-ads-
Home Rakyat Kalbar Melawi Panji dan Dadi Diisukan Pecah Kongsi

Panji dan Dadi Diisukan Pecah Kongsi

Jelang Pilkada Melawi 2020

ilustrasi. net

eQuator.co.id – MELAWI-RK. Menjelang pelaksanaan Pilkada Melawi yang akan digelar tahun 2020, isu-isu politik mulai bermunculan. Salah satunya terkait isu pecah kongsi antara Bupati Melawi, Panji dan Wakil Bupati Dadi Sunarya Usfa Yursa.

Isu itu dikabarkan lantaran kedua sosok populer di Melawi itu masuk penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Melawi 2020 melalui DPC PDIP Melawi. Dadi juga telah masuk penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Melawi 2020 melalui DPD PAN Melawi.

Dadi Sunarya UY, diketahui mendapat dukungan kuat dari internal partainya agar maju sebagai Bakal Calon Bupati Melawi pada Pilkada 2020, walaupun partainya harus berkoalisi dengan partai lain. Sebab, pada Pileg 2019, PAN hanya meraih empat kursi di DPRD Melawi, sehingga butuh dua kursi lagi sebagai syarat maju.

-ads-

Berbeda dengan Panji, sebagai Ketua DPD Partai Nasdem Melawi, partainya menjadi pemenang di DPRD Melawi pada Pileg 2019 dan memborong enam kursi, sehingga tidak perlu berkoalisi dengan partai lain sebagai syarat maju bakal calon bupati, walaupun dibutuhkan.

Namun begitu, Panji mengaku masih menginginkan, agar duet “PADI” Pilkada Melawi 2015 itu terus berlanjut pada Pilkada 2020. Panji mengharapkan agar Dadi Sunarya UY masih mendampinginya untuk periode jilid 2.

“Saya sudah menawarkan kembali maju bersama untuk periode kedua nanti. Tinggal menunggu jawaban beliau,” kata Panji, ditemui usai mendaftar bakal calon bupati dan wakil bupati Pilkada Melawi 2020 lewat DPC PDIP Melawi, beberapa hari yang lalu.

Soal pecah kongsi, lanjut Panji, boleh-boleh saja, namun kalau pun tidak berlanjut maju bersama nanti, harus menghormati keputusan hak politiknya. Dengan etika politik, dirinya sudah menghindari dan mengajak serta menawarkan lebih dulu.

“Kalau ternyata tidak lagi maju bersama, beliau maju sendiri, harus saya terima dan dihormati hak politiknya sebagai warga negara. Sampai saat ini kami masih tetap akur dan harmonis dengan wakilnya.  Tidak ada masalah, kami mau selesaikan periode ini dengan baik,” tuturnya.

Panji mengaku jika nanti terjadi pecah kongsi, siapa yang akan mendampinginya? Panji mengatakan, saat ini dirinya belum menentukan pasangannya. Ia pun mengaku belum bisa memastikan apakah kembali bersatu atau tidak.

“Nanti saja, masih lama, kami konsentrasi dulu menyelesaikan tugas sebagai kepala dan wakil kepala daerah,” tandasnya.

Namun demikian, bila akhirnya terjadi pecah kongsi, Panji menuturkan akan membuka diri bagi kalangan siapa saja, termasuk dari kalangan birokrasi dan dari partai politik mana saja berkoalisi pada Pilkada itu.

“Sampai saat ini, saya belum menentukan siapa pendamping. Masih terbuka bagi siapa saja yang punya niat tulus ingin bersama memajukan Melawi lebih baik lagi,” kata Panji.

Sementara itu, H Dadi Sunarya Usfa Yursa melalui juru bicaranya, Bambang Setiawan menjelaskan, terkait sejumlah hal yang berkembang dipublik saat ini, terutama terkait isu pecah kongsi Bupati Melawi, Panji dan Wakil Bupati Dadi Sunarya Usfa Yursa adalah tidak benar. Keduanya masih menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Melawi aktif hingga Februari 2021.

“Isu pecah kongsi hanyalah bahasa di media saja dan itu biasa dan kenyataannya tidak begitu,” tegasnya.

Bambang menambahkan, secara tata negarapun, tidak dibenarkan terjadi pecah kongsi kepada kepala daerah yang belum habis masa pemerintahannya.

“Karena tugas dan tanggung jawab masih melekat untuk tetap dijalankan. Sesuai dengan kewenangan masing masing. Namun, kalau berbicara dalam konteks koalisi itu dibenarkan, jika bicara pecah kongsi, itu tidak benar,” katanya.

Sosok Dadi Sunarya juga merupakan ketua partai. Keinginan Dadi untuk majupun dalam politik Pilkada Melawi 2020 karena didasari desakan dan permintaan para kader PAN, apalagi PAN sebagai partai pemenang ke dua pada Pemilu Legislatif 2019. Merespon dukungan tersebut, Dadi langsung menyambut baik dengan mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati ke PAN dan PDI Perjuangan Kabupaten Melawi.

“Jadi, wajar saja jika kader PAN meminta Dadi Sunarya untuk maju dalam bursa pencalonan Bupati Melawi tahun 2020,” jelasnya.

Terkait sikap politik, sudah jelas bahwa Dadi Sunarya siap maju lahir dan batin. Tidak hanya ke PAN dan PDI Perjuangan saja, namun ke Parpol lainpun juga siap kita mendaftarkan diri.

Sementara terkait soal adanya tawaran politik dari Bupati Melawi, Panji yang mengharapkan Wakil Bupati, Dadi Sunarya agar tetap bersama untuk melanjutkan periode kedua. Dengan tegas, Bambang mengatakan, sesuai apa yang dijelaskan Dadi bahwa hingga saat ini belum ada pembicaraan yang serius terkait tawaran politik yang disampaikan Panji yang masih mengingkan Dadi menjadi pendampingnya pada Pilkada Melawi 2020.

“Sampai sekarang belum ada pembicaraan yang serius soal tawaran politik agar tetap bersama. Dan Dadi, minta Saya menyampaikan penegasan ini. Yang jelas wakil bupati masih tetap komitmen menyelesaikan tugasnya bersama bupati hingga akhir kepemimpinan sampai Februari 2021,” pungkasnya.

 

Laporan: Dedi Irawan

Editor: Indra Wardhana

 

 

Exit mobile version