Peringatan HAN 2016, Dari, Oleh dan Untuk Anak

PADAT. Ratusan anak, termasuk anak difabel memadati acara Puncak Peringatan HAN di Singkawang Grand Mall, Minggu (21/8). Suhendra-RK.

eQuator.co.id – Singkawang-RK. Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Kota Singkawang pada tahun ini terbilang spesial. Pasalnya, bukan hanya pesertanya, penyelenggaranya pun terdiri atas anak-anak, mereka tergabung dalam Forum Anak Cinta Singkawang.

“Kegiatan ini untuk memberdayakaan anak-anak di Kota Singkawang,” kata Depy Eka Rachmawati, Ketua Forum Anak Cinta Singkawang ditemui Rakyat Kalbar di sela acara puncak Peringatan HAN di Atrium Singkawang Grand Mall, Minggu (21/8) siang.

Puncak Peringatan HAN tersebut diikuti ratusan anak, termasuk di dalamnya anak-anak difabel. Mereka nampak antusias menyaksikan berbagai rangkaian acara di pusat perbelanjaan terbesar di Kota Amoy tersebut.

Depy mengungkapkan, tema peringatan ini “Pembentukan Karakter Mulia Anak sebagai Pemimpin Masa Depan, Melalui Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak dan Narkoba”.

Dia menjelaskan, diambilnya tema ini dalam Peringatan HAN tahun ini, lantaran kasus kekerasan terhadap anak cukup banyak. “Kami ingin mengimbangi dengan kegiatan-kegiatan positif, supaya tidak lagi terjadi kekerasan terhadap anak di kemudian hari,” papar Depy.

Menurut Depy, agar tidak terjadi kasus kekerasan terhadap anak, semua pihak mesti terlibat dalam mengantisipasi dan menanggulanginya. “Kami hanya bisa berupaya mencegah agar jangan sampai anak-anak terjerumus ke hal yang negatif, dan kami belum bisa berbuat banyak karena masih anak-anak,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kota Singkawang, H Juandi mengatakan, ini acara dari anak, oleh anak dan untuk “Kita berusaha untuk kemandirian anak dan kita berikan kepercayaan kepada mereka,” ujarnya.

Juandi berharap anak-anak tersebut dapat berbakti kepada orangtuanya, memiliki etika yang baik, serta menghindari hal-hal yang negatif. “Kita lihat anak funk dan ngelem, perlu partisipasi lingkungan untuk membinanya. Jadi kita bekerjasama dengan lintas sektoral termasuk pihak kepolisian, dan Kementrian Agama,” katanya.

Laporan: Suhendra

Editor: Mordiadi