eQuator – Sambas. Pemerintah Indonesia harus memperkuat jaringan informasi di wilayah perbatasan. Pasalnya, selama ini sumber informasi warga Indonesia di perbatasan justru berasal dari negara tetangga.
Harapan itu disampaikan Wakil Bupati Sambas, Dr Pabali Musa MAG pada acara Dialog Pro 3 Indonesia Menyapa Perbatasan, Kamis (4/12) di TV Perbatasan Dishubkominfo Sambas. “Perlu ada langkah-langkah mempercepat pembangunan di wilayah perbatasan, terutama sarana informasi dan telekomunikasi, termasuk siaran informasi perbatasan,” kata Pabali.
Dialog Indonesia Menyapa Perbatasan, kata Pabali, merupakan bagian dari promosi dan memperkenalkan daerah ke berbagai wilayah di luar Kabupaten Sambas, serta menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat. “Perlu ada terobosan dari pemerintah pusat terkait sarana informasi dan komunikasi supaya secepatnya dibangun,” harapnya.
Terbatasnya sarana informasi dan komunikasi di perbatasan juga diakui Camat Sajingan Besar, Suhut Firmansyah SSos. Faktanya, masyarakat perbatasan tidak mengetahui informasi negara sendiri. Mereka justru lebih mengetahui perkembangan negara tetangga, karena mudah mengakses radio dan televisi Malaysia. “Cukup pakai antena biasa,” ucapnya.
Harapan pemerintah pusat memperhatikan masyarakat perbatasan juga disuarakan Wakil Ketua DPRD Sambas, Misni Safari SP dalam dialog yang dipandu Maulana dari Radio Republik Indonesia (RRI). Perlu terobosan dalam membangun wilayah perbatasan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Warga perbatasan yang langsung menghadapi dampak MEA. Selaku anggota DPRD, kita sangat mendukung dibangunnya RRI di Kabupaten Sambas,” tegasnya.
Acara yang digelar RRI Pro 3 setiap Jumat pukul 08.00, dia berharap kawasan perbatasan bisa cepat berkembang. Termasuk, rencana tata ruang yang komprehensif, memperhatikan 3E yaitu Economy, Equity and Environment. “Perbatasan merupakan beranda terdepan. Jadi tugas dan tanggung jawab kita bersama memajukannya. Siaran Pro 3 RRI sebagai salah satu sarana mendukung kemajuan wilayah perbatasan,” pungkasnya.
Reporter: Muhammad Ridho
Redaktur: Yuni Kurniyanto