eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Raihan suara pasangan calon (Paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Kalbar mengungguli rivalnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Sedangkan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Kalbar, hanya menyisakan satu petahana (incumbent), Maria Goreti.
Begitu Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Provinsi Kalbar Dalam Pemilu 2019, Sabtu (11/5) di Hotel Mercure, Pontianak. KPU Kalbar telah menggelar rapat pleno rekapitulasi Pilpres dan Pileg selama lima hari sejak Selasa (7/5) lalu.
Hasil rekapitulasi tersebut, paslon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin meraup suara di Provinsi Kalbar sebanyak 1.709.896. Sedangkan paslon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mendapat suara sebesar 1.263.757.
Dengan demikian, perolehan suara Pilpres di Kalbar dimenangkan oleh Paslon 01, Jokowi-Ma’ruf, dengan kemenangan mencapai 445.139 suara dibanding paslon 02, Prabowo-Sandiaga.
Hasil rekapitulasi suara untuk Pilpres itu telah dinyatakan clear. Diterima oleh masing-masing saksi. Kemudian, hasil rekapitulasi terhadap Pileg yang terdiri dari DPD, DPR-RI dan DPRD Provinsi Kalbar, juga telah selesai.
Rekapitulasi DPD Dapil Kalbar, perolehan suara tertinggi diraih Drs Christiandy Sanjaya SE MM. Mantan Wakil Gubernur Kalbar itu meraih suara mencapai 406.304 suara dari total 3.023.397 daftar pemilih. Di posisi kedua disusul Maria Goreti SSos MSi dengan jumlah suara sebanyak 287.341. Dibandingkan Pemilu 2014, sang petahana kelahiran Pahauman, 47 tahun silam ini, harus turun satu peringkat dalam raihan suara.
Kemudian di posisi perolehan suara terbanyak ketiga diduduki oleh Erlinawati, SH MAP dengan jumlah suara sebanyak 259.058. Mantan Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Kalbar, H Sukiryanto menempati posisi keempat. Dia berhasil meraih 220.937 suara.
Ke empat Caleg DPD suara tertinggi tersebut bisa dipastikan akan duduk sebagai senator DPD masa kerja 2019-2024 mendatang.
Capaian suara Erlinawati dan Sukiryanto terbilang mengejutkan, karena berhasil menggeser dua orang petahana, yakni Abdul Rahmi dan Rubaeti Erlita. Perolehan suara keduanya tidak cukup untuk mempertahankan kursi DPD, karena hanya meraih suara masing-masing 109.601 dan 113.941.
Sedangkan rekapitulasi penghitungan suara 14 kabupaten/kota se-Kalbar, yang digelar KPU Kalbar ditutup oleh Kabupaten Kubu Raya. “Jadi rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat provinsi, untuk 14 kabupaten/kota di Kalbar sudah kita laksanakan,” kata Ketua KPU Kalbar, Ramdan.
Selanjutnya, seluruh berita acara rekapitulasi 14 kabupaten/kota itu, yang telah disakati akan diserahkan kepada seluruh saksi peserta pemilu.
Setelah itu, tahapan berikutnya kata Ramdan yakni, pihaknya akan mempersiapkan berkas-berkas hasil pleno tersebut untuk dibawa ke rapat plone tingkat nasional. “Kami harus menyiapkan berkasnya. Kita sudah koordinasi dengan KPU RI. Prinsipnya provinsi yang sudah siap melaksanakan pleno tingkat nasional, akan segera di koordinasikan dengan KPU RI, untuk dilakukan pleno,” katanya.
Dia menjelaskan, sebagian provinsi saat ini ada yang sudah melaksanakan rapat pleno tingkat nasional bersama KPU RI. Rapat pelono tingkat nasional itu akan berlangsung sampai tanggal 22 Mei mendatang. “Kemudian, jika tidak ada gugatan selama tiga hari, atau dari tanggal 23 sampai tanggal 25 Mei nanti, maka tahapan betikutnya KPU RI akan melakukan penetapan secara nasional hasil Pemilu Serentak ini,” pungkasnya.
Laporan: Abdul Halikurrahman
Editor: Yuni Kurniyanto