Geliat Perekonomian di Perbatasan Kalbar Kian Lesu

H Subhan Nur: Persoalannya Terbentur Regulasi yang Menghambat

H Subhan Nur

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Memiliki pintu border terbanyak seharusnya geliat perekonomian di Kalbar harus lebih maju dan berkembang. Namun kenyataannya setelah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) resmi dibuka ternyata geliat ekonomi malah semakin lesu.
“Contohnya di Jagoi Babang Serikin, kegiatan ekonominya luar biasa,” ujar Ketua Komisi I DPRD Provinsi Kalbar, H Subhan Nur, Selasa (29/1).
Legislator Partai Nasdem ini menjelaskan, sebelum PLBN dibuka perekonomian di kawasan tersebut sangat hidup. Apalagi aktivitas perdagangan sangat banyak bentuknya.
“Sekalipun dengan border terbanyak aktivitas perekonomiannya tidak menggembirakan. Berbanding terbalik dengan megahnya infrastruktur yang terbangun di kawasan PLBN tersebut,” keluhnya.
Sedangkan kunci untuk menggeliatkan kembali perekonomian di kawasan perbatasan tersebut, wakil rakyat asal Dapil Kabupaten Sambas ini menjelaskan, hanya terletak pada regulasi. Tetapi tidak memberatkan dengan persyaratan-persyaratan tertentu, sehingga terkesan menyulitkan masyarakat.
“Karena segala sesuatunya mesti legal, tetapi regulasinya sampai sekarang belum jelas,” tegasnya.
H Subhan Nur menilai, apabila pemerintah pusat sudah mengeluarkan regulasi-regulasi ekonomi yang jelas untuk kawasan perbatasan atau perdagangan lintas negara, sehingga diyakini perekonomian bisa tumbuh kembang dengan pesat.
Terlebih lagi jika geliatnya baik, sambung dia, regulasi dibuat semudah mungkin, sehingga tidak hanya berdampak pada aktivitas perdagangan saja, melainkan berimbas pula dengan kunjungan di kedua negara.

“Hal itu turut menguntungkan masyarakat perbatasan Kalbar. Aktivitas ekonomi yang berjalan dengan baik, wisatawan terus berdatangan dan bisa membeli souvenir. Seperti mata uang, baju tentara, kaos dan lain sebagainya,” paparnya.
Lantaran persoalan ini sudah lama menjadi keluhan masyarakat perbatasan, H Subhan Nur berharap pemerintah dapat meninjau langsung kondisi di daerah perbatasan. Sekaligus melakukan studi banding dengan daerah maju yang juga memiliki perbatasan sama seperti di Kalbar, sehingga mengetahui secara pasti pokok permasalahannya.
“Setiap Minggu aktivitas ekonomi di sana sangat luar biasa. Misalnya, bagaimana supaya orang-orang Malaysia bisa dengan mudah berbelanja murah di Indonesia. Namun sampai sekarang tidak bisa tercover di daerah perbatasan Indonesia yang sudah diresmikan. Lantaran terhambat regulasi,” ucap Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Sambas ini.

Reporter: Gusnadi

Redaktur: Andry Soe