eQuator.co.id – SINGKAWANG-RK. Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie meminta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Kota Singkawang tidak melakukan pemadaman listrik selama bulan suci Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri.
“Tolonglah PLN untuk tidak memadamkan listrik selama bulan suci Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri,” ujar Tjhai Chui Mie, Selasa (7/5).
Dia mengatakan selama bulan suci Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri, masyarakat sangat membutuhkan kehadiran listrik untuk menunjang aktifitas sehari-hari.
Terutama bagi masyarakat yang menjalankan ibadah puasa. Mereka tentu membuat kue dan memasak pada saat buka puasa sore hari maupun sahur di pagi hari.
“Jangan padamkan listrik, aktifitas masyarakat bisa terganggu,” katanya.
Tjhai Chui Mie juga mengimbau masyarakat untuk tidak sembarang bermain layangan di pemukiman masyarakat.
“Masyarakat diminta bermain layangan di tempat yang luas atau tanah lapang maupun di pantai sehingga tidak menganggu masyarakat lainnya,” katanya m
Dia menyarankan kalau mau main layangan itu di pantai atau di tanah kosong yang luas dan memang layak untuk bermain layangan.
” Tidak bermain menggunakan tali kawat, dan gunakan benang saja, kawat yang tajam sangat berbahaya bila digunakan untuk bermain layangan,” ujarnya
Selain dapat melukai manusia, kawat juga dapat merobek kabel listrik dan menyebabkan korsleting hingga pemadaman dan bahkan dapat berujung pada kebakaran.
“Jangan pakai kawat, benang saja, dan tempat bermainnya harus di pantai atau tanah lapang,” katanya.
Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Kota Singkawang menyesalkan gangguan listrik yang diakibatkan layangan yang tersangkut.
Akibat layangan tersebut, sejumlah wilayah sempat mengalami pemadaman di antaranya, di daerah lembah murai, Jalan Pramuka, Jalan Siaga, Jalan Veteran, perum roban dan sekitarnya.
“Hal ini karena layangan yang menggunakan kawat tersangkut di kabel dan mengganggu suplay listrik,” kata Manager UP3 Singkawang Sumarsono.
Selain mengganggu kenyaman, layangan juga sudah merenggut nyawa banyak anak dan remaja serta mencelakai orang.
Ia meminta jangan hanya komplain saja bila listrik padam, ini karena anak-anak atau malah orang tuanya yang bermain layang-layang bahkan menggunakan kawat sehingga mengganggu jaringan listrik.
Kawat layangan yang tersangkut pada kabel listrik membutuhkan proses karena belum tentu langsung terjadi korsleting.
Hal ini karena kabel sudah terbungkus, sehingga lama prosesnya jaringan terganggu yang bisa saja terjadi pada malam maupun subuh, karena panas akibat kawat.
“Yang jelas jangan main layang-layang dengan tali kawat, akibatnya bisa padam tuh Singkawang,” katanya.
Pemerintah Kota Singkawang telah membuat Perda larangan main layangan yang masuk mengganggu ketertiban umum nomor 1 tahun 2016.
PLN bersama Satpol PP Kota Singkawang juga telah berpatroli untuk menyosialisasikan dan melarang permainan ini, tapi apa daya jika jumlah yang main lebih banyak dan lokasinya tersebar.
“Untuk itu mohon bantuan dan partisipasi warga kota sekalian untuk melarang anaknya main layang-layang demi kepentingan bersama,”katanya. (hen)