau, siapapun boleh membangun jaringan setrum untuk kepentingan masyarakat luas. “Aturan juga membolehkan, jadi silakan saja yang mau membangun listrik,” tutur dia.

Di Sekadau memang masih banyak warga yang belum menikmati aliran listrik PLN. Terutama yang berada di daerah pedalaman. Berdasarkan data yang didapat koran ini, rasio kelistrikan di Sekadau baru berkisar di angka 70 persen. Namun, atas hal itu, Dwija belum bersedia memberikan rincian.

“Soal berapa persen, saya belum tahu pasti. Belum lihat data pasti. Nanti saja setelah saya lihat datanya,” tukasnya.

Wakil Ketua DPRD Sekadau, Jeffray Raja Tugam menegaskan, secara kelembagaan, pihaknya sangat mendukung upaya pemerintah untuk membangun PLTMH. “Listrik itu kebutuhan dasar masyarakat,” tutur dia.

Disinggung soal bentuk konkret dukungan tersebut, ia melanjutkan, tergantung kebutuhan. Sebab, PLTMH biasanya dibangun menggunakan dana alokasi khusus (DAK).

“Kalau memang butuh datang ke Kementerian, kita siap ke sana. Yang penting survei dulu potensi airnya. Kalau memang bagus, dibangun, dan kita bantu mengusulkan ke pemerintah pusat,” tegas Jeffray.

Menurut Kabid Pertambangan di Dinas PU dan Pertambangan Sekadau, Nur Hasibuan, duit untuk membangun dua PLTMH itu sudah dianggarkan di APBD Kabupaten Sekadau tahun ini. Total anggaran pembangunan Rp2,6 miliar, masing-masing pembangkit disiapkan Rp1, 3 miliar.

Dua daerah yang akan mendapat berkah PLTMH tersebut memang terpencil. Dari Kota Sekadau ke Balai Sepuak, Ibukota Kecamatan Belitang Hulu, saja jaraknya lebih dari 70 kilometer. Belum dihitung perjalanan menuju daerah Seburuk yang baru ada akses jalan desa. Sementara, untuk mencapai Gurung Urau dari Kota Sekadau harus menempuh perjalanan lebih dari 60 kilometer.

Rencananya, bulan Februari dan Maret tahun ini sudah dilakukan perancangan atau Design Engineering Detail (DED). Ditargetkan bulan April atau Mei 2016 sudah bisa dilakukan proses lelang. “Kedua PLTMH itu berkapasitas sekitar 40 hingga 50 KW,” tutur Hasibuan.

Dengan pembangunan dua pembangkit itu, praktis jumlah PLTMH di Kabupaten Sekadau akan bertambah. Saat ini, sudah ada sembilan yang beroperasi di Sekadau, baik yang dibangun oleh pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten.

“Jika tahun ini kedua PLTMH tersebut bisa dibangun, maka Sekadau akan memiliki sebelas PLTMH,” tutupnya.

 

Laporan: Abdu Syukri

Editor: Mohamad iQbaL

PLTMH yang Bakal Dibangun:

Nama Pembangkit Daerah Kapasitas Anggaran
PLTMH Gurung Urau Dusun Gurung Urau, Desa Lembah Beringain, Kecamatan Nanga Mahap 50 KW Rp. 1, 3 miliar
PLTMH Seburuk Seburuk, Desa Seburuk, Kecamatan Belitang Hulu 40 KW Rp. 1, 3 miliar

 Sumber : Dinas PU dan Pertambangan Kabupaten Sekadau