eQuator – Sukadana-RK. Kasi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perternakan (Distanak) Kabupaten Kayong Utara, Fathul Bahri mengatakan, petani masih lemah dalam mengatasi hama. Hal itu dikatakannya ketika meninjau areal pertanian di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Sukadana, Kamis (7/1).
Pada kesempatan itu juga, Distanak menggelar sosialisasi program haston (hasil ton) tentang pengendalian hama terpadu di gedung pertemuan Desa Sedahan Jaya, Kecamatan Sukadana. Pengendalian hama disampaikan Sumarno selaku POPT Distanak KKU. Adapun peserta sosialisasi terdiri dari tiga kelompok tani di Desa Sedahan Jaya yaitu Batu Aboh, Begasing Jaya dan Mitra Jaya.
Dalam pertanian, diakui Fathul, hama memang menjadi masalah yang dihadapi petani. Terlebih ketika musim penghujan seperti sekarang ini. “Hama yang dihadapi petani tidak lepas dari kondisi iklim atau cuaca,” kata Fathul.
Ketika musim hujan seperti sekarang ini, padi yang umur satu sampai 30 hari biasanya rentan dengan hama ulat. Bisa juga hama putih palsu yang nempel di batang dan daun padi. “Musim hujan seperti sekarang hama berupa ulat itu mudah kembang biak,” ujarnya.
Pun begitu, lanjut Fathul, bukan bearti hama itu tidak bisa diatasi. Hama tersebut bisa diatasi dengan berbagai cara. Banyak cara untuk pengendaliannya bisa dengan cara mekanis yaitu menggunakan alat, bisa kultur tehnis yaitu menggunakan varitas yang susah untuk dimakan hama atau varitas yang bahannya tebal, bisa secara biologis seperti keberadaan burung yang memakan hama tersebut. Termasuk juga menggunakan zat kimia untuk mengendalikan hama. “Jika petani kompak dan serempak mengatasi hama maka hama dengan mudah terkendali, ini yang masih kelemahan petani, dan intinya pengendalian hama ini bagaimana supaya tanaman bisa tumbuh sehat,” ucapnya.
Menurut Fathul, program haston (hasil berton-ton) meliputi tiga kelompok terdiri dari 80 an petani. Tiga kelompok itu menggarap lahan seluas 70 hektar. Target haston maksimal 10 ton perhektar dan 70 hektar yang diuji coba.
“Sekarang kondisi padi sudah sekitar dua bulan, yang ditanam padi unggul dan empat bulan sudah panen dan varitasnya macam-macam, dan diperkirakan panen awal bulan Maret nanti,” jelasnya. (lud)