-ads-
Home Rakyat Kalbar Pilkada Sanggau 2018, PH-YO versus YAS

Pilkada Sanggau 2018, PH-YO versus YAS

“Persatuan Lebih Penting Ketimbang Sekedar Merebut Kekuasaan”

Pasangan YAS berangkat menuju KPU Sanggau dari gedung DPRD Golkar Sanggau usai deklarasi, Selasa (9/1)---Darmansyah Dalimunte

eQuator.co.id – Sanggau-RK. Pertarungan Pilkada Kabupaten Sanggau 2018 hampir pasti hanya akan diikuti dua pasang calon, Poulus Hadi-Yohanes Ontot (PH-YO) dan Yansen Akun Effendi-Fransiskus Ason (YAS). Mengingat seluruh partai yang memiliki kursi di DPRD sudah habis terbagi. Sementara jalur independen, hingga berakhir waktu pendafataran, tak seorangpun yang mendaftar.

Setelah pasangan petahana, PH-YO mendaftar pada Senin (8/1), giliran pasangan YAS yang mendaftar ke KPU Sanggau, Selasa (9/1). Seperti PH-YO, sebelum mendaftar pasangan YAS juga menggelar deklarasi di gedung DPD Golkar Sanggau.

Deklarasi dihadiri para ketua dan pengurus partai pengusung. Seperti diketahui koalisi partai pengusung YAS hanya dua, Golkar dan PKB. Meski demikian, gedung DPD Golkar itu tak sanggup menampung para simpatisan dan relawan yang hadir. Jumlahnya mencapai seribu lebih.

-ads-

Dalam  orasi politiknya, Yansen dan Ason berkomitmen mengedepankan politik santun dan beretika, guna mencegah perpecahan di Kabupaten Sanggau.

“Tujuan kita mengikuti Pilkada ini adalah untuk membangun, bukan membuat kita bercerai berai. Kita semua ini orang Sanggau, kita ini bersaudara. Jangan mau diadu domba untuk memenuhi nafsu politik sekelompok orang. Persatuan antar kita jauh lebih penting dari sekedar merebut kekuasaan,” kata Yansen di hadapan massa di gedung Golkar Sanggau, Selasa (9/1).

Yansen mengaku tetap santai menghadapi serangan-serangan terhadap dirinya, termasuk isu sebagai mantan narapidana. Dikatakannya, tidak ada kepala daerah yang sempurna. Pasti ada pelanggaran hukum yang dilakukan, sengaja ataupun tidak sengaja.

“Tugas kita adalah fokus memenangkan Pilkada. Kalau ada tim lain yang memulai pun jangan dibalas. Jangan rusak persaudaraan kita dengan hal yang tidak penting,” ingatnya.

Hal serupa disampaikan bakal calon Wakil Bupati Sanggau, Fransiskus Ason. Ason sapaan akrabnya mengajak kandidat Kepala Daerah yang bertarung untuk beradu program, visi dan misi mensejahterakan rakyat.

“Tujuan kami maju bersama pak Yansen adalah untuk membangun Sanggau, bukan memecah-belah. Saya berpesan kepada seluruh tim koalisi, relawan dan simpatisan untuk tetap fokus berjuangan,” pesannya

Persatuan dan kesatuan, lanjut Ason, adalah modal utama pembangunan. “Tidak ada Dayak, Melayu, Cina, Jawa, Bugis, Madura dan lain sebagainya.Kita ini sama, di hadapan Tuhan dan di hadapan hukum. Jadi jangan bawa-bawa isu agama, isu etnis, karena kita semua adalah sama,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, menjadi seorang pemimpin harus berani. Jangan plin plan. Gunakan dana yang ada untuk kepentingan rakyat. “Kalau tidak berani itu pasti ada apa-apanya. Kalau saya jadi pemimpin, kepala dinas/badan yang tidak mampu langsung kita ganti karena saya tidak mau orang-orang yang membantu saya tidak mampu bekerja,” tegasnya.

Lagi-lagi ia mengingatkan kepada seluruh tim, tidak membalas hinaan. “Cukup kita lawan dengan senyuman. Berpegang teguhlah pada tujuan kita untuk meraih kemenangan bersama rakyat, karena prinsipnya kemenangan itu adalah untuk dan milik rakyat bukan untuk segelintir orang,” ingatnya.

Usai menyampaikan pidato politiknya, bakal calon Bupati dan Wakil Bupati yang dikenal dengan slogan MANTAP ini menuju KPU Sanggau dengan didampingi partai koalisi, relawan dan simpatisan yang dibatasi jumlahnya.

 

Laporan: Kiram Akbar

 

Exit mobile version