Patroli Bersama di Perbatasan RI-Malaysia Ditutup

Operasi Terintegritas TNI AD-TDM

PENUTUPAN. Prajurit TNI AD Satgas Pamtas Yonif 320/BP dan Tentara Diraja Malaysia (TDM) mengikuti upacara penutupan Patroli Terkoordinasi Siri ke-2 Tahun 2018 di Pos Kotis Satgas Pamtas Batalyon Infanteri 320/Badak Putih, Desa Nanga Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu (20/10)--Pendam for RK

eQuator.co.id – Nanga Badau-RK. Patroli Terkoordinasi Siri ke-2 Tahun 2018 di Perbatasan RI-Malaysia, resmi ditutup. Upacara penutupan dipimpin Pangdam XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi di Pos Kotis Satuan Tugas Pengaman Perbatasan Batalyon Infanteri 320/Badak Putih, Desa Nanga Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu (20/10).

Dalam sambutannya, Pangdam menyampaikan bahwa patroli terkoordinasi ini merupakan wujud operasi terintegritas Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dan Tentara Diraja Malaysia (TDM).

“Selain untuk mengetahui batas-batas wilayah dan meningkatkan profesionalisme prajurit, juga merupakan simbol kebersamaan serta sarana meningkatkan persahabatan antara institusi kedua negara yaitu TNI AD dan TDM dalam menjaga kedaulatan negara,” ujar Pangdam.

Dikatakannya, masalah kawasan perbatasan merupakan fenomena  menjadi fokus perhatian dari semua negara di dunia. Hal tersebut semakin mengemuka ketika dunia saat ini disibukkan oleh perdagangan global fungsionalisasi hukum bagi setiap penyelesaian sengketa. Yang memerlukan pengkajian sosiokultural maupun historis dan yuridis, demikian juga dengan perundingan-perundingan untuk menetapkan perjanjian tapal batas bagi negara terkait.

“Menyikapi hal tersebut, setiap negara berupaya mengadakan kerja sama regional untuk menentukan batas-batas wilayah teritorialnya,” ujar Pangdam.

Dipaparkannya, patroli Satgas Pamtas Yonif 320/BP bersama Batalyon 10 RRD TDM, dilaksanakan sejak 14 Oktober 2018 lalu. Patroli bersama ini memberikan manfaat bagi kedua negara di wilayah yuridis masing-masing untuk mencegah berbagai kejahatan seperti, legal logging (pembalakan liar), illegal minning (penambangan tanpa izin), illegal trafficking (perdagangan gelap), pelintas batas dan kriminalitas seperti penyelundupan narkoba.

“Serta berbagai dampak lainnya    yang timbul di perbatasan yang kerap dilakukan oleh oknum masyarakat dengan memanfaatkan celah yang ada di wilayah perbatasan,” ujar Pangdam.

Ia berharap, patroli terkoordinasi tersebut bisa membawa dampak positif bagi kedua negara untuk menopang pilar keamanan bersama masyarakat. Dan kepada setiap prajurit yang bertugas di perbatasan, Pangdam juga menekankan agar senantiasa menjalin hubungan yang harmonis dengan prajurit TDM.

“Laksanakan tugas dengan menjunjung tinggi kehormatan sebagai dasar agar sasaran kegiatan dapat dicapai sebagaimana mestinya,” tegas Pangdam mengakhiri.

Upacara penutupan turut dihadiri Panglima 1 Divisyen TDM, Panglima 3 Briged TDM, Danrem 121/Abw, Asops Kasdam XII/Tpr, Aslog Kasdam XII/Tpr, Kapaldam XII/Tpr, Dansatgas Pamtas Yonif 320/BP, Ketua Persit KCK Daerah XII/Tanjungpura. (Amb)